bagian 14

96 11 1
                                    

Hay readers!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hay readers!!

Aku udah update nih😆😆

Kalian baca cerita ini dari tiktok?istagram?rekomendasi dari teman kalian? Atau yang lain?

Aku masi pemula jadi jangan dihujat ya..

Makasih semuanya uang udah vote dan dukung aku, alhamdulillah aku udah sampai akhir, dan ini perjalanan revisi.
Ini semua berkat kalian, makasih banget ya..

Kalian juga boleh promosi'in cerita ini keteman teman kalian, lewat sosmed juga boleh kok..aku izinin

Aku juga punya karya lagi lho, judulnya : my home is you; rumahku adalah kamu. Mampir juga ya disana, isi chapternya bagus bagus kok tenang aja.

Kalo masi ada typonya nanti kalian bisa tandain aja

༘˚⋆𐙚。happy reading ⋆𖦹.✧˚
♡♡♡


Ara baru saja selesai membantu bibi membersihkan rumah. Ia merebahkan tubuhnya diatas ranjang yang memiliki kasur bersifat sangat empuk.

Klunting..kluntingg

Dua pesan terdiri diwhattsap Ara, ia meraih hamphonenya yang berada diatas nakas lalu
Melihat siapa yang mengirim pesan kepadanya.

Author : anggap aja itu foto El bersama nayla saat El baru sampai diapartemend.

Deg..

Hatinya sakit, isi pikiran yang ada diotaknya mulai berfikir yang aneh-aneh tetapi hatinya belum percaya jika el berbuat hal sekeji itu.
Ara memilih diam, saat nanti el datang baru ia bertanya.

20 menit kemudian..

El baru sampai dirumah. Ia turun sambil membawa buket bunga untuk istrinya siapa lagi kalo bukan Ara.

El masuk kedalam rumah, dengan santainya ia memanggil Ara " Ara.. " teriaknya.

Ara yang mendengar dirinya dipanggil oleh suaminya ia bergegas untuk turun.

Hatinya sedikit gelisah saat ara mengingat foto kebersamaan el bersama seseorang wanita. Niatnya juga mau menanyakan itu tapi sepertinya ara belum berani.

" iya, kenapa? "

El menoleh dan tersenyum manis melihat ara yang hanya memakai daster dan rambutnya dijeday membuat leher wanita itu terpampang jelas.

El menyodorkan buket bunganya sambil tersenyum bahagia. ara juga menerima buket tersebut.

" makasih "

'' sama sama "

" mau dibuatin coffe? ''

El menggeleng " nggak perlu.. "

DOSENKU ADALAH JODOHKU || TAHAP REVISI ||Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang