Bangkok, sore hari.
Davika yang baru saja tiba di apartemennya itu langsung merebahakan diri di kasur.
Pikirannya tiba-tiba mengingat momen dimna dia dan freen sedang bercanda.Fkasshback davika dan freen.
"Hey.. bukan seperti itu cara memegangnya" kata freen sambil memperbaiki tangan davika saat memegang kameranya.
"Maaf.. seperti ini?" Tanya davika.
"Yahh.. tepat sekali, kau jangan memegang kameranya lagi, kau pegang saja gagang ini" tunjuk freen pada davika.
"Aku rasa.. aku akan menjadi muridmu setelah ini"
"Maksudmu?" Tanya freen bingung.
"Yahh.. aku akan belajar bagaimna cara mengambil gambar yang benar, kau mau mengajariku?" Tanya davika.
"Hmm yahh tentu saja.. tapi ini tidak gratis" jawab freen.
"Akan kubayar berapapun kau mau"
"Aku tidak butuh uangmu.."
"Lalu apa?"
"Ajak aku makan sushi ketika sudah sampai bangkok"
"Apapun yang kau mau, akan ku penuhi" ucap davika sambil tersenyum pada freen.
"Apapun?" Tanya freen.
"Yahh.. selain mengajakmu makan. Apapun itu freen"
"Hmmm.. jika aku meminta sesuatu darimu apa kau mau memenuhinya?" Tanya freen.
"Yahh...( dan bahkan kau ingin aku menjadi milikmu, aku akan memenuhinya)" gumam davika dalam hati.
Flashback off..Davika terlihat sangat senang saat mengingat momen manis itu. Entah kenapa saat pertama kali melihat freen, davika merasakan sesuatu yang lebih dalam dirinya. Cara freen memandangnya saat melakukan syuting, dan cara freen bercengkrama dengannya. Rasa nyaman itu timbul saat bersama sosok gadis bergigi kelinci itu.
Tiba-tiba dia teringat saat dia meminta nomor ponsel freen. Davika bangkit dari tidurnya mencari ponsel dalam tas. Dengan buru-buru dia mencari nomor kontak freen.
Akhinya kontak itu ketemu, memperlihatkan nama kontak freen dengan emotikon kelinci dan love pink. Lama davika memperhatikan kontak itu, dengan kebingungan ingin menghubungi freen atau tidak. Lama dengan kebingungan itu, akhirnya di memutuskan untuk menelepon freen dengan alasan ingin meminta hasil fotonya. Namun, saat itu tidak ada jawaban diseberang.. lama dia menelepon tapi tak kunjung diangkat. Dan akhirnya dengan rasa kecewa davika mematikan panggilan itu. Dia pikir freen sedang tidak ingin diganggu.
*Suara dering ponsel itu terdengar didalam tas freen berulang-ulang kali.
Heng yang berada didalam apartemennya mendengar dering ponsel tersebut.
"Anak ini kemana? Pergi begitu saja tanpa memberi tahuku, tas dan peralatannya ditinggalkan begitu saja di dalam kapal. Bahkan dia tak membawa ponselnya juga. Huuh dasar.." keluh heng saat keluar dari kamar mandi lalu memeperhatikan barang-barang freen.
"Lihat saja.. jika dia datang mengambil barangnya, akan kupukul kau sarocha..!" Ancam heng, lalu bergegas masuk ke kamarnya untuk mengganti baju.Disisi lain, masih dipulau kho phi phi..
Jane dan kedua temannya sedang gelisah menunggu becky yang sampai sore ini belum muncul.
"Mereka berenang dimna?" Tanya jane sambil mondar-mandir ditepi pantai.
"Oiii.. berhentilah mondar-mandir seperti itu, kepalaku pusing melihatmu" protes fay.
"Becky diamna? Katanya berenang hanya di pulau similan, tapi kenapa sampai sekarang belum pulang?" Jane merasa khawatir.
"Aku takut terjadi sesuatu padanya.." sambing jane lagi.
"Kan ada phi mai yang menemaninya.. atau.. jangan-jangan.." fay mencoba untuk berpikir.
"Jangan-jangan apa??" Tanya jane.
"Jangan-jangan mereka sudah pulang duluan" kata fay.
"Tidak mungkin.. tega sekali mereka meninggalkan kita disni.." jane berusaha untuk berpikir positif.
"Atau jangan-jangan... becky diterkam hiu!!? Dan phi mai belum menemukannya sampai sekarang?" Irin bersuara.
"Oooiii jaga bicaramu irin!!! Kau mau jika aku mencabik-cabikmu??" Seru fay marah.
"Guys.. tolong jangan berpikiran negatif. Bantu aku mencari solusinya..teman kita sekarang belum pulang, aku takut terjadi sesuatu padanya. Mommy sudah berpesan pada kita untuk menjaga anak manjaga anak manja itu" ucap jane semakin khawatir.Melihat temannya khawatir, fay menghampiri jane.
Merangkulnya dan menenangkannya.
"Sudahlah.. kita cari solusinya bersama. Lebih baik kita masuk dulu kepenginapan, hari sudah semakin malam, angin laut tidak baik jika malam. Kita berdoa saja semoga becky baik-baik saja." Kata fay sambil mengajak jane masuk.
"Hmm.. aku harap juga begitu, semoga dia baik-baik saja"
Mereka bertiga masuk kedalam penginapan.
*
KAMU SEDANG MEMBACA
I, YOU, AND THE BEACH
Fiksi Remajamenceritakan dua orang gadis yang tak sengaja terjebak disalah satu pulau kecil tempat wisata, menjadikan keduanya berselisih paham. Namun saat penyelamatan keadaan merubah meraka....... Gimana ceritanya..??? Skuyyyy