12

661 98 4
                                    

   Semenjak kejadian becky menciumya di toilet itu, freen menjadi diam.
Davika yang bercerita disampingnya kini tak didengarnya, pikirannya masi terfokus pada kejadian beberapa jam yang lalu bersama becky.
"Freen??? Apa kau baik-baik saja?" Tanya davika.
"Ahh i-iyah aku baik-baik sajah" ucap freen terkejut.
Mereka berdua berada tak jauh dari keberadaan becky bersama april.
Hari semakin gelap, belum ada dari mereka berdua yang mengakhiri pertemuan tersebut.

Dua gadis itu duduk disalah satu potongan kayu besar yang terguling di pinggiran pantai. Sedangkan becky bersama april kini meninggalkan pantai dan berjalan-jalan disekitar.

Davika meraih tangan kanan freen. Digenggamnya lalu diusap dengan ibu jarinya.
" freen, mungkin ini terlihat aneh. Tapi... semenjak pertama kali bertemu denganmu, aku merasakan sesuatu yang lain tentang kita. Aku tidak tau kenapa, tapi semenjak bersamamu aku selalu merasa nyaman. Freen.. aku menyukaimu.."
Deg... deg.....

Apa yang freen rasakan saat ini? Perasaan yang campur aduk. Takut, gugup, badanya hampir gemetar saat mendengar penjelasan davika. Tapi freen masih tetap diam dan menatap davika.

Davika kemudian meraih tangan freen yang satunya. Digenggamnya erat-erat sambil
Menatap mata freen. Tiba-tiba davika mengangkat kedua tangan itu lalu dikecupnya, sontak saja membuat freen terkejut setengah mati.

Kemudian tangan davika teralihkan untuk mengusap pipih freen. Ibu jari itu dieluskan pada pipi tembamnya, sambil mata itu tak pernah lepas dari freen.
Tubuhnya semakin didekatkan pada freen, wajahnya kini mulai mendekat pada wajah freen dan... mereka bedua kini hanya berjarak beberapa inch saja.
Wajah davika dimiringkan sedikit, lalu matanya mulai terpejam menandakan jika davika ingin mencium gadis tampan didepannya.
Sedangkan freen masih diam terpaku dengan aksi dari davika.
Kedua bibir itu hampir saling menyentuh, namun kini freen tersadar dari semuanya. Perlahan ia memalingkan wajahnya untuk tidak bersentuhan dengan davika.
"Eh maafkan aku.." elak freen yang membuat davika terkejut.
Sadar dengan aksinya itu, davika kini merasa malu. Dia menghela nafas beberapa kali guna menetralkan perasaannya yang menggebu sambil menggigit bibir bawahnya.
Ada perasaan kesal disana ada juga perasaan malu kerena sudah lancang pada freen.
"A-aku yang harusnya minta maaf padamu," ucap davika.

Disisi lain, berjarak tak jauh dari mereka bedua, sepasang mata sedang memperhatikan. Yah siapa lagi kalau bukan si gadis farang.
Berniat hati ingin memanggil freen karena april sudah kelelahan bermain, namun apa yang dia temukan. Kedua manusia itu sedang memadu kasih layaknya pasangan yang sedang berkencan disana.
Marah?? Yah tentu saja gadis farang itu amat sangat marah dengan pemandangan yang baru saja dilihatnya. Ingin rasanya dia mencabik-cabik perempuan yang bersama dengan freen saat ini, namun apa daya niat itu dia kubur dalam-dalam.

"Upss sorry,sudah menganggu ketenangan kalian berdua disini. A phi freen.. aku harap kau bisa segera pulang" ucap becky sambil meraih dan menarik tangan freen.
Namun tarikan tangan itu ditahan oleh davika.
"Kau siapa?" Tanya davika.
"Aku?? Owh yah aku adalah adiknya phi freen"jawab becky.
"Adik??" Davika mengernyitkan keningnya merasa aneh dengan becky.
"Bukannya kau yang bersama freen dipulau itu? Ah yah kau kan??" Tanya davika sambil menunjuk arah becky.
"Yahh.. memangnya kenapa?" Tantang becky.
"Haha... jangan berlagak sebagai adiknya freen. Aku tau kau bukan adiknya, lebih baik kau pergi dari hadapan kami" usir davika.
Mendengar lawan dihadapannya yang mengusirnya, sontak emosi becky tiba-tiba muncul.
"Kau yang siapa? Berani-baraninya kau mencium phi freen!" Bentak becky.

Melihat akan akan pertengkaran diantara keduanya, dengan sigap freen bediri ditengah-tengah mereka.
"Hey.. sudahalah itu tidak seperti yang kau lihat bec" tungkas freen.
"Kalau memang aku menciumnya kenapa? Apa ada masalah untukmu?" Tantang davika yang kini mulai berdiri.
"Dasar wanita gatal..!!" Becky tak mau kalah.
"Kau yang gatal!! Berani sekali menganggu ketenangan kami" davika mulai menunjuk-nunjuk becky.
"Sudahlahh...!!! Apa yang kalian lakukan!!?? Membuat malu saja" ucap freen sambil berlalu pergi dari mereka berdua.

I, YOU, AND THE BEACHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang