Bab 33

2.4K 143 7
                                    

Mansion Rony

Syarla tiba di mansion Rony dan terlihat Salma sedang bersantai dengan sepiring buah yang diletakkan di atas perutnya

"Kasihan amat ponakan gue lo jadiin meja" protes Syarla saat itu juga

Salma hanya tersenyum mendengar ocehan sahabatnya itu

"Sepi amat pada kemana?" Tanya Syarla sambil mengambil piring pada perut Salma
"Oma sama Opa ke Bali, ingin mengunjungi makam Oma Dewi" jelas Salma
"Jadi loe sendirian" ucap Syarla
"No.. Mas Rony masih di kamar, bentar lagi mungkin akan ke kantor" jelas Salma pada Syarla
"Ca gw pengen curhat" terang Syarla
"Tentang kak Wisnu?" Tanya Salma langsung pada Syarla
"Tidak, gw udah bisa move on dari dia" jelas Syarla

Syarla sudah menyukai Wisnu sejak duduk di bangku SMP pada saat Wisnu baru menjadi sahabat Rony waktu kuliah

Namun Wisnu hanya menganggap Syarla sebatas adik sehingga Syarla sudah lelah mengejar cinta Wisnu  

Terus tentang siapa?"tanya Salma penasaran
"Danil" bisik Syarla pelan
"Danil anak om Rahardi" ucap Syarla sambil meletakan piring buahnya di meja
"Hmmm, papa mau jodohin gw sama dia, menurut loe gimana?" Ucap Syarla
"Loe sendiri giimana? Mau atau tidak" tanya Salma
"Gw sebelumnya udah jadian sama cowok di Bandung, tapi cuma sebentar karena dia cuma iseng sama gw" jelas Syarla sedih
"Kok bisa" tanya Salma bingung bagaimana bisa pewaris tunggal pranata group dimainkan oleh seseorang
"Dia nggak tahu gue siapa, gue sembunyiin identitas gue di sana biar nyaman aja pas gue magang" ucap Syarla sambil memberikan foto Rendy pada Salma
"Ini orangnya" tanya Salma sambil memperhatikan foto Rendy dengan seksama
"Masih cakepan danil" jelas Salma cepat
"Siapa yang cakep sayang" tanya Rony yang tiba-tiba muncul dan langsung menghampiri istrinya
"Calon ponakan gue lah" ucap Syarla asal
"Jelaslah anak gue cakep, lo nggak lihat Daddy dan Maminya cakep begini" narsis Rony pada adiknya

Syarla hanya mendengus kesal pada kakaknya

"Oh iya kenapa lo batalin promosi dari dari Pak Anton waktu di bandung 2 minggu lalu" tanya Rony pada adiknya
"Ya Pak Anton tidak bisa dong main promosikan orang yang tidak jelas prestasinya apa, lagi juga emang kakak tau siapa kandidat yang diajukan Pak Anton" jelas Syarla panjang

Rony memperhatikan wajah adiknya itu terlihat sangat kesal

"Apa laki-laki itu ada hubungannya sama yang papa bilang kemarin" tanya Rony penasaran
"Yang mana? nggak jelas banget loe" ucap Syarla pada Rony
"Yang ninggalin lo demi menjadi menantu seorang direktur" ucap Ronyi tanpa dosa

Syarla hanya terdiam tidak menanggapi ucapan Rony sama sekali

"Sayang mas ke kantor sebentar ya" izin Rony sambil mengelus perut istrinya
"Anak - anak Daddy baik-baik ya di rumah jangan ngerepotin mami ya sayang" ucap Rony sambil terus mengelus perut buncit Salma
"Sana lo jalan berisik banget dari tadi" ucap Syarla yang sengaja ingin mengusir Rony agar pergi lebih cepat
"Awas lo curhat yang bikin Salma pusing" ancam Rony pada adiknya
"Bacot berisik banget, dah sama ih" kembali Syarla mengusir Rony
"Terus hubungan lo sama Rendy bagaimana jadinya" tanya Salma saat Rony sudah menghilang
"Ya gue udah putus lah" ucap Syarla akhirnya

Salma mengangguk-nganggukkan kepalanya paham namun rasa sakit di perutnya semakin terasa

"Sepertinya gue mau lahiran deh" ucap Salma santai
"Ih si tolol loe ya, jangan nakutin gue" ucap Syarla panik dan meraih ponselnya

Salma segera menarik ponsel Syarla dan meminta gadis itu untuk mengambil tas bayinya di kamar

"Udah mending loe ambil tas bayi di kamar gue" ucap Salma sambil mengatur nafasnya yang sedikit memburu

CEO Dingin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang