Rapat bersama para menteri dan pejabat tinggi berlangsung alot.
Kubu terpecah belah menolak kehadiran orang baru dipemerintahan, raja nampak tenang menghadapi situasi yang telah ia duga.
Hampir lima jam dan belum ada kesepatakan yang dihasilkan.
Semakin lama suasana semakin panas dan mulai mencekam. Sekertaris kerajaan maju untuk memberitahu bahwa mereka akan dijamu makan siang terlebih dahulu sebelum memutusak melanjutkan diskusi.
Seisi ruangan berjalan beriringan keluar dari aula kerajaan, menuju tempat makan siang di istana luar. Tempat dulu para omega tinggal.
Puluhan makanan tersaji rapi diatas meja, raja mempersilahkan menteri dan perjabatnya untuk mengambil sesuai selera.
Aroma manis muncul ditengah-tengah para alpha yang mulai menyantap makan siang mereka.
Raja berdiri lebih dulu, menyambut dengan senyuman manis yang membuat para menteri tahu siapa yang datang.
Omega itu adalah pria cantik milik raja. Datang dengan pakaian sederhana yang justru terlihat luar biasa indah ditubuh rampingnya.
Dibelakang si omega ada dua orang pelayan yang membawa kotak yang entah berisikan apa.
"Maaf menganggu makan siang kalian, aku ke mari untuk mengantarkan hidangan penutup yang aku buat sendiri." Pelayan dengan sigap membawa kota ditangan mereka dan menyajikannya untuk para menteri dan pejabat. "Aku tidak terlalu pandai dalam memasak, tapi aku harap hidangan sederhana ini bisa diterima. Terimakasih sudah bekerja keras setiap hari."
Calon ratu benar-benar omega rendah hati. Itulah yang muncul dibenak beberapa pejabat.
Tentu saja karena tidak biasanya pasangan raja mau bersusah payah membuat hidangan untuk mereka.
Bukankah Biu benar-benar menghargai kinerja kerja mereka?
Calon ratu bijaksana nan baik hati. Semacam malaikat disiang bolong yang kebetulan turun kebumi.
Dalam waktu singkat, dengan sebuah makanan, Biu berhasil mendobrak hati beberapa petinggi.
Si omega memberikan senyuman terbaiknya. "Aku akan kembali ke istana utama, silahkan dilanjutkan makan siang kalian."
Hidangan penutup sederhana yang dibawa calon ratu membuat takjub seisi ruangan. Cake cantik dihiasi berbagai macam buah, benar-benar menggugah selera.
Raja menatap sekertaris kerajaan, namun pria beta itu tidak memberikan jawaban. Matanya yang awas tahu dengan jelas cake dihadapannya sama seperti yang biasa ia makan.
"Nikmatilah hidangan yang dibuat omegaku, dia pasti membuatnya dengan hati yang tulus." Ucapnya sebelum merasakan sendiri manisnya cake yang langsung meleleh dalam mulut.
Bible terkekeh kecil, ia akan bertanya pada omeganya. Nanti.
***
Rapat kedua berjalan tidak seburuk tadi. Mungkin karena perut terisi kepala menjadi lebih tenang.
Tidak terlalu banyak perdebatan, meski belum mencapai keputusan final, namun keadaan telah berpihak pada raja.
Menteri kiri, pejabat selatan dan barat berada dipihaknya menyetujui pengangkatan ayah dari calon ratunya.
Meski menteri kanan menolak, raja tidak terlalu memusingkannya sebab keadaan telah seimbang.
Lagi pula raja tahu dengan pasti alasan dari penolakan yang dilakukan oleh pria paling tua di pertemuan, sejak dulu dirinya ingin putranya bersanding dengan raja.
KAMU SEDANG MEMBACA
The king's castle
FanfictionBiu telah merelakan mimpi dan bakatnya sejak berusia 18 tahun. Kala itu pihak istana melakukan pencarian omega-omega terbaik diseluruh negeri untuk kemudian dijadikan pasangan para keturunan pangeran dan bangsawan kelas tinggi. Sejak kematian calo...