20

697 85 14
                                    

EGO, salah satu musuh terbesarmu. Ketika kau ingin berjalan ke arah kiri tapi hatimu selalu bersihkeras melawan dan menuntutmu untuk berjalan arah sebaliknya.
Seperti itu yang dirasakan oleh gadis cuek ini.
Sulit untuk mengakui jika memang dia telah menyimpan rasa pada gadis farang itu.

Freen pov.
Entahlah aku tidak tau bagaimna bisa muncul perasaan ini. Tapi, yang aku ketahui, sedikit perasaan itu datang ketika aku bersamanya sejak dipulau itu.
Awal yang mengejutkaan dan tak pernah diduga sebenarnya ketika aku terjebak bersama dirinya.
Entahlah, tapi mataku saat itu menyorotnya dari jauh saat dia sedang berkomat-kamit sendirian.
Sedikit tawaku disana, sampai satu kalimatku keluar "gadis gila".
Hingga saat dirinya tak sengaja membuka pintu saat aku sedang membuka bajuku. huhh, siapa yang tidak kesal jika dirimu sedang telanjang lalu tiba-tiba ada yang datang?. Walau aku tau aku sebenarnya yang salah karena tidak memberi kode atau apalah jika aku berada disana. Pertama kalinya aku memarahi dia, tapi dia nampak santai saja dengan omelanku. Awalnya memang aku tak menyukai dirinya yang datang tanpa permisi. hingga saat aku menyuruhnya untuk tidak satu ruangan denganku, hati kecilku tergerak merasa kasihan pada dirinya yang hanya memakai bikini sedang berada di luar. Aku menyuruhnya masuk dan mencoba untuk merawat luka goresan yang ada di punggungnya.
Aku tak menyukainya saat dia dengan cadaannya menggodaku. Huh jika saja itu tempat umum akan kuteriaki dia perempuan mesum dan membiarkan dirinya di pukul oleh orang banyak.
Hingga saat candaannya berubah menjadi serius, dia menciumku. Dan bodohnya aku, aku tak menarik wajahku darinya malah semakin menikmati bibir tipis itu. Sesaat aku terbuai, dadaku berdetak hebat, aku merasakan hangat dalam mulutnya dan yaeh aku merasakan juga ludahnya kutelan.
Aku masih mengingat bagaimana perkataannya ketika dia menggodaku. Mengatakan jika aku menelan salivanya dan apakah laut itu sudah mempertemukan kita. Hahah... dia lucu, semua ucapan randomnya membuatku terhibur, apalagi tingkahnya yang sering komat-kamit.

Hingga, kami sudah ditemukan dan tidak berpisah secara tatap muka. Sejak saat itu hidupku jadi aneh, seperti ada yang kurang. Tapi semua itu aku alihkan dengan kegiatanku sehari-hari.
Sampai dimana kami bertemu sekali lagi. Perasaanku sangat senang ketika mengetahui jika itu dirinya, tanpa sadar aku meminta nomor ponselnya.
Dan pertemuan ketiga, kami bertemu di hua-hin lagi. Dia bermain bersama sepupuku, bermalam dirumahku, dan yeah aku jatuh cinta padanya. Tapi sukit untuk mengatakannya, bukan kerena apa, aku takut aku dianggap aneh oleh dirinya.
~~~










Dekapan itu masih sangat erat, gadis bergigi kelinci itu enggan untuk menyudahi pelukannya.
Dia tersenyum sambil merasakan tubuh mungil itu menempel padanya.

"Haruskah aku menjadikanmu kekasih?" Pertanyaan itu keluar dari mulutnya.
"Jika memang itu kemauanmu, why not..??" Gadis farang itu membalasnya.
Dia mengakhiri pelukan itu, mendorong sedikit tubuh becky sampai dia bisa menyatukan pandangan mereka.
Pipinya menarik bibirnya untuk tersenyum, memperlihatkan deretan gigi-giginya yang rapi. Tak lupa dua gigi serinya yang agak besar seperti gigi kelinci.
"Mari berkencan.." ajaknya.



Bagaimana perasaamu ketika berkencan pertema kali?
Tentunya bahagia kan?. Begitulah yang dirasakan oleh pasangan yang baru beberapa jam yang lalu saling mengutarakan perasaan mereka.
Genggaman tangan itu tak pernah putus. Masih betah untuk saling menggenggam.
Ada juga perasaan malu-malu pada keduanya ketika mereka curi-curi pandang satu sama lain, tapi senyum dikeduanya tak pernah pudar.

"Kau ingin pulang?" Tanya freen.
Hari itu sudah hampir menjelang, suasana pantai pun perlahan agak sedikit gelap.
"Ayo aku antar" ajak freen masih dengan menggenggam tangan gadisnya.
Uhuyyy... gadisnya...

Mobil itu terhenti didepan rumah becky.
Gadis farang itu enggan untuk berpamitan pada kekasihnya. Dia masih diam tak ada tanda-tanda untuk turun dari sana. Hingga saat suara freen mengagetkannya.
"Kau tak berniat untuk turun??" Tanya freen.
Tidak ada respon dari becky.
"Apakah aku harus menggendongmu sampai didalam sana?" Goda freen.
"A-aku bisa sendiri" ucap becky cepat.
Dengan cepat dia turun dari mobil dan bergegas masuk kedalam rumah.

Senyumnya masih merekah disana, masih sambil
Memegang gagang pintu. Dari arah belakang, daddy muncul sambil memperhatikan anak tunggalnya yang tersenyum seperti orang gila.
"Are you crazy??" Tanya daddy.
Mendengar suara daddy, becky terkejut dan menoleh.
"What the hell..!!?" Becky kembali bertanya.
"Oh god, putriku sudah gila. Apa yang harus kulakukan tuhan" ucap daddy sambil melipat kedua tangannya sambil wajahnya menengadah keatas.
"Daddy.... Im not crazy!!" Becky tak terima.
"Jika kau tidak gila, lalu mengapa kau selama beberapa hari kemarin berubah menjadi pendiam, dan tiba-tiba muncul dengan tersenyum didepan pintu itu??" Tanya daddy.
"Stop, daddy tidak mengerti dengan urusan anak mudah" ucap becky sambil berlalu menunggalkan daddynya.
"Hey.. aku juga pernah muda" daddy tak terima.
~~

Lelaki itu sibuk mondar mandir sedari tadi sambil memegang ponsel di kamarnya.
Berualang kali menghubungi seseorang namun tak kunjung di angkat. Hingga beberapa jam yang lalu dia menghubungi ketiga teman becky untuk memanyakan kabar dari becky.
"Yang kutau dia pergi dengan fay" ucap irin di seberang telepone.
"Apa dia baik-baik saja?? Aku khawatir padanya" ucap nnut.
"Kau tenang saja.. lagi pula ada orang tuanya kan"
"Aku tau, tapi aku khawatir"
"Huh.. nnut jika kau ingin tau hubungi saja fay," ucap irin agak kesal.
"Baiklah" nnut segera nemutup panggilan itu dan beraling ke nomor fay.

Fay mengankat panggilan dari nnut. Namun tak memberitahukan jika becky pergi bersama freen. Dan salah satu alasannya adalah becky pulang cepat karena orang tuanya menjemput.
"Aku khawatir padanya fay, kau taukan aku sangat menyukainya. Aku tidak ingin hal apapun terjadi padanya. Sekarang saja kondisinya belum membaik." Tutur nnut.
"Kau tenang saja, dia baik-baik saja, jangan berlebihan seperti itu." Ucap fay.

Semenjak pertemuannya dengan becky, nnut perlahan sudah menyimpan perasaan. Hampir seminggu sekali pastilah dia selalu mengajak becky untuk bertemu. Ada sedikit perasaan menyesalnya, kenapa tidak sejak dulu dia menyukai becky?. Tapi dengan Keyakinannya, tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan hati becky.
Dengan sekuat tenaga dia akan berusaha untuk bisa menjadikannya kekasih.

Hingga dia teringat saat diaman dia selalu bersama becky, ada saja yang jadi penghalang untuknya.
Soaok Perempuan yang sama, selalu saja mengganggunya dan becky. Sempat dia bertnaya pada becky perihal perempuan itu, tapi becky juga selalu mengatakan dia tidak mengenalnya. Nnut juga menangkap raut wajah tidak suka becky ketika bertemu perempuan itu.
Tapi ketika perempuan itu menarik paksa becky untuk pulang, nnut kemudian menjadi sangat benci.
~~



"Huekk....hhuueekkk...."
Entah sudah keberapa kalinya, davika terus seperti itu.
Sejak pulang dari apartemen freen, davika merasakan perut agak sedikit tidak enak dan terus muntah.
Perasaannya tidak enak, setelah kesekian kalinya dia keluar dari kamr mandi dia sering melirik perutnya, entah kenapa.
.........

  

I, YOU, AND THE BEACHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang