pada judes

13 8 0
                                    

Hari itu pun tiba, baru jam 7 tetapi sudah cukup terik. Itu membuat para murid kepanasan dan menggerutu walaupun paparan angin yang dingin menerpa kulit mereka, tetap saja itu tak cukup. Ditambah suara para murid yang seperti pasar malam. kini para murid sudah berkumpul di lapangan Sekolah dan berbaris sesuai kelompok masing-masing. Baju olahraga berwarna biru yang berjaket itu pun kini kian mereka lepaskan dengan jaket yang mereka ikatkan di pinggang. Akhirnya para pembina Outbound tiba dan memberikan arahan. Arahan yang tak panjang itu membuat para siswa bernafas lega.

"Sekarang mulailah berjalan ke bis yang telah di arahkan, dan kemasi barang-barang kalian. ingat! Bis berdasarkan kelas." Ucap seorang guru lelaki tegas.

Kini para siswa mulai berkerumum memasuki bis, tentu saja mereka memperebutkan kursi terbaik, apalagi cewek-cewek.

"Naaddd, depan yok temani gue. Dibelakang gue mabuk"

"Lyyy gue samping jendela yaa?"

"Lo nyampe kagak narok tasnya."

"Mabuk ngajak-ngajak Lo?"

"Dar, pegangin tas gue bentar.",

"Ryynn, paling belakang yok. Tempat turu nya luas.",

"Mang supir, sambungin ke bluetooth hp saya ya."

"Woee, kaki gue keinjek."

"Stela-nya ada 8 jeruk semua, pembunuhan berencana kahhh."

"Mangg sopirr!! DJ Mangg!!."

Keributan itu benar-benar menyenangkan untuk dilihat, yang tak lain datang dari bus yang dinaiki anak-anak XI 1. Sepertinya bis ini tak akan bertahan lama jika terus-terusan dinaiki murid XI 1. Orangnya brutal semua. Sampai akhirnya berada di titik semuanya tenang. Gimana gak tenang, orang tiba-tiba wali kelas naik.

"Lahh katanya wali kelas mobil pribadi." Ucap Nadia berbisik.

"Saya denger, orang saya mau absen. Kalo tadi saya ga nge check kayaknya kalian ga bakal berangkat ni bis." Ucap pak Rano membuat yang lain tertawa kecil kepada Nadia. Pak Rano pun mulai mengabsen.

"Bagus orangnya lengkap, jangan macem-macem. Bapak turun dulu, nikmati perjalanan kalian." Ucap pak Rano lalu meninggalkan bis. Kebisingan dimulai kembali, ada yang mulai mengambil posisi tidur, ada yang mulai membuka snack-snack, dan tentu ada yang menyalakan musik dengan sangat keras. Dan setelah beberapa saat bis pun berjalan, para murid bersorak-sorai karena petualangan mereka akan dimulai.

"Bis nya cuman 5 tah?" Ucap Aura yang duduk bersama Alin.

"Ho'oh. As you know, cuman kelas kita yang semuanya pergi, kelas sebelah cuman setengah yang ikut. Jadi, bis yang lain kelasnya di campur." Ucap Alin yang sudah mengatur posisi untuk menonton drakor-nya.

Aura pun hanya mengangguk, ia mengeluarkan earphone dari tas ransel kecilnya lalu mengenakannya di telinga. Menyalakan music dan mengambil posisi ternyaman untuk bisa tidur. tempatnya memang terbaik, yaitu disamping jendela. Diterpa angin sungguh membuatnya terlena ditambah music yang bermain ditelinga dan pikirannya. Sampai ia pun terlelap sembari memeluk jaket baju olahraganya.

* * *

"Linn, linnn, mau gak." Tangan yang menyodorkan 2 Snack kepada Alin itu adalah Alzar.

"Hmmm, Dalam rangka apa ya ini?" Alin menjeda tontonannya lalu menampakkan ekspresi heran.

"Gue mau duduk samping Aura." Ucap Alzar dengan wajah datar.

"Ga ahh, nanti Aura ngambek lagi sama gue." Ucap Alin cemberut tanpa menoleh ke arah Alzar. Lalu tiba-tiba Alzar menambahkan sogokannya dengan coklat. Mata Alin berbinar, itu coklat kesukaannya! Kali ini ia tak bisa menolak "Oke, deal!" Ucapnya semeringai lalu mengambil Snack sogokan Alzar dan pindah ke tempat kosong.

3 DaysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang