.
.
.
.
.
.
.*****
Sekarang waktunya jam istirahat, terlihat jelas sekali ramainya kantin saat ini, banyak siswa/siswi yang sedang mengantri membeli makanan untuk mengisi perut lapar mereka.
Dari kejauhan dapat dilihat Verro berserta teman-temannya yang sedang menikmati makanan mereka.
"Ver gimana kabar Io..?" Tanya Devan.
"Baik" Singkatnya.
"Kapan lo mau ajak kita ketemu tuh bocil..?" Tanya Chiko ia sangat tidak sabar bertemu bocil imut kesayangan nya itu. Pasti sekarang Io semakin imut menurutnya.
"Nanti gue kabarin !" Jawab Verro.
"Okey bos, gue tunggu ya awas loh kalau bohong gue tunggu juga sampai jadi hehe..." Ada-ada aja ni laki.
"Ver gue dengar mereka udah pada balik, itu benar ya..?" Tanya Devan.
"Hm.. belum semuanya.. tinggal sepupu gue aja yang belum tiba" Jawab nya.
"Wah.. bocil imut gue bisa bahaya tuh, terus pendapat Opa lu apaan bos..?" Tanya Chiko penasaran tak hanya Chiko karena Devan pun begitu ia juga penasaran dengan tanggapan Tuan Rendra.
"Belum bisa gue pastikan.. liat aja nanti" Ucap nya.
"Hm.. Kalau ada apa-apa kabarin kita aja bos, sebisanya pasti bakal kita bantu" Ucap Chiko dan diangguki juga oleh Devan.
"Hm .. Thanks"
"Lo ini kayak sama siapa aja...tapi bisa lah nanti traktiran nya jangan lupa ya bos hehe.."
Plak...
"Aduh.. lo apaan sih Van !!" Kesal Chiko karena Devan memukul kepalanya walau agak pelan tetap saja terasa kata Chiko. Chiko nya aja yang berlebihan jelas-jelas tidak sakit.
"Kayak orang susah aja lo cih.." Ejek Devan.
"APA..!! Orang susah lo bilang ..? Dasar nggak sadar diri lo, terus pas yang di Cafe tu apaan Hee... dari pada lo minum kopi tapi nggak bisa bayar.. jelas-jelas disini yang orang susah itu lo Cih.." Keluar sudah unek-unek yang sudah ia tahan sejak hari itu.
Kan kan akhirnya ada juga saat yang pas untuk Chiko bisa membahas kelakuan temannya ini.
Sedangkan Devan ia hanya bisa terdiam berusaha menahan tawa, akhirnya ia bisa membuat temannya yang biasa bertingkah kocak sampai semarah ini dan ia puas karena biasanya Chiko yang membuatnya kesal dan marah karena tingkah nya.
"Huh... akhirnya keluar juga unek-unek gue...sekarang lo bayarin tuh semua makanan gue, awas aja nggak lo bayarin gue laporin nyokap lu baru tau rasa lo" Ancam Chiko.
"Hm"
Verro yang sejak tadi hanya diam hanya bisa menggelengkan kepalanya memaklumi tingkah laku teman-temannya yang sudah biasa menurutnya. Bahkan hampir disetiap pertemuan mereka akan seperti itu.
★★★
Sedangkan ditempat lain .
Waktu sudah menunjukkan pukul 09.25 dan kini Io sudah terbangun dari tidurnya dengan penampilan yang sama seperti saat akan tidur tadi yang intinya berantakan.
Aneh tidak ada yang menyadari itu, begitupun dengan Selina dan Renia. Saking sibuknya mereka, mereka sampai tidak menyadari jika si kecil Io sudah tertidur hingga terbangun pun mereka tidak menyadarinya.
Jika ditanya Io sekarang dimana, kini ia sedang berada di taman belakang Mansion. Saat terbangun tadi ia teringat kelinci putih miliknya jadi disinilah sekarang keberadaanya yaitu taman belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yulio
Short StoryYulio si kecil berusia 4th, tubuh kecil nya selalu ia bawah berkeliling ditengah terik panas matahari. Tidak ada kata lelah, yang ia tahu dirinya harus mengumpulkan barang bekas untuk dijadikan uang. Apa jadinya jika si kecil diangkat menjadi anggo...