Perasaannya terasa aneh dan tidak nyaman. Bagaimana cara mengatakannya, raja pun tidak mengerti.
Padahal jika dipikirkan, ia tidak melakukan kesalahan. Namun entahlah, omega yang kini ada di sampingnya, berjalan menuju ruang perjamuan, terlihat kesal.
"Pakaianmu bagus.." Ujar raja berbasa basi.
Sementara itu si omega hanya menoleh sekilas tanpa mengatakan apa pun.
"Rambutmu juga, terlihat lebih baik dari sebelumnya."
"Jadi sebelumnya rambutku tidak bagus?" Biu bergumam, masih enggan menatap raja. Apalagi mencium aroma melati yang mengguar bersama aroma asli tubuh alpha itu.
"Bukan begi— Ah sudahlah." Raja lelah sendiri. Menutup percakapan yang dirasa sia-sia itu.
***
"Selamat datang yang mulia raja dan tuan Biu.." sambutan dari kepala pengawas perjodohan istana dibalas oleh anggukan singkat raja dan senyum manis omega calon ratu itu.
Bible mengandeng mesra tangan omeganya, membawa Biu kehadapan semua orang dengan bangga.
Pria alpha itu terlihat jago bersandiwara. Biu baru menyadarinya dan tidak mau kalah. Ia membalas gandengan tangan Bible tidak kalah mesranya.
Seluruh mata memandang pada mereka. Raja yang gagah dan omega cantik disebelahnya memang sang serasi.
"Senang bisa memiliki kesempatan untuk bertemu dengan alpha dan omega terbaik di negeri ini," Raja memberikan kata pembuka. Pria dingin itu untuk pertama kalinya bertatap mata secara langsung dengan calon kandidat yang lulus seleksi untuk menjadi penerus garis keturunan kerajaan.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, raja paling anti berdekatan dengan omega sejak kematian kekasihnya. Sehingga seluruh urusan mengenai perjodohan istana ia serahkan pada tetua dan menteri-menterinya.
Bible sama sekali tidak ikut andil, hanya berada dibelakang layar mendapatkan laporan.
Ketika undangan perjamuan datang pada para alpha dan omega, mereka jelas terkejut.
Lebih dari itu, hal yang membuat para kandidat lebih terkejut adalah pasangan raja yang mereka kenal.
Seorang omega yang ditolak dalam beberapa waktu kebelakang.
Biu Jakapan Puttha yang seharusnya menjadi jodoh pangeran Mile Phakphum.
Bagaimana omega itu bisa berakhir di istana raja adalah tanda tanya yang belum terpecahkan.
Bahkan ketiga orang paling dekat dengan Biu selama di istana omega, sama kebingungannya seperti yang lain.
"Pertama-tama aku mengucapkan terimakasih karena kalian telah bersedia membantu kerajaan dimasa sulit. Berkorban begitu banyak untuk mengikuti perjodohan yang pastinya sangat melelahkan. Jasa kalian semua akan dikenang selamanya. Setelah ini semua alpha dan omega akan dibebaskan dari tuntutan perjodohan dan akan dikembalikan pada keluarga masing-masing dengan gelar kehormatan dari kerajaan."
Tepuk tangan terdengar, para alpha dan omega terlihat senang mendengar pengumuman dari raja.
"Kedua, seperti yang kalian lihat, aku sekarang telah memiliki omega yang luar biasa. Mungkin semua orang diruangan ini telah mengenalnya, namun biarkan aku mengenalkannya kembali. Biu Jakapan, calon ratuku."
Biu tersenyum manis, wajah cantiknya yang bersinar terlihat menakjubkan. Jauh berbeda ketika si omega berada di acara perjodohan.
Sentuhan tangan Mine memang ajaib. Bisa mengeluarkan aura yang terpendam dari diri seseorang.
KAMU SEDANG MEMBACA
The king's castle
FanfictionBiu telah merelakan mimpi dan bakatnya sejak berusia 18 tahun. Kala itu pihak istana melakukan pencarian omega-omega terbaik diseluruh negeri untuk kemudian dijadikan pasangan para keturunan pangeran dan bangsawan kelas tinggi. Sejak kematian calo...