20.00

19.3K 1.6K 59
                                    

Karena banyak yang comen buat double up, author kasih deh satu chapter lagi buat kalian. Semoga tidak mengecewakan ya
Selamat membaca ! 🤗

.
.
.
.
.
.
.


*****


Kini dalam Ruang kerja pribadi milik Frans sudah berkumpul para bodyguard, pelayan beserta putra-putranya, kedua Abang serta istri dan anak-anak mereka kecuali anak Abang pertamanya yang masih belum tiba di Mansion dan kecuali degan Rendra sendiri, yang kini tidak bisa hadir karena dirinya sekarang sedang mengunjungi salah satu sahabatnya yang kini berada di luar Negeri. Rendra juga percaya Frans pasti bisa mengatasi masalah ini.

Tadi setelah keluar dari kamarnya, Frans langsung meminta seluruh keluarga untuk berkumpul di Ruang kerjanya.

Begitupun dengan ketiga putranya saat tahu Adik mereka tidak baik-baik saja, ketiga sempat mengamuk ingin melihat kondisi Io, tapi Frans sudah melarang mereka saat mereka akan masuk kedalam kamarnya. Bagaimana mungkin Frans membiarkan mereka mengganggu putranya yang baru saja tenang.

Akhirnya Frans menyuruh ketiganya untuk berkumpul lebih dulu di ruang kerjanya, terlihat jelas sekali kemarahan dari ketiganya. Lihat saja apa yang akan mereka lakukan saat mengetahui pelakunya.

"Katakan apa yang sebenarnya terjadi Dad..!!"

Mata tajam Verro memandang marah kearah Frans. Ia sangat membenci dirinya saat ini, kenapa disaat sang Adik membutuhkannya, ia malah tidak berada disampingnya.

"CK..!! Kenapa hanya diam saja Dad..?!" Tuntut Verro meminta penjelasan.

"DIAM.!!" Teriak Alex.

Jangan tanya perasaan Alex saat ini, karena saat ini Alex pun sama, ia marah, kesal, rasa-rasanya tangannya itu sejak tadi sudah kebas menahan diri untuk tidak memukul seseorang yang berada diruangan ini, ditambah sejak tadi sang Adik tidak bisa tenang karena terus menuntut penjelasan sang Daddy.

Sedangkan Jev ? Ia hanya diam mengamati situasi sekarang, ia tahu Daddy nya itu pasti sudah menemukan pelaku dibalik semua kejadian ini. Jadi ia tidak perlu susah payah mengeluarkan suara, mungkin tenaga nya saja yang nanti akan terkuras untuk memukuli pelaku itu.

"Tenanglah Verro..!!" Ujar Frans yang sejak tadi diam.

"Shit.. bagaimana Verro bisa tenang saat mengetahui keadaan Io seperti itu Dad Heh..!!" Ucap Verro yang masih belum bisa tenang, sebelum mengetahui dalang dibalik kesedihan Adik kecilnya itu.

"Huff.."

Tanpa mau menjawab pertanyaan putranya, Frans mengalihkan pandangannya. Menatap satu persatu wajah semua orang yang berada di dalam ruangannya sekarang.

Dan tatapannya jatuh kepada dua orang pemuda yang sekarang ini sedang berdiri dikedua sisi sang Ibu, dengan kepala tertunduk. Sepertinya salah satu diantara begitu ketakutan, terlihat dari kedua tangan yang saling memilin mengutarakan ketakutannya saat ini.

Senyum miring penuh kesinisan Frans layangkan saat melihat itu.

"Alfiand..! Elfianz..! apa tidak ada yang ingin kalian jelaskan pada kami hm..?" Terdengar sekali nada rendah dengan aura mencekam membuat semuanya menahan nafas saking suramnya aura disana.

Mendengar itu semua putra Frans dan semua orang yang ada dalam ruangan itu langsung menatap kedua pemuda itu penuh tanya.

"Apa maksudnya Dad..?!" Tanya Verro meminta penjelasan.

"Kau tanyakan saja sendiri pada mereka..!" Ujar Frans.

Dengan langkah tegas Verro dan Alex mendekati kedua pemuda itu. Tanpa banyak alasan, cengkraman kuat Verro layangkan pada kerah kemeja milik Alfiand. Dengan mata memandang penuh amarah Verro tatap mata Al mencari kebenaran.

YulioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang