Rumor

2.9K 390 55
                                    

Hasilnya tetap sama, Biu dinyatakan keguguran dengan janin yang diperkirakan berusia tiga minggu.

Dokter Krist keluar dari ruang tindakan dengan keringat membanjiri seluruh tubuhnya.

Kepala rumah sakit sekaligus suami dari sepupu raja itu nampak lelah, beban moral yang diembannya untuk membersihkan rahim calon ratu tentu sangat berat.

Ketika membuka pintu, dilihatnya raja yang tengah duduk diam di kursi, ditemani beberapa ajudannya.

"Yang mulia, sudah selesai." Krist berjalan mendekat pada raja. "Maaf karena tidak berhasil menyelamatkan calon anakmu."

Bible menatap Krist sekilas, pria itu kemudian berdiri dan menepuk pundak dokter spesialis itu.

Tanpa kata, Bible masuk kembali ke ruang rawat. Ia ingin melihat keadaan omeganya.

Bible sadar bahwa Biu pasti yang paling terkejut dengan kejadian ini. Meski dirinya kecewa, marah, bersedih, Bible berusaha tidak menunjukannya.

"Biu.." Raja mengulurkan tangannya untuk menyentuh permukaan kulit tangan pria yang tengah menutup mata itu. Sang raja tahu bahwa omeganya tidak tertidur. "Bagaimana perasaanmu?" Tanyanya lembut.

"Pergilah.." Bisik Biu pelan, namun Bible masih bisa mendengarnya dengan jelas.

"Kau akan baik-baik saja." Ucap si alpha, mengusap rambut Biu yang berantakan juga lepek. "Kau akan baik-baik saja."

"Tidak ada yang baik-baik saja yang mulia." Biu menutup wajahnya, menangis tanpa suara.

"Kita hanya perlu melupakan kejadian ini." Bible masih ditempat yang sama, tangannya memegang puncak kepala Biu. "Rasa sakit ini akan berlalu, percaya padaku."

"Tidak, aku tidak bisa. Pergilah raja.."

"Memang kau ingin aku ke mana, omega?" Si pria alpha berusaha melepaskan tangan omega yang sedang menutup wajah itu.

Sayangnya Biu tidak menyerah, meski dengan perut yang masih terasa sakit, ia berbalik memunggungi Bible. "Pergi!"

"Aku tidak akan pergi. Aku sudah bilang padamu bahwa diriku tidak bisa lagi memalingkan wajah." Bukannya menuruti perkataan Biu, Bible justru ikut naik ke atas ranjang. Bersempit-sempitan, ia memeluk tubuh si pria kecil dari belakang. "Aku di sini. Kau bisa menangis sepuasmu."

"Aku tidak hamil," Biu menangis tergugu. "Kenapa semua dokter menuduhku?"

Bible mendengarkan keluh kesah si manis dengan tangan yang memeluknya.

"Aku benar-benar tidak hamil yang mulia."

"Aku tahu.. Aku tahu.." Kecupan lembut dihadiahkan Bible keseluruh tengkuk Biu. "Aku tahu kau tidak hamil."

"Apa kau benar-benar percaya padaku?" Biu meremas tangan Bible yang ada diperutnya. "Raja, jawab aku dengan jujur.. Apa kau percaya padaku?"

"Aku percaya.."

"Benarkah?" Biu berbalik, kini keduanya bertatapan di atas ranjang yang sama. "Benarkah, yang mulia?"

"Iya.."

"Apa kau yakin?"

"Tentu saja.."

"Kenapa? Kenapa mempercayaiku raja?"

"Kau bersamaku setiap hari omega. Itu adalah bukti paling kuat yang akan aku percaya seumur hidup." Bible membelai rambut Biu, pria itu kemudian menjadikan tangannya sebagai bantalan kepala si omega. "Tiga minggu terakhir, kita tidak pernah berpisah."

"Maaf karena tidak bisa membuktikannya.."

"Tak apa, bukan salahmu. Beristirahatlah, kau pasti lelah."

The king's castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang