Kembali ke istana

3.1K 417 147
                                    

"Apa jaminannya?" Pria kecil tidak serta merta jatuh pada ucapan manis sang raja. Demi hatinya, Biu harus lebih keras pada pria itu.

"Aku tidak punya jaminan, Biu.." Jarang sekali raja memanggil namanya secara langsung. Namun ini bukan waktu yang tepat untuk merasa senang. Ia harus terlihat serius agar Bible tidak merasa mudah mendapatkannya. "Tapi aku benar-benar akan mencobanya. Aku tidak menyiakan kehadiranmu dihidupku. Kau bisa memilikiku."

Biu mengulum bibirnya, tangannya kemudian perlahan menyentuh sisi pakaian raja. "Itu artinya, aku diizinkan marah padamu seperti kekasihmu?"

"Ya.."

"Aku diizinkan merasa cemburu?"

"Ya.."

"Apa aku boleh memelukmu?"

"Sekarang?"

Anggukan dari omega kecil di atas ranjang rumah sakit membuat raja segera merentangkan tangannya. Merengkuh tubuh kecil itu agar bersandar ke dadanya.

Biu meremat pakaian Bible, hangat menjalari seluruh tubuhnya.

Getaran kecil dari punggung si omega membuat raja mengerutkan kening, pria alpha itu hendak melepaskan pelukannya. Ingin melihat apa yang terjadi, apalagi piyamanya mulai terasa basah dibagian dada.

"S—Sebentar yang mulia." Biu tidak membiarkan raja melepaskan diri. Memeluk pria alpha itu lebih erat.

"Kenapa menangis?" Alih-alih memaksa Biu melepaskan dirinya dari pelukan mereka, raja memilih memberikan omeganya tepukan kecil dipunggung. Menenangkan.

"Aku sebenarnya takut sekali.." Biu mulai sesegukan, air matanya semakin membasahi pakaian raja. "Aku takut sekali yang mulia, mobilnya terguling."

"Apa?" Karena rasa kagetnya raja berhasil melepaskan tubuhnya dari Biu. Pria itu menatap si omega tidak percaya. "Kau bilang kau tidak apa-apa."

"Kejadiannya sangat cepat, dua omega lain terjepit mobil. Mereka kritis." Bibir omega kecil itu bergetar. Mengingat bagaimana kedua teman omeganya dilarikan ke rumah sakit dalam keadaan parah penuh luka.

Bible menangkup kedua pipi Biu menghapus air mata prianya itu. "Tidak apa-apa, kau aman sekarang."

"Supirnya—supirnya meninggal."

"Astaga." Raja kembali memeluk si omega, begitu erat. Ia tidak menyangka bahwa kecelakaan yang dialami omeganya begitu parah.

Bahkan Biu masih terlihat begitu kuat beberapa saat lalu.

"Aku beruntung karena bisa keluar dari mobil lebih cepat."

"Maaf, maaf Biu.." Bible masih dalam posisi yang sama. Membiarkan omega itu merasa aman dalam rengkuhan kedua tangannya. "Jangan menangis. Maafkan aku. Seharusnya kau tidak pergi ke mana pun. Maaf.."

"Aku takut yang mulia.."

"Aku di sini. Aku akan menjagamu omega."

"Buktikan padaku, tolong buktikan semuanya."

"Ya, aku akan membuktikannya. Jangan khawatir."

Keduanya masih berbagi kehangatan dalam pelukan yang terasa begitu bermakna.

Pertama kali setelah sekian lama Bible menyendiri, ia membiarkan seseorang berkeluh kesah bersandar di dadanya.

Pertama kali sejak lahir kedunia, seseorang menjadi pilar untuknya bernafas lebih leluasa. Biu berterimakasih atas seluruh kata-kata menenangkan dari Bible yang mengantarnya tertidur pulas malam sepanjang malam.

***

Sebuah undangan yang dikirim dari kerajaan membuat ibu dan ayah Puttha saling menatap di depan pintu rumah mereka.

The king's castleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang