11.00

25.6K 1.8K 27
                                    

.
.
.
.
.
.

*****

Tidak terasa pagi telah kembali menyambut hari, terlihat Io yang sedang duduk di depan TV menikmati semangkuk sereal bercampur susu coklat sendirian, bukan sendiri sih masih ada beberapa bodyguard dan pelayan yang berjaga serta membersihkan Mansion itu.

Untuk yang lain, Frans sedang mengikuti rapat penting yang tidak bisa diwakilkan oleh sekretaris nya.

Untuk Verro, ia sedang sekolah Frans telah melarang nya untuk bolos karena sudah beberapa hari putra nya itu tidak masuk sekolah, jadi Verro terpaksa harus meninggalkan Io.

Untuk Alex sendiri, ia juga terpaksa meninggalkan Io karena ada kelas pagi dan hari ini adalah bagian kelompoknya untuk mempresentasikan hasil tugasnya.

Sedangkan Damian sudah dua hari ia tidak pulang, katanya pekerjaannya tidak bisa ditinggalkan dan banyak pasien yang harus ditangani.

"Ugh..aman..!" Panggilnya pada salah satu bodyguard yang berjaga.

"Iya, Ada apa Tuan kecil..?" Tanya penjaga itu.

"Io mau onton caltun"

Mengetahui keinginan Tuan kecilnya, segera bodyguard itu mengganti ke saluran khusus yang menayangkan film anak-anak. Mendapati telah sesuai keinginan nya Io pun berterima kasih dan lanjut fokus pada tayangan film didepanya.

"Acih aman..!"

"Sudah tugas saya tuan kecil"

Merasa bosan karna hanya menonton saja sejak tadi, Io mulai beranjak dari duduknya sambil memeluk boneka berbentuk ikan yang di hadiahkan Verro setelah kembali dari pertemuan dengan temannya.

Verro sempat mampir membelikan boneka untuk Io, ia sempat berpikir Io tidak akan menyukainya, ternyata diluar ekspetasi nya Io bahkan sangat menyukai boneka itu hingga membuat Io tidak mau lepas dari boneka ikan yang diberi nama Cio walau hanya sebentar.

Melihat boneka yang berbentuk ikan yang ia peluk, Io jadi teringat dengan ikan yang dikatakan Verro di kolam air mancur depan Mansion. Dengan mengendap-ngedap Io bergerak perlahan menuju pintu utama. Entah pengawasan pengawal yang lengah atau Io yang tidak dilihat sedikit pun oleh mereka.

"Hihi..Io bica kelual.."

Setelah berhasil, dengan kaki kecilnya Io mulai berlari tidak sabaran untuk melihat ikan dikolam miliknya. Saat melihat kolam air mancur itu telah berada dihadapan nya, berhenti sejenak mengatur nafasnya.

"Uhh..eum... Io mau mimi..hu.." Masih mengatur nafasnya Io tanpa melihat tempat langsung mendudukan dirinya kebawah tanpa mau tahu tempat itu bersih atau kotor, yang penting sekarang dirinya haus tapi akan sangat melelahkan jika kembali lagi kedalam.

"Io cenang bica lali-lali eum..tapi Diddy malah ndak eum..hihi pacti ndak..Diddy na tan cayang Io.." Terselah lo deh cil.

"Io mau liat itan na"

Io mulai berdiri kembali dengan kaki sedikit dijinjit agar lebih tinggi, Io mulai memasukkan kaki kanan nya terlebih dahulu kedalam kolam dan diikuti kaki kirinya. Untungnya air dalam kolam itu hanya sebatas paha Io, tak akan sampai menenggelamkan dirinya.

"Hihi...Aban benal ada itan na..." Ucapnya setelah berhasil masuk kedalam kolam.

"Eum..Io angkap catu boleh tan...?" Tanya Io entah pada siapa.

Dengan perasaan senang diiringi tawa candunya, Io sampai terpekik saat ikan yang berhasil ia tangkap bergerak brutal hingga kembali terlepas.

Jangan tanya bagaimana penampilan Io saat ini, kaos putih bergambar kelinci itu sudah ia lepas lalu diletakkan di pinggiran pembatas kolam. Tidak hanya itu saja celana nya pun ikut menjadi sasaran, kalau kata Io 'anti kotol kena ail na'. Sekarang lihat saja buntalan kecil yang hanya mengenakan popok ditubuhnya itu sedang berteriak karena berhasil menangkap ikan.

YulioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang