Taman belakang

2.8K 397 62
                                    

"Yang mulia, ada tiga orang omega yang diundang oleh tuan Biu. Mereka kini ada ditaman belakang."

Raja berdeham singkat sebagai jawaban untuk laporan dari sekertarisnya.

"Sekertaris, apa kau punya kandidat yang cocok untuk menjadi asisten Biu? Aku rasa dia akan membutuhkannya."

"Aku akan mencarikannya yang mulia, sore ini aku akan menyerahkan daftar nama kandidat untuk menjadi asisten tuan Biu."

"Ya, cari beta yang bisa dipercaya."

"Baik yang mulia.."

"Juga segera buatkan jadwal untuk kelasnya, dia harus mulai mempelajari tentang tatanan kerajaan."

***

"Ini benar-benar kejutan, Biu. Eh maksudku, tuan Biu." Win memukul bibirnya yang sudah lancang memanggil nama lahir calon ratu tanpa hormat. Bagaimana pun, meski mereka berteman, kedudukan Biu telah berbeda dari sebelumnya.

"Tidak apa-apa, kalian bisa bicara dengan santai denganku. Seperti biasa."

"Tidak, tidak, tidak boleh begitu." Gun menggeleng-gelengkan kepala. "Kau calon ratu kami tuan."

"Tapi rasanya aneh, mendengar kalian memanggilku begitu."

"Sudahlah, tak apa. Lagi pula kau kan harus mulai terbiasa." War mengunyah kuenya dengan semangat. "Makanan istana dalam terasa lebih nikmat. Koki kerajaan sangat hebat."

"Itu sih karena kau memang suka makan," Celetuk Gun mengambil kue-kue yang masih berada ditangan War. "Sudah jangan makan terus. Kita di sini untuk mendengar cerita tuan Biu dan raja."

"Ayo tuan, ceritakan bagaimana awal mula kau dan raja bisa berhubungan."

Win, Gun dan War duduk di depan Biu. Keempat omega itu ada di taman belakang, dibawah pohon rindang beralaskan karpet putih yang disediakan oleh bibi Helira.

Biu mengulum bibirnya, tidak tahu akan menceritakan apa. "Aku juga bingung sebenarnya, semuanya terlalu tiba-tiba."

"Ayo ceritakan lebih detail lagi.."

"Kami tidak sengaja bertemu awalnya," Biu menatap langit cerah di atas sana, mencoba merangkai kata yang mudah dimengerti teman-temannya. "Lalu raja mengetahui tanda ditubuhku. Begitulah, setelahnya seperti yang kalian tahu. Kami menjadi lebih dekat kemudian memutuskan menerima garis yang telah ditakdirkan." Biu tidak menceritakan tentang rumah kaca tentu saja, secara garis besar apa yang ia beritahu pada ketiga temannya adalah kejujuran.

Hal yang sebenarnya memang terjadi.

"Jadi saat kau menghilang itu, kau tidak kembali ke rumah. Apa kau langsung tinggal bersama raja?" Win menatap dengan menyelidik.

"Begitulah.." Biu agak mengembungkan pipinya yang memerah.

"Bagaimana caranya, bukankah raja sangat membenci omega?" Gun merapatkan duduknya, semakin penasaran.

"Yang aku lihat, raja itu tidak membenci omega sebenarnya. Lebih tepatnya seperti menghindar."

"Aku kira raja tidak akan menerima siapapun lagi." Komentar War yang sudah kembali mendapatkan kue-kuenya. "Sebenarnya kami masih belum yakin soal kau dan raja, tapi saat foto tuan Us diturunkan, disitulah kami mulai menyadari bahwa kau benar-benar akan menjadi pasangan raja."

"Tuan Biu, saat telah menjadi ratu tolong bantu aku agar bisa bersama menteri Off.." Gun berpindah tempat duduk kesebelah Biu, ia kemudian memeluk tangan pria raja. "Ya, ya, ya?"

"Buang-buang waktu sekali jika tuan Biu harus mengurusi percintaan kau yang tak jelas itu. Bukankah lebih baik membuang harapan sia-siamu bersama menteri itu? Dia terlihat tidak tertarik padamu sedikit pun." War dan mulutnya yang tajam memang tidak bisa dipisahkan.

The king's castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang