04. Kembali

537 59 4
                                    

Soobin baru sampai ke dorm dini hari, setelah sebelumnya berpamitan kepada Yeonjun dengan alasan ada urusan penting.

Pemuda dengan tinggi menjulang itu duduk di ranjang sesudah berganti pakaian dan bersih-bersih. Soobin membaringkan tubuhnya di ranjang, dengan netra yang tidak jua lepas dari pemuda yang tengah meringkuk di ranjang sebelah.

Soobin melibatkan dirinya dalam diskusi cukup panjang bersama Manager Ni-Ki dan Managernya sendiri. Mengenai apa-apa saja yang perlu didiskusikan.

Jika terjadi hal buruk, maka ini adalah kesalahannya. Soobin tidak membicarakan soal Ni-Ki sebelumnya ketika dirinya menawarkan diri kepada pihak Ni-Ki bersama member lain.

Soobin bangkit sesegera mungkin ketika Ni-Ki atau Kiki terusik dalam tidurnya, anak itu menggeliat, lalu bibir tebalnya maju seolah hendak menangis. Yang lebih tua berbaring di sebelahnya.

Soobin mengusap-usap kepala Kiki, anak itu berbalik dan memeluk tubuh besar yang ada di dekatnya. Soobin agak terkejut dibuatnya, namun tidak berniat melepas pelukan hangat itu.

Pemuda dengan wajah yang sering disebut mirip kelinci itu balas memeluk Kiki dan menyamankan posisi keduanya.

Keesokan paginya, Ni-Ki terbangun dan terkejut melihat Soobin tidur di sebelahnya, memeluk tubuhnya. Ni-Ki bangkit dalam kebingungan.

Soobin yang merasakan pergerakan ribut di bagian ranjang sebelahnya ikut terbangun. Soobin mendudukkan dirinya, menatap heran Kiki -dalam asumsinya- yang menunduk dengan surai hitam yang menutupi wajah tampannya.

"Ikie?" panggil Soobin, sangat lembut.

Ni-Ki yang mendengar itu mulai terisak. Awalnya hanya air mata yang silih berganti, namun lama kelamaan menjadi isak tangis yang keras. Tubuh jangkung itu bergetar, bergerak menjauh dari Soobin yang mencoba mendekat.

"Ikie? Kenapa?" panik Soobin.

Ni-Ki semakin histeris. Taehyun yang baru bangun tidur dan hendak mengambil air ke dapur mengurungkan niatnya saat mendengar keributan kecil di kamar Soobin dan Ni-Ki.

Taehyun membuka pintu kamar yang tidak dikunci tersebut. Menatap terkejut Ni-Ki yang menangis tersedu di pojok ranjang dan Leader-nya yang mencoba menenangkan.

Ni-Ki menutup wajahnya ketika Soobin tidak berhenti memanggil nama anak kecil yang sangat dibencinya, Soobin terus bertanya dengan bahasa Jepang, membuat Ni-Ki semakin membenci bocah empat tahun dalam tubuhnya.

"Ni-Ki," panggil Taehyun, ragu.

Ni-Ki menghentikan tangisannya. Pemuda itu mengangkat wajah dan menemukan Taehyun di pinggir ranjang tengah berdiri menatapnya.

"Kalian tahu?" tanya Ni-Ki dengan bahasa Korea yang lancar seperti biasa.

Taehyun mengangguk untuk yang pertama baru setelahnya Soobin yang baru sadar bahwa Ni-Ki lah yang sekarang bersama mereka.

"Berapa lama?" tanya Ni-Ki, lagi.

"Satu hari," jawab Soobin tenang.

Ni-Ki terlihat menghembuskan nafasnya agak tenang. Namun setelahnya menunduk lebih dalam. "Maaf," sesalnya.

"Kenapa minta maaf?" tanya seseorang. Bukan Soobin atau Taehyun, melainkan Beomgyu yang entah sejak kapan berdiri di pintu. Bersandar dengan wajah sok keran yang sangat terlihat baru bangun tidur.

"Dengar, Kiki mu itu imut." Beomgyu berkata sembari menunjuk jemari telunjuk yang hampir menyentuh ibu jari, seolah mengatakan seberapa imut Kiki yang dia temui.

Yeonjun bergabung ke dalam kerumunan di kamar Soobin. Memerhatikan pusat perhatian pagi ini, Ni-Ki sudah kembali pada tubuhnya.

Huh, padahal Kiki sedang masa pendekatan.

100 DAYS OF ••• | NI-KI ft. TXT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang