4

708 104 0
                                    

Malam yang dingin di pulau similan.
Kedua gadis itu sedang duduk saling berjauhan, nampak jika keduanya masih enggan untuk tidur. Becky yang duduk bersila sambil membelakangi freen, sedangkan freen memutuskan untuk berbaring. Keduanya merasa canggung akibat aksi ciuman dadakan beberapa saat tadi.

"Eehh dengar.. sebelumnya aku minta maaf. Tapi memang sebenarnya aku...aku tak berniat melakukannya, hanya saja kau membuat keributan jadi aku.. aku tak tau harus melakukan apa.." kata becky sambil meremas kain yang menutupi tubuhnya.
Freen diam mendengarkan ucapan becky sambil sibuk menggigit-gigit bibirnya.
"Uugghh.. apa yang kau lakukan freen, bukannya melepas malah kau membalasnya. Akkhh dasar kau bodohh" gumam freen dalam hati.
Keduanya masih tetap saling berjauhan dan saling curi-curi pandang.
*

Di tempat lain.. orang yang dikesalkan becky sedang berada dirumah sakit. Phi mai sedang menjenguk anaknya yang tiba-tiba mendapat masalah pada kesehatannya.
"Bagaimna keadaan anak saya?" Tanya phi mai yang terlihat khawatir.
"Tampaknya dia keracunan akan ikan kembung yang dia konsumsi. Untung saja dengan cepat dia dibawah kesini, jadi saya harap untuk anda supaya bisa mengolah dengan benar ikan kembung itu. Atau jikapun anda takut untuk itu, makan hindari itu darinya" kata dokter.
"Baiklah.. saya mengerti",Dokter segera pergi.

Tiba-tiba phi mai teringat dengan becky yang ditinggalkannya di dipualu similan.
"Shiaaa... aku melupakan nona becky disana, mati aku.. jika nona jane tau bisa-bisa aku dipenggal olehnya" phi mai dengan perasaan kacau buru-buru menuju ruang rawat menemui istrinya.
"Aku harus kembali.. teman nona jane berada dipulau itu sendirian" pamit phi mai.
"Tidak bisakah kau pergi besok? Ini sudah malam, lagi pula kau tak bisa kesana dengan keadaan gelap begini"
"Tapi bagaimna dengan nona becky?"
"Bukannya ada penjaga dipulau itu? Pastinya dia menginap disana."
Dengan terpaksa dia mengiyakan perkataan istrinya.
*

Keesokkan harinya, diapartemen heng.
"Anak ini kemana sih?? Sudah sehari kemarin tak ada muncul diapartemenku untuk mengambil
Barangnya. Apa dia sengaja? Atau dia marah padaku? Akhh tidak biasanya dia seperti ini. Baiklah jika begitu maka aku yang akan mengantar barangnya, jika saja dia ada disana akan kupukul kepalanya." Gumam heng sambil mengemasi barang-barang freen dan bergegas pergi.
Namun, lagi-lagi ponsel didalam tas itu berdering.
Heng dengan penasaran membukanya. Terlihat dilayar ponsel tersebut sebuah nomor bertuliskan nama davika. Diperhatikannya panggilan itu, dia enggan untuk mengangkat.
Lalu dering itu terhenti, dan layar ponsel itu kembali ke mode sebelumnya. Heng melihat bebrapa panggilan tak terjawab dari davika.
"Lima belas panggilan tak terjawab dari davika? Pantas saja ponsel ini berisik setiap saat" gerutu heng.
Lalu tiba-tiba ponsel itu kembali bedering, dengan penasaran dan merasa bising akhirnya heng mengangkat panggilan itu.

(Eh freen, akhirnya kau mengangkat panggilanku. Kau kemana saja?) tanya davika.
"Maaf.. aku bukan freen" balas heng.
(Lalu siapa?)
"Aku heng, teman freen yang bersamanya di pantai dua hari kemarin. Ada yang perlu disampaikan pada freen? Jika ada nanti akan aku sampaikan padanya jika dia sudah sampai"
( freen kemana? Kenapa ponselnya ada padamu?)
"Aku tidak tau,yang pasti dia belum muncul semejak kami pulang dan barang-barangnya tertinggal di tempatku"
(Apa?)
" hmm yah.. aku berniat ingin ke apartemennya hari ini untuk mengantarkan barangnya"
(Baiklah.. jika kau sudah sampai dan bertemu dengannya segera hubungi aku, aku takut terjadi sesuatu padanya)
Mendengar hal itu, heng merasa aneh dengan kata terakhir dari davika.
"Baiklah.. aku akan menghubungimu"
*

Tiga puluh menit kemudian, heng sampai di apartemen freen. Menekan bell disebelah pintu. Beberapa kali ditekan namun tak ada respon pintu terbuka dari dalam apartemnen tersebut. Dengan agak sedikit kesal heng mengetuk pintu.
"Freenn..!?? Buka pintunya.. jika kau tak
Membukanya akan kudobrak pintu ini!!" Teriak heng dari balik pintu. Tak menyerah heng beberapa kali mengetuk.

I, YOU, AND THE BEACHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang