.
.
.
.
.
.*****
Setelah menghabiskan waktu bersama Io dikantornya, Frans memilih pulang saat melihat jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 11.00, ia pun memutuskan untuk pulang.
Io pun sepertinya juga mulai bosan hanya diam memperhatikan Daddy nya, walau Io tidak mengganggu pekerjaannya, tapi Frans sangat tahu saat melihat ekspresi putranya yang mulai tidak nyaman dan terlihat dari mata bulat itu mulai sayu menahan kantuk yang datang menyerang.
Tidak mau berlama-lama dibawa tubuh kecil itu kedalam pelukan nya dan disandarkan kepala Io ke dadanya. Terlihat Io yang mendusel-duselkan hidung nya mencari kenyamanan.
Dirasa sang putra tidak bergerak dan sudah dalam posisi nyaman Frans pun kembali menutup tubuh kecil putranya dengan jas miliknya dan mulai melangkah menuju mobil yang sudah menunggu dibawah.
"Eungh.." Lengguh Io.
"Syut.." Mendengar putranya melengguh segera Frans menepuk pelan punggung kecil itu.
Melihat sang supir yang sudah membukakan pintu belakang untuknya, Frans pun langsung masuk dengan perlahan takut jika terlalu banyak gerakan putranya akan terbangun.
Masih dengan posisi ala koala Frans menidurkan Io di dadanya.
"Jalan !" Perintahnya.
"Baik Tuan " Jawab sang supir.
.
.
.
Beralih pada Verro yang memilih bertemu dengan dua teman karibnya. Sebenarnya rencana Verro akan mengajak Io jalan-jalan bersama teman-temannya, bahkan ia sudah membuat janji dengan dua curut itu agar tidak masuk sekolah hari ini, karena Verro akan menunjukkan Io yang sudah ditemukan dan telah menjadi bungsu Axsaver.
Tapi apalah daya dirinya jika Io sudah berada di tangan sang Daddy, akan sangat sulit untuk merebutnya kembali.
Sekarang mereka berada disebuah Cafe, yang menjadi tempat pertemuan mereka.
"Hai pak bos..!" Sapa Chiko.
"Hm.."
Lalu mendudukan dirinya disamping kanan Verro dan disusul Devan disebelah kiri Verro.
"Jadi apa yang mau lo bicarakan..?" Tanya Devan langsung ke intinya.
"Iya bos, apa tentang masalah si bocil..?" Tebak Chiko.
"Iya"
"HAA.. yang benar bos, bocil imut gue udah ketemu..?" Ia sangat terkejut mendengar kabar ini.
"Chik..mulut loh bisa diam...malu noh dilihat orang..!" Jangan tanya perasaan Devan saat ini, ia sangat tidak suka menjadi pusat perhatian orang-orang itu, begitupun dengan Verro.
"Diam..! Bakal gue jelasin"
Sebelumnya Frans sudah menjelaskan kepada Verro tentang masalah Io setelah makan malam semalam.
Dan mengalir lah cerita bagaimana Io hilang dan bertemu dengan Abang ketiganya, pertemuan sang Daddy dengan Io dirumah sakit, hingga akhirnya Io diangkat menjadi bungsu Axsaver.
Chiko dan Devan yang mendengar merasa lega, walau ada juga sedikit rasa khawatir. Siapa yang tidak mengenal keluarga Axsaver, keluarga berwajah datar tanpa ekspresi, sangat kejam, dingin dan tak kenal ampun itu.
Mereka tau jika keluarga itu sudah menyukai sesuatu mereka tidak akan melepaskannya, apa lagi membiarkannya jauh dari mereka. Namun jika keluarga itu sudah bosan, siap-siap saja masuk kedalam ruang hitam tempat mereka mengeksekusi korban yang memuakkan bagi mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yulio
Short StoryYulio si kecil berusia 4th, tubuh kecil nya selalu ia bawah berkeliling ditengah terik panas matahari. Tidak ada kata lelah, yang ia tahu dirinya harus mengumpulkan barang bekas untuk dijadikan uang. Apa jadinya jika si kecil diangkat menjadi anggo...