27.00

17.5K 1.4K 38
                                    


.
.
.
.
.
.
.


*****

Dalam satu barisan memanjang ke samping, mereka berbaris rapi untuk menyaksikan cara pembuatan sushi secara langsung didepan mereka.

"Aban.. Paman na mau buat apa..?" Tanya Io tanpa mengalihkan pandangannya dari Chef didepannya.

"Bukan Paman Baby.. tapi Chef, Dia mau membuatkan makanan untuk kita" Ucap El yang berada disamping kiri Io, atau lebih tepat Io yang sedang dipangku oleh Verro.

"Eum.. Aban iyat ada itan becal uga dicana.. Cep na telnyata cuka itan ayak Io hihi.." Serunya saat melihat ada seekor ikan salmon hidup yang sedang berenang dalam aquarium besar dibalik tubuh Chef itu.

"Baby senang..?" Tanya Verro.

"Cenang cekali.. itan na ucu milip itan Io bica belenang uga"

Hah..? Kelima pemuda itu langsung terdiam, mereka sedang mencerna kembali perkataan Io barusan. Bukankah semua ikan itu memang berenang, mereka hanya menggelengkan kepala memaklumi tingkah bocil kecil itu.

"Terserah deh cil.." Kata Chiko.

"Aban Kiko bica bicala cama itan..?" Tanyanya.

Mendengar pertanyaan nyeleneh itu, tentu saja langsung ditolak oleh Chiko.

"Tidak..!" Jawabnya.

"Telnyata Aban Kiko ndak pintal ayak Io.. Io caja bica bicala sama Bimbim.. Aban ndak kelen.."

Merasa harga dirinya sekarang sedang dipertaruhkan, dengan dada membusung penuh percaya diri Chiko menjawab.

"Abang belum selesai bicara cil.. maksud Abang itu.. Tidak ada bahasa ikan yang tidak abang ketahui.. Abang Kiko ini sangat pandai semua bahasa ikan Abang tahu.." Ujarnya penuh percaya diri, walau didalam hati nya sekarang sedang menjerit menahan malu.

"Wah.. Aban hebat cekali..!!" Menatap penuh binar pada Chiko.

Melihat tatapan memuja itu, semakin membuat Chiko besar kepala. Lihat saja sekarang dengan gilanya Ia mengajak bicara ikan di aquarium itu.

"Perhatikan Aban Cil.. ini pelajaran pertama saat berbicara dengan ikan.." Ucapnya.

"Hu'um "

"Pandangan lurus kedepan, kedua tangan dirapatkan seperti ini dan yang paling penting kedua pipi harus digembungkan seperti ini.. lalu.. blup.. blup.. blup.."

"Hihi.."

'Dasar gila..!'

'Baru sadar gue, teman Verro yang satu ini begitu aneh'

'Mimpi apa gue sampai bisa berteman sama lo Chik'

'Huff..'

Sontak keempat pemuda itu langsung langsung berdiri dari sana, mereka melangkahi satu kursi dari tempat duduk Chiko. Agar mereka tidak dikira gila seperti teman aneh mereka itu.

'Shit.. sumpah gue malu..!! Kalau bukan demi tuh bocil nggak bakal gue kayak orang gila gini..' Batin nya saat melihat aksi teman-temannya yang mencoba menjauh darinya.

Io yang sejak tadi memperhatikan dengan begitu serius hingga kening kecil itu ikut mengerut saking seriusnya. Tatapan penuh binar nya tadi bahkan terlihat semakin cerah saat melihat tingkah Abang Kiko nya.

"Aban..!" Panggil Io pada Verro.

"Ada apa Baby..?" Tanya Verro saat melihat tatapan polos itu.

"Aban tenapa Aban Kiko milip Bimbim..? Hihi.. milip cekali"

YulioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang