100 DAYS OF ••• | NI-KI ft. TXT [✓]

12. Kebencian

"Ni-Ki ENHYPEN menjadi perbincangan karena tidak sengaja membuka hubungan Yeonjun TXT dengan kekasihnya memalui live terbarunya.."

'Astaga!! Dia benar-benar ceroboh!!'

'Sejak awal debut bahkan sejak dirinya di I-Land aku sudah tidak menyukainya! Dia memang sangat egois!!'

'Tunggu-tunggu! Bagaimana bisa mereka berada di ruangan yang sama?? Di mana Ni-Ki melakukan live sebenarnya..'

'Dari mukanya juga keliatan biang masalah..' (yang seperti ini biasanya fans sebelah, netizen Indonesia sih, template)

'Ih yang dari awal debut selalu kena skandal jelek. Keluar aja sana!!'

"Yeonjun TXT ketahuan berkencan dilansir dari potongan live milik member termuda Enhypen, Ni-Ki.."

"Netizen Korea ramai mengomentari Ni-Ki yang tidak hati-hati ketika melakukan live di tempat kita orang lain.."

"Menurut rumor yang beredar, Ni-Ki memang menumpang di dorm TXT. Oleh karena itu di live terakhir, bisa ada Yeonjun dan kekasihnya.."

"Tidak adil!! Yeonjun dimaklumi berkencan, namun Ni-Ki mendapatkan banyak ujaran kebencian atas tuduhan ceroboh membocorkan hubungan Yeonjun.."

'Maknae kami Ni-Ki!! Dia tidak bersalah, mengapa kalian menyalahkan dia??'

'Kalian benar-benar jahat, kalian yang meminta agensi mengeluarkannya sangat jahat!!'

'Ni-Ki tidak bersalah!!'

***

Semua komentar dan headline berita itu Ni-Ki baca dari yang paling atas hingga terbawah. Semuanya masih sama sampai hari ketiga sejak malam itu.

Ni-Ki menghembuskan nafasnya, lelah.

Sesuai dugaan Ni-Ki, dia yang akan disalahkan. Lagi pula, untuk apa Yeonjun disalahkan, pemuda itu hanya berkencan. Yang harusnya menjadi sasaran memang Ni-Ki 'kan?

Pembawa sial! Pemuda ceroboh sialan! Ya, kalimat itu terdengar begitu akrab hingga tahun kesebelas dirinya debut.

Yeonjun, semua member TXT adalah kesayangan penggemar Korea. Ni-Ki? Apa yang bisa diharapkan dari pemuda yang pernah meng-klik out temannya sendiri 11 tahun lalu?

Mereka membenci Ni-Ki, mengatakan dirinya jelek, lalu berbagai hinaan lainnya.

Ponsel Ni-Ki dirampas oleh Yeonjun, pemuda itu kini duduk di depan Ni-Ki yang bersandar lesu di ranjangnya. Yeonjun menghela nafas kasar melihat apa yang sedang dibaca-baca oleh Ni-Ki.

"Sudah Hyung bilang, jangan buka sosial media atau portal berita apapun sampai semuanya surut," kesal Yeonjun.

Ni-Ki tidak memberi respon berarti. Matanya bengkak, terlalu banyak menangis. Bibirnya pucat, kantong mata yang sangat parah, jangan lupakan lingkaran hitam yang sangat jelas terlihat itu.

Ni-Ki membaringkan tubuhnya di ranjang, membelakangi Yeonjun yang lagi-lagi menghela nafas panjang. Sulit menghadapi Ni-Ki di situasi seperti sekarang.