Zoe masih mengenakan seragamnya, ia berdiri di pinggir lapangan basket umum yang ada di dekat sekolah. Sore ini, lapangan basket tersebut sedikit ramai akan pengunjung yang bukan hanya dari Universe High School. Matanya yang agak bulat mengamati sekeliling, mencari sesuatu yang seharusnya bisa ia temui-sesuai perkataan senior asing yang sampai sekarang tidak ia ketahui identitasnya itu. Mengingat, Zoe juga malas untuk mencari tahu. Lantas, ia pun mengambil bola basket yang memang tersedia dipinggir lapangan. Ia hanya ingin bermain walau sebentar saja.
Akan tetapi, langkah Zoe terhenti ketika mendengar sekilas sebuah suara, sehingga ia menoleh ke belakang. Ia mendapati dua sosok gadis yang mengenakan seragam yang sama dengannya-semakin mendekat dengan senyum lebar yang merekah. Namun, Zoe dibuat sedikit bingung. Dengan cepat, ia menegakkan tubuh lantas berhadapan dengan dua gadis asing tersebut.
"Hai, Zoe! Untung kamu ada di sini. Ternyata yang dikatakan Kapten Yuuki memang benar," kata gadis dengan rambut panjang yang diikat bagai ekor kuda.
Zoe masih sedikit bingung akan kehadiran mereka. Namun, mendengar nama Kapten Yuuki ia langsung teringat akan senior itu. Kedua matanya berbinar-tampak antusias. "Kapten Yuuki? Apa ini ada kaiatannya dengan klub basket putri?" tanya Zoe mencoba untuk memastikan.
Gadis satunya yang memiliki rambut pirang dibiarkan tergerai mengangguk. "Kami ingin bergabung dan melanjutkan ekstrakurikuler kami sebelumnya. Senang rasanya jika kembali dibuka."
"Ya, walau harus banyak-banyak berjuang karena memulai dari awal itu tidak mudah. Benarkan, Deepna?"
Gadis yang dipanggil Deepna mengangguk setuju. "Benar sekali Avanti. Tenang saja, kami akan ikut berjuang untuk memenangi kejuaran-kejuaran basket, Zoe. Tapi sebelumya, perkenalkan aku Deepna Dahayu dan dia adalah teman terbaikku di Yolanda Junior High School, namanya Avanti. Salam kenal dan bagaimana caranya bergabung?" kata Deepna seraya mengulurkan jemari untuk berjabat tangan.
Zoe yang dihujami banyak kejuatan, lantas mengerjapkan mata. Tidak menyangka langsung mendapatkan dua rekan yang memiliki minat yang sama. Zoe bahagia, hingga dirinya membalas uluran tangan Deepna. "Terima kasih karena kalian ingin ikut terlibat. Perihal caranya bergabung, kalian sudah diterima ketika mengatakan kesediaan kalian. Selanjutnya, hanya perlu menemukan dua rekan lagi untuk membentuk tim," balas Zoe dengan nada serius dipenghujung kalimat.
Deepna dan Avanti diam mendengar. Tampak Avanti menumpu kedua tangan di dada-ia sedang berpikir. "Hm, sedikit sulit sebenarnya untuk menemukan rekan. Mereka sedikit takut untuk bergabung dengan klub basket putri yang seperti tidak ada masa depan. Kita bisa melihat bagaimana Pelatih Joo tidak ikhlas melakukannya dengan mengajukan syarat konyol."
"Hanya gadis dengan nyali dan minat kuat terhadap basket yang bisa bergabung di tim ini. Akan tetapi, tidak ada yang tidak mungkin. Well, kita masih memiliki waktu selama dua hari. Aku dan Avanti akan berusaha semaksimal mungkin untuk menarik murid tahun pertama. Semoga saja ada senior yang ikut gabung juga," timpal Deepna yang mengamati Avanti dan Zoe secara bergantian seraya menggigiti bibir bawah.
Zoe menghembuskan napas kasar. Pasalnya, apa yang dikatakan kedua rekan barunya sangat masuk akal. Gadis yang sebelumnya ikut bergabung pasti sedikit menciut dengan patriarki yang merajalela di sekolah. Terlebih, pelatih sendirilah yang seperti itu. "Tapi aku yakin, kita bisa membentuk tim dan membangun klub basket putri lagi. Kita hanya perlu percaya dan sedikit berusaha lagi." Zoe sedikit memberikan percikkan semangat pada kedua rekannya yang tampak khawatir. Namun, perlahan tersenyum-seperti mendapatkan kiriman semangat dari Zoe sendiri.
"Yoi! Kamu memang benar sekali, Zoe. Akan tetapi, bagaimana jika bermain sebentar saja? Aku dan Deepna sangat rindu bermain basket seperti biasanya," kata Avanti dibarengi dengan kekehan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello, Captain!
Teen FictionZoe memiliki minat besar terhadap basket, terbukti dengan dedikasinya sebagai kapten di Hakley Boarding School. Akan tetapi, Zoe tidak pernah membayangkan setelah memilih Universe High School untuk melanjutkan studi, ternyata tingkat patriarki begit...