10

112 10 1
                                    

Setelah melakukan aktivitas panas itu, ia lihat Seungmin sudah tertidur dengan pulas karena kelelahan sepertinya, sementara Hyunjin, pikirannya mulai terbagi dengan sang mantan suami, Minho.

Hyunjin memunguti pakaiannya untuk di pakaikan kembali pada tubuhnya. Ia ingin keluar sebentar untuk menghirup udara segar.

Ia kembali menatap sang istri yang sudah terlelap dan menyelimuti tubuh polos nya sampai batas leher. Ia tidak ingin istrinya itu kedinginan.

Cup

Hyunjin menyempatkan untuk mengecup kening sang istri.

"Tidurlah dengan nyenyak, maaf sudah membuatmu lelah, mimpi indah sayang. Aku akan pergi untuk menghirup udara sebentar kemudian segera kembali."

Dapur..

"Tidak tidur Hyeong?" Ucap Hyunjin saat menampaki sang mantan suami sedang terduduk di dapur sambil melamun. Entah apa yang serang dipikirkan sang mantan suaminya itu.

"Hyunjin? Kau juga tidak tidur?"

"Aku ingin menghirup udara sebentar di balkon, mau menemaniku?"

"Apa?"

"Jika tidak mau yasudah"

"Tunggu, aku ikut".

Saat ini Hyunjin dan Minho sedang menatap gelapnya langit dan menghirup udara malam di balkon.

"Kau benar benar melakukan itu bersama Seungmin?" Tanya Minho.

"Kenapa memang? Dia istriku".

"Pantas saja, bau sperma masih tercium di tubuhmu."

"Kau juga melakukannya dengan Jisung kan?"

"Aku..huftt, dia sempat kesal padaku, aku melakukan itu agar dia mau memaafkanku."

"Kau merayunya? Bujukan mu sangat ampuh sepertinya, lalu dia memaafkanmu?"

"Ya, akhirnya."

Hyunjin membalikan tubuhnya ke arah Minho. Kemudian ia merapikan rambut Minho yang masih berantakan dan membantu mengancingkan kemeja Minho yang masih terbuka akibat kegiatan panasnya bersama Jisung tadi.

"Kau harus kembali merapikan dirimu. Dan ini, kau harus mengancingkan kembali pakaian mu, angin diluar begitu dingin, kau itu alergi dingin. Jangan sampai kau sakit."

"Kau sepertinya sangat mencintai Seungmin. Sepertinya dia benar benar berhasil menggantikan posisiku di hatimu ya?."

"Tidak ada yang bisa menggantikan posisimu di hatiku. Aku hanya berusaha semampuku untuk membahagiakan dia. Aku tidak ingin mengecewakannya seperti saat dulu aku mengecewakanmu"

"Hyunjin..."

"Kita pernah bersama selama 4 tahun lamanya. 4 tahun bukanlah waktu yang singkat. Aku juga melihat kau sudah bahagia bersama Jisung. Dan aku bersyukur akan hal itu. Dengan begitu keputusanku untuk berpisah darimu saat itu merupakan keputusan yang tepat. Dan aku tidak menyesalinya. Aku ikut bahagia jika kau pun bahagia."

Hyunjin menengok kanan kirinya untuk melihat situasi, saat dirasa aman, Hyunjin tiba tiba mengecup bibir Minho sekilas, membuat Minho terkejut dibuatnya.

"Hyunjin, apa yang kau lakukan? Bagaimana jika ada yang melihat?"

"Karena itu tadi aku sempat menengok kanan kiri untuk melihat situasi."

"Kau gila?"

"Aku hanya merindukanmu, itu saja. Karena itu aku menciumu. Maaf lancang. Sudahlah kembali ke kamarmu sebelum Jisung terbangun dan mencarimu"

Hyunjin pun pergi meninggalkan Minho di balkon. Sikap Hyunjin membuat Minho berpikir, maksud dari ciuman itu apa? Kenapa Hyunjin seperti itu.

Sementara dibawah seseorang sudah mengawasi aktivitas mereka sejak tadi.

"Tuan Hyunjin, apa yang anda lakukan? apa ia masih mencintai Mas Minho. Itu salah, mereka sudah memiliki istri. Seharusnya mereka tidak melakukan itu dibelakang istri istrinya. Dan Mas Minho juga kenapa dia tidak menolak. Ini kalau sampai Tuan besar Hwang tahu, Tuan Hyunjin akan habis olehnya" Ucap Changbin.

Kamar Hyunjin...

Seungmin terbangun dari tidurnya dan mencari keberadaan sang suami, tapi untungnya Hyunjin segera kembali sebelum Seungmin benar benar turun dan mencarinya. Dibukanya pintu kamar itu, dan ia terkejut melihay sang istri sudah duduk dikasur dan terbangun seperti mencari sesuatu.

"Mencariku sayang?" Ucap Hyunjin pada Seungmin.

"Kau darimana Sam?" Tanya Seungmin

"Aku habis dari dapur dan mengambil air, tenggorokanku serat tadi, sudah mari kita kembali tidur."

Seungmin pun kembali tidur di pelukan Hyunjin.

Ex-HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang