.
.
.
.
.
.
.*****
Langit pun mulai gelap dan keberadaan Io pun juga belum bisa ditemukan.
Semuanya kini bahkan sudah berkumpul diruang Tengah menunggu informasi tentang keberadaan Io. Terakhir kali mereka mengetahui tentang keberadaan Io yaitu saat Jay mengabarkan pada mereka bahwa Io berada di sebuah Restoran terkenal hanya itu yang mereka ketahui.
Mereka sibuk dengan pikiran mereka masing-masing. Hanya Io saja yang dapat membuat mereka sampai seperti ini.
Ceklek...!
"Ada apa dengan ekspresi jelek itu..?"
Ucapanya itu berhasil membuat mereka mengalihkan pandangannya kearah seseorang yang baru tiba memasuki Mansion.
"Sayang..?"
"Kau sudah sampai..? Kenapa tidak mengabarkan Mama dulu kalau hari ini akan pulang..? Dimana Adikmu..?" Lanjut Selina saat melihat kedatangan putra sulungnya.
Mendapat banyak pertanyaan dari sang Mama membuat pemuda yang bernama Athanta Axsaver (27th) atau bisa dipanggil Atha itu hanya memandang datar ke arah Selina.
Tanpa mau menjawab pertanyaan itu, Atha melanjutkan langkahnya menuju Ruang tengah lalu dengan perlahan mendudukan dirinya tepat disamping Frans.
Saat putra sulung Selina itu berjalan, tidak seorang pun yang memperhatikan apa yang berada di gendongannya.
Melihat belum ada yang menyadari Io digedongan nya, dengan hati-hati Atha membuka Jas miliknya yang menutupi Io tadi.
Wajah tenang yang begitu manis terpampang didepannya. Dielusnya pipi bulat yang terlihat kemerahan itu.
Atha lalu mengangkat pandangannya, melihat semua orang sibuk dengan lamunannya masing-masing.
"Apa tidak ada yang merindukannya..?" Tunjuknya pada Io yang kini berada dipangkuan nya.
Deg..
Mata semua orang terbelalak saking terkejut nya melihat kearah pangkuan Atha. Orang yang mereka cari-cari dan khawatirkan sejak tadi ternyata ada bersama Abang nya sendiri.
"Io.." Ucap Frans lirih, tanpa berpikir panjang diraihnya tubuh mungil itu kedalam pelukkannya.
"Maaf.. maaf sayang.. io pasti sangat ketakutan diluar sana.. maaf Daddy sayang.." Racau Frans masih tidak percaya putranya kini telah kembali kedalam pelukkannya.
'Syukurlah dia telah kembali'
'Jangan membuat kami cemas lagi Baby..'
'Abang harap ini terakhir kalinya kau pergi jauh dari kami sayang'
'Tidak akan Abang biarkan kau keluar dari sini Baby'
Semuanya langsung mengerumuni Frans, mereka ingin melihat wajah si kecil yang sudah berani-beraninya lari dari mereka. Mungikn setelah ini tidak akan mereka biara Io keluar walau sejengkal dari Mansion Axsaver.
"Dad sebaiknya baringkan Io ditempat tidur.. badannya akan sakit jika terlalu lama dalam posisi seperti itu.." Jelas Damian.
"Hm"
Beranjak dari duduknya Frans pergi meninggalkan Ruangan itu dengan Io digendongannya. Meninggalkan mereka yang terus menatap punggung tegak itu yang mulai menghilang memasuki lift.
"Syukurlah Baby sudah ditemukkan.. kalian semua bersiap-siap lah untuk makan malam.. sejak tadi kalian belum memakan apapun kan" Lalu pandangan Selina mengarah pada putra sulungnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yulio
Short StoryYulio si kecil berusia 4th, tubuh kecil nya selalu ia bawah berkeliling ditengah terik panas matahari. Tidak ada kata lelah, yang ia tahu dirinya harus mengumpulkan barang bekas untuk dijadikan uang. Apa jadinya jika si kecil diangkat menjadi anggo...