03. Soobin Menyesal?

625 61 10
                                    

Malam ini Kiki terbangun tepat di jam makan malam. Kiki membasuh wajahnya, lalu keluar kamar yang pintunya dibiarkan terbuka tersebut.

Menemukan 5 orang dewasa tengah duduk untuk makan. Yeonjun yang baru akan menyuap satu potong daging diurungkan, pemuda itu menepuk tempat kosong di sebelahnya.

Kiki, yang notabenenya masih berusia 4 tahun dalam tubuh pemuda 26 tahun itu berjalan dengan penuh semangat.

Manager-nim yang sangat dia kenal mengatakan bahwa orang-orang ini baik. Jadi Kiki tidak takut, walaupun dia tidak mengerti apa yang semua orang obrolkan sedari tadi.

"Ikie ingin makan apa?" tanya Taehyun dengan keterbatasan bahasa.

"Jay Hyung celalu membeli susu hangat di malam hali. Apa Ikie bisa mendapatkannya juga di cini?" Bocah empat tahun itu meminta dengan lancar walau masih cadel di beberapa huruf.

Senyum kotak yang sangat canggung itu terlihat menggemaskan di mata siapapun, kecuali Hueningkai yang mulai tidak nafsu makan.

Ni-Ki belum ada 24 jam di dorm ini, tetapi sudah mengambil alih perhatian semua Hyung-nya. Ah, ralat, sejak sebulan sebelum pemuda kelainan ini dikabarkan akan datang, empat Hyung-nya sudah sangat sibuk bersiap.

Terlalu niat untuk sekadar memberikan tumpangan selama beberapa bulan.

Hueningkai mengerti apa yang dikatakan Ni-Ki atau Kiki ini. Dia sering menonton anime sejak masih sangat muda. Soobin juga sebenarnya, tetapi pemuda ber-dimple satu itu terus fokus pada subtitle di banding mencoba belajar mengerti.

Namun, Hueningkai memiliki kecemburuan saat ini. Dia tidak berminat membantu keterbatasan bahasa Hyung-nya, biarkan saja.

Hueningkai makan dengan tenang. Acuh pada Hyung yang lain, yang sedang sibuk menggonta-ganti menu makanan untuk Kiki.

Yeonjun dan Taehyun menjadi yang paling sibuk karena mereka yang memasak. Soobin dan Beomgyu bertugas untuk terus bertanya apa yang diinginkan bocah itu.

Soobin pintar, dia menunjukkan berbagai menu makanan dari internet di banding menawarkan satu persatu, yang mana dirinya tidak mengetahui pelafalan dalam Bahasa Jepang.

Pilihan jatuh pada udang goreng tepung, lalu saos yang entahlah apa namanya. Taehyun terus menambah banyak bumbu hingga rasanya pas untuk balita.

Yeonjun hendak menyuapi Kiki, tetapi anak itu menolak. Dengan imut Kiki mengatakan bahwa dia sudah belajar makan sendiri dari Hyung Enhypen-nya.

Meski begitu, Yeonjun tetap memperhatikan setiap suap demi suap makanan yang masuk ke mulut Kiki. Yeonjun mengusap pipi gembul yang belepotan saos. Kiki tersenyum lucu.

Soobin memilih kembali fokus pada makan malamnya setelah melihat semua orang asyik makan. Dalam diamnya, Soobin memerhatikan semua wajah membernya termasuk memerhatikan Ni-Ki dalam mode Kiki juga.

Hueningkai, wajah pemuda bule itu tampak tidak senang semenjak kedatangan Ni-Ki kemarin. Soobin tahu kemarin malam, sebelum tidur Ni-Ki sempat menangis karena tidak nyaman dengan situasi asing saat ini.

Salah satu penyebabnya pasti tatapan tidak bersahabat dari manusia paling ramah, Hueningkai.

Soobin jelas sadar bahwa maknae-nya itu tidak menyukai keberadaan Ni-Ki. Hueningkai cemburu, merasa kasih sayang semua orang direnggut secara tiba-tiba dari dirinya menjadi kepada Ni-Ki.

Yeonjun, Beomgyu dan Taehyun tampak baik-baik saja. Bahkan dengan keadaan Ni-Ki saat ini. Mereka terlihat lebih bahagia lagi ketika mengurus bocah empat tahun tersebut.

100 DAYS OF ••• | NI-KI ft. TXT [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang