Part 5 [Reunion Party]

7.2K 501 10
                                    

Happy Reading, sorry for typo.


Aku menunduk dalam, melirik Sakha yang duduk di sampingku dengan tatapan menyalahkan. Iya, semua ini karena Sakha, kesalahpahaman ini karena Sakha, pokoknya semuanya salah Sakha.

Sakha sudah meluruskan kesalahpahaman yang terjadi dan aku merasa bersalah melihat tatapan kekecewaan mereka, terlihat jelas sekali kebahagiaan mereka beberapa menit yang lalu. Semuanya hancur karena berita hoax.

"Eyang, Mama. Gempi minta maaf, kita berdua udah buat kalian kecewa."

Aku lihat Mama menghela napas panjang, sementara Eyang tersenyum maklum.

"Ini bukan salah kalian, Eyang aja yang terlalu percaya diri, harusnya Eyang konfirmasi dulu sebelum telan kabar yang belum di pastikan. Eyang juga yang hubungi Mama kalian, Eyang kira Mama kalian udah tutupi kabar bahagia ini dari Eyang."

"Eyang minta maaf, ya."

"Enggak, Eyang. Jangan minta maaf, yang harusnya minta maaf itu Sakha. Kalau aja Sakha gak buat ucapan ambigu kayak tadi, mungkin Eyang juga gak akan salah paham."

Aku kembali menatap Sakha memberi kode pada dia untuk segera meminta maaf.

"Maaf, Eyang, Mama. Aku salah."

"Ya emang kamu yang salah," timpal Mama dengan mata memicing menatap anak sulungnya.

"Bohong kalau Mama bilang gak kecewa, di rumah Mama udah kasih tahu semua pekerja soal kabar kehamilan kamu."

Perkataan Mama semakin menambah rasa bersalahku, bagaimana ini?

"Tapi gak papa lah, untungnya Mama baru sebar ke orang rumah aja, belum ke grup temen-temen Mama."

"Maafin Gempi ya, Ma."

"Udah, gak papa, sayang. Mama gak papa kok."

Senyuman Mama tak membuat rasa bersalahku hilang, mungkin satu-satunya yang bisa menghilangkan perasaan ini dengan berharap jika kejadian semalam bisa berbuah manis, tapi kan belum pasti dan belum tentu juga aku bisa langsung hamil dalam semalam.

"Mama tenang aja, aku sama Gempita udah ada rencana program ke rumah sakit."

Aku menatap Sakha yang tiba-tiba bersuara, yang membuat dua orang di hadapan kami langsung tersenyum senang.

"Beneran, Gem?" tanya Mama meminta jawaban dariku.

"Iya, Ma."

"Nah! Gitu dong! Kalau kayak gini Mama jadi seneng, Mama pasti doain kalian semua program hamil Gempita sukses ya."

"Kapan rencana kalian ke rumah sakit?"

"Besok," Sakha yang menjawab, kami belum membicarakan ini sebelumnya.

"Oke! Mama akan buat jadwal dengan dokter terbaik kenalan Mama yang ada di rumah sakit, kalian tinggal tunggu kabar Mama aja."

"Inget lho, jam berapapun jadwalnya kamu harus punya luang untuk temenin Gempi. Ngerti, Sakha?"

Flawless Wife [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang