Bible terbangun tepat pada tengah malam. Matanya menjelajah pada seisi kamar. Tubuh kekarnya terasa lebih bugar, sakit pada pundaknya telah menghilang seluruhnya.
Namun ada yang aneh, tidak biasanya seluruh lampu padam. Hanya dibantu oleh penerangan dari bulan diluar sana, raja kemudian turun dari ranjang, berniat mengambil belatinya. Ia harus memeriksa keadaan sekitar dan memastikan istana dalam keadaan baik saja.
"Apa yang terjadi.." Langkah membawa raja keluar dari kamar, menuruni satu persatu tangga.
Tidak ada satu pun pengawal. Bible merasa semakin janggal, ia memegang belatinya lebih kencang. Bersiap jika hal tidak diinginkan terjadi, misalnya ada penyusup.
"Raja.." Suara lembut mendayu terdengar dari belakang tubuhnya. "Raja Bible.." Raja mengenal suara itu dengan sangat baik. Ia tahu siapa pemiliknya. "Rajaku.."
Belati ditangannya jatuh, Bible membalik badannya dengan cepat. "Us, apa itu kau?"
"Raja.."
Aroma wangi manis yang segar mengguar, langkah kaki terdengar mendekat.
Sayangnya Bible tidak bisa melihat di mana orang yang memanggilnya berdiri. "Us.."
"Raja.."
Bible berjalan cepat, mencoba menggapai omega yang begitu ia rindukan. "Us, di mana kamu?"
Aroma si omega tercium semakin jelas, Bible menuruti indera penciumannya. "Us?"
"Raja.." Suara itu semakin samar, semakin jauh. Bible kalang kabut.
"Us, jangan pergi!"
Semakin dekat Bible dengan aroma wangi yang mengguar, semakin jauh suara Us. Bible mencoba mengingat aroma kekasihnya itu, namun tidak ada jejak sama sekali dalam memorinya.
"Us.." Tangan Bible berhasil mendekap omega kecil masuk ke dalam pelukannya.
"Raja, aku di sini." Suara Us semakin hilang, tertelan angin malam. "Raja kau gagal menemukanku.."
"Us!" Bible segera melepaskan pelukannya pada omega yang entah siapa itu. "Kau, siapa kau?"
"Aku omegamu yang mulia. Omegamu yang asli."
"Apa yang kau katakan?! Omegaku adalah Us. Us di mana kau?"
"Dia sudah pergi yang mulia, sebab yang melawan hukum alam akan menghilang."
"Tutup mulutmu!" Bentak Bible sembari mendorong omega dihadapannya menjauh. Meski ia tidak bisa melihat wajah omega itu, namun Bible sangat marah padanya.
"Aku telah menemukan jalan yang mengantarku padamu, kau tidak bisa menolakku yang mulia."
"TIDAK." Teriakan menggelegar milik raja membuat beberapa penjaga berlarian menuju kamar utama istana. "Apa itu?" Bible terenggah, nafasnya memburu. Keringat telah mengucur deras membasahi tubuhnya. "Yang mulia apa anda baik-baik saja?" Tanya pengawal di depan pintu?
"Apa itu? Bagaimana bisa aku bermimpi macam itu." Raja mencoba mengatur nafasnya.
Bible memijit pelipisnya yang terasa nyeri.
"Yang mulia?" Kembali terdengar suara dari penjaga.
"Aku baik saja, pergilah."
Lalu tidak terdengar suara ketukan lagi, Bible kembali menatap sekeliling kamar. Kali ini semua nampak normal, lampu menyala dan para penjaga bersiap ditempatnya diluar sana.
"Sudah dini hari," Bible menghapus jejak keringat dilehernya. Pria itu kemudian turun dari ranjang, berniat mandi lebih awal dan pergi berlatih panahan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The king's castle
FanficBiu telah merelakan mimpi dan bakatnya sejak berusia 18 tahun. Kala itu pihak istana melakukan pencarian omega-omega terbaik diseluruh negeri untuk kemudian dijadikan pasangan para keturunan pangeran dan bangsawan kelas tinggi. Sejak kematian calo...