7

648 86 1
                                    

"Aahh... ff... freennn.... Ahhh.. oughh sayang...yahh remas seperti itu sayang..ughh.. kau hebat sayang.. lagi freen, oughh.. enak sekali.." racau davika yang berada di diatas paha feeen.
Dengan cahaya yang minim dan gelap, tampak disebuah kamar dua sosok wanita sedang melakukan hubungan intim ditengah-tengah kasur. Satu wanita duduk bersila diatas kasur, sedang yang lain duduk diatas paha sambil bergerak-gerak tak karuan karena keenakan.
Wanita dibawah sana sedang menikmati dua gundukkan didepannya dengan cara salah satu tangannya meremas yang lain dan yang lainnya dihisap.

Terasa seperti melayang wanita diatas tiba-tiba mengerang lalu mencoba menutup mata menghayati sesuatau gelombang yang akan keluar.
Lalu dengan penuh penghayatan dia bertriak dan...
Mata itu terbuka.
Dengan keringat yang bercucuran dia tersadar dengan posisinya yang sedang tidur dikamarnya.
Lalu?? Mana sosok wanita yang sedang memuaskan birahinya tadi? Tidak ada. Nyatanya dia bermimpi berhubungan dengan freen, ahh betapa sialnya dia.

Davika bangun dari tidurnya, memposisikan tubuhnya duduk sambil bersandar di headboard.
"Huuh.. astaga, mimpi itu. Seharian penuh aku memikirkan dirinya pantas saja aku bermimpi sedang berhubungan dengannya. Ahh freen, kau harus bertanggung jawab dengan ini semua" gumamnya sambil meraba selangkangannya yang sudah agak basah.
*






Siang itu cuaca sangat terik, becky berada dikamarnya sedang duduk santai sambil mengutak-atik laptopnya.
Merasa udara yang begitu panas membuat becky berdiri dan berniat untuk kedapur mengambil minuman vaforitnya.
Namun, ketika sampai disana dan membuka kulkas apa yang dia cari ternyata sudah tidak ada.
"Mom... milktea disini kau kemanakan?" Teriak becky.
"Aku sudah membuangnya" sahut mommy yang sedang sibuk dengan ponsel ditangannya.
"Mom...!!" Teriak becky.
"Hey... mommy membuangnya karena melihat sudah berbusa di dalam gelas itu, jadi mommy pikir mungkin sudah basi" ucap mommy.
"Mommy... aku baru saja membelinya kemarin mana mungkin sudah basi. Itu hanya busa karena aku tak sengaja mengocoknya sebelum
Memasukan di kulkas" keluh becky.
"Ups.. sorry.. I dont know" ucap mommy.
"Ughh.. I hate it like this..!!" Seru becky sambil menghentakkan kakinya berjalan menuju kamar.

Dengan sangat terpaksa dan mendongkol becky mengambil kunci mobil dan berniat pergi ke coffee shop.
"Ett... kau mau kemana??" Tanya mommy ketika melihat becky yang sudah membuka pintu rumah.
"Aku ingin membeli milk tea" ucap becky ketus lalu segera meninggalkan mommy yang masih berdiri disana.
*



Siang itu, freen merasa tak enak jika membatalkan ajakkan dari davika untuk bertemu. Pasalnya hari ini freen sangat sibuk dengan pekerjaannya.
Akhirnya dia menghubungi davika dan setuju untuk bertemu siang itu di salah satu coffee shop.

Betapa senangnya hati davika ketika menerima isi pesan teks dari gadis impiannya.
Dan dengan segera dia menyusul freen yang sudah menunggunya disana.

Dua puluh menit kemudian, davika sudah tiba disana. Dia mencari sosok gadis tampan itu didalam coffee shop.

"Hay.." sapa davika ketika sudah berada didepan meja tempat freen.
"Hay... silahkan duduk" ajak freen.
"Apa kau ingin pesan sesuatu?" Tawar freen pada davika.
"Ehmm...ice coffee" balas davika.
Freen segera beranjak keareah barista untuk
Memesan dua gelas ice coffee untuknya dan davika.
Beberapa saat kemudian, freen menuju kembali ke meja tempatnya bersama davika sambil memegang kedua minuman ditangannya.
"Jadii.. apa yang akan kau bicarakan padaku hari ini?" Tanya freen.
*



Becky akhirnya sampai didepan coffee shop tersebut. Dia keluar dari mobilnya dan segera masuk kedalam untuk memesan. Berharap dia akan memesan dengan cepat dan segera pulang, namun saat memasuki coffee shop tersebut matanya tiba-tiba melirik salah seorang gadis yang dikenalnya.

Merasa tak yakin dengan matanya, becky mendekat untuk memastikan jika dia tidak salah melihat.
"Phi freen..?" Panggil becky.

Davika yang bermaksud untuk menyatakan perasaannya pada freen saat itu terkejut ketika sebuah suara yang memanggil nama freen dari belakang.

Freen yang merasa namanya dipanggil, lalu menoleh pada becky yang sedang berdiri tak jauh dari mejanya.

"Becky.." panggil freen terkejut.
Davika yang melihat ekspresi freen yang menatap orang dibelakangnya sontak menoleh juga pada becky.

"Hay.. kita ketemu lagi.." sapa becky sambil menebarkan senyumnya.
"Kau sedang apa disini?" Tanya freen.
Becky menggelengkan kepalanya saat pertanyaan itu terlontarkan untuknya.
"Hmm... pertanyaan macam apa itu?, aku datang kesini untuk memesan minuman bukan untuk berenang" ucap becky agak kesal.
"Maafkan aku.."
"Baiklah.. kalau begitu aku pamit dulu, maaf sudah mengganggu waktu kalian" pamit becky.

Namun saat akan beranjak meninggalkan kedua gadis itu, freen memanggilnya kembali.
" ehh bec.."
"Apa" respon becky sambil membalikkan punggungnya.
Freen yang memanggil menjadi bingung ingin mengatakan apa dan akhirnya terdiam sambil masih memandang pada becky.
"Katakan.. ingin bilang apa?" Tanya becky.
"Ehh.. ehmm.." freen mencari topik.
"Boleh aku minta nomor ponselmu?" Ucap freen sangat cepat.
"Boleh saja.. tapi ini tidak gratis"
"Maksudmu?" Tanya freen bingung.
"Aku ingin milk tea dua gelas, cepat bayarkan untukku lalu aku akan memberikan nomor ponselku" ucap becky.
Tanpa pikir panjang, freen mengiyakan permintaan becky, " baiklah" freen segera menuju meja barista untuk memesan.

Davika yang berada di depan freen merasa terabaikan karen gadis farang itu.
"Huh.. siapa gadis ini?"keluhnya dalam
Hati.

Beberapa menit kemudian freen mendekat pada becky sambil membawa dua kantong berisikan empat gelas milk tea dihadapannya.
"Ini.. yang duanya lagi anggap saja sebagai ucapan terima kasihku saat kau memberiku kelapa pada hari kita berada disana" ucap freen sambil menyodorkan dua kantong minuman itu.

Becky yang melihat beberapa milk tea tersebut menjadi sangat senang. Kenapa tidak, dia bertujuan untuk membeli satu milk tea namun ketika tiba dia mendaptkan empat muniman vaforitnya secara cuma-cuma. Mimpi apa dia semalam sampai-sampai hari ini dia mengalami sebuah keberuntungan.
"Mommy memang luar biasa, tak sia-sia aku mengorbankan satu gelas milk tea dan keempat gelas ini adalah gantinya. Owhh sayang come to mami" gumam becky sambil tersenyum memandang kantong-kantong itu.

"Jadi bagaimna?" Tanya freen.
"Hmm baiklah.. dan terima kasih" sahut becky sambil merogoh tas kecilnya untuk mengambil ponsel lalu memberikan nomornya pada freen.

"Sering-sering hubungi aku yah.. muachh" kata becky sambil menggoda freen dengan ciuman jauhnya.
Freen yang melihat hal itu tiba-tiba teringat lagi kejadian dia bersama becky.
Namun dia tiba-tiba teringat pada davika yang diabaikannya karena kehadiran becky.
Dengan Segera dia duduk dikursinya, "maafkan aku, kau jadi terabaikan." Kata freen sambil menundukkan kepalanya sedikit didepan davika.

Saat itu juga mood davika tiba-tiba berubah, dari yang tadinya senang bertemu dengan freen kini menjadi agak marah ketika seorang gadis sedang mengusik kesenangannya bersama freen.
"Siapa gadis tadi?" Tanya davika seperti sedang menginterogasi pasangannya.
" ehm.. dia gadis yang terjebak denganku beberapa hari lalu." Tutur freen.
Mendengar penjelasan freen membuat mood davika semakin menjadi.
"Kulihat kau sangat suka dengannya"
"Apa.. eh tidak.. tidak" jawab freen agak sedikit gugup.
" buktinya, kau sangat antusias meminta nomor ponselnya" ucap davika sedikit menekan kata nomor ponsel.

Freen merasa agak aneh dengan tingkah davika yang tiba-tiba marah padanya.
"Hey.. ada apa denganmu?" Tanya freen.
Sektika air muka davika yang tadinya agak marah tiba-tiba berubah saat mendengar pertanyaan freen.
"Maafkan aku..maaf, aku sedang berhalangan jadinya aku tak bisa mengontrol emosi hari ini" jelas davika mencari alasan agar tidak ketahuan jika dia cemburu.
"Owh.." angguk freen.
"Ehmm tentang tadi, apa yang ingin kau bicarakan denganku?" Tanya freen lagi.
Masih merasa agak marah, davika akhirnya tak jadi mengutarakan perasaannya pada freen.
"Lupakan saja, lagi pula itu tidak penting" ucap davika.
Freen hanya mengernyitkan keningnya merasa heran.
" kalau begitu, aku pamit pergi dulu. Aku melupakan sesutau" pamit davika lalu bergegas pergi.
"B baiklah" ucap freen bingung dengan tingkah davika tiba-tiba.

Akhinya sudah berada di dalam mobilnya.
"Aakhh sial.. padahal sedikit lagi. Jika saja gadis farang itu tidak muncul begini aku sudah mengungkapkannya,, sial sial sial.." erang davika sambil memukul-mukul setir mobilnya.

Bersambung......

I, YOU, AND THE BEACHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang