Bab 11

4.9K 173 4
                                    

Prananta Intercome

Rony tiba di perusahaan Papahnya setelah kemarin pengumuman tentang pernikahannya tersebar, Rony terlihat full senyum

Namun hari ini hal berbeda ditunjukkan oleh seorang Rony wajah dingin dan tatapan tajam mendominasi wajah Rony hari ini
Saat memasuki ruang rapat tidak ada keramahan yang ditunjukkan olehnya sehingga membuat semua orang heran

"Ada apa dengan wajahmu" tanya Dave begitu melihat putranya tiba di dekatnya
Rony tidak menjawab hanya lurus menatap ke arah Bagas yang sedang menjelaskan materi rapat hari ini

Wisnu
"Pak Bos Nona berada di apartemen lamanya" tulis Wisnu pada pesan yang dikirim untuk Rony
Rony merasa lega mendengar keberadaan istrinya
"Awasi terus istriku jangan sampai lengah" jawab Rony

Rapat pun selesai pukul 17.00 sore namun tiba-tiba suara Bariton Dave terdengar

"Papah ingin bicara dengan kamu" ucap Dave sambil pergi menuju ruangannya
"Ada apa dengan raut wajah kamu" tanya Dave santai
"Tidak ada Pah" jawab Rony
"Kamu masih tidak mau jujur atau kamu mau Papa membawa Salma jauh dari kamu" ancam Dave tegas

Dave sudah mengetahui semua yang terjadi tadi malam serta kondisi yang dialami menantunya

"Rony tidak tahu Pah jika Aston akan menyerang Rony tadi malam" jawabnya pelan

Dave menghela nafas panjang dan membanting berkas di mejanya

"Papa sudah menyuruh kamu meninggalkan bisnis kamu itu" ucap Dave
"Pah ini murni permusuhan Roni dengan Aston, bukan karena bisnis Rony"bela Rony pada dirinya sendiri
"Kamu sudah menikah dan lihat sekarang keselamatan istri kamu yang jadi taruhannya, untuk sekarang biarkan Salma sendiri cukup awasi dari jauh" ucap Dave
"Tidak Pah Rony nggak bisa jauh dari Caca" Ucap Rony frustasi dan mengendorkan dasinya secara kasar
Dave melihat wajah kusut dan berantakan anaknya
"Ini hukuman kamu, jika kamu tetap memaksa Salma balik ke apartemen kamu Papa tidak segan-segan mengirim Salma jauh dari kamu"ucap Dave
"Papah... Papah..." Panggil Rony saat Dave sudah lebih dulu meninggalkan ruangannya

"Ah sialan kau Aston" gumam Rony dengan kemarahan

Roni tetap tidak mengindahkan ucapan sang Papah dan memutuskan untuk menemui istrinya

Tok...tok...tok...
Salma membuka pintu apartemennya dan melihat Rony, seketika tubuh Salma gemetar namun ia berusaha menutupi ketakutannya

"Boleh Mas masuk" tanya Rony sambil melihat wajah pucat istrinya
"Silakan" jawab sama datar

Roni duduk di sofa kecil yang berada di dalam apartemen istrinya
Ini pertama kalinya Rony berkunjung ke apartemen istrinya, kamar kecil yang tidak terlalu luas namun rapi
Salma memberi sebotol air mineral kepada Rony dan meminta Rony untuk segera pergi

"Minumlah Kak dan katakan Kakak ada apa datang ke sini" tanya Salma dengan begitu datarnya

Hati Rony begitu sakit mendengar perkataan Salma, bahkan Salma memanggilnya seperti saat awal mereka bertemu

"Sayang, Mas ingin menjemput kamu untuk pulang" ucap Rony

Salma melihat wajah kusut suaminya dan sedikit ada rasa sedih melihat keadaan suaminya

"Pulanglah Kak Salma butuh waktu untuk menenangkan diri Caca" jelas Salma

Roni menggelengkan kepalanya dan tidak bergeming dari tempat duduknya
"Kalau kamu tidak mau ikut pulang dengan mas, mas yang akan tinggal di sini" ucap Rony tegas

Rony beranjak menuju ke arah kamar mandi dan berniat mandi di sana
Salma hanya bisa terdiam melihat suaminya yang berniat tinggal di sini dengannya
Rony sempat terkejut dengan kamar mandi milik istrinya yang cukup sempit, namun demi mengambil hati istrinya Rony akan bertahan

CEO Dingin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang