Bab 30

2.7K 105 1
                                    

"Manis sekali seperti keluarga kecil" Sindir Nabila di telinga Novia
"Lo Bakal diem aja laki lo dililit ular sawah begitu" ucap Paul ikut memanasi
"Dia bukan tandingan gue" ucap Novia percaya diri

Angga membawa Aca ke kamar Oma Sahara untuk dibaringkan, Karena kelelahan menangis Gadis itu terlelap

Terlihat Vanka terus mengikuti Angga di belakangnya

"Angga aku mohon jangan berpisah dari Aca" ucap Vanka
"Novia aku mohon Izinkan aku dan Angga menjelaskan pada Aca semuanya nanti, beri kami waktu" mohon Vanka pada Novia
"Memberikan kamu dan Mas Angga waktu untuk menjelaskan pada Aca? Apa kalian suami istri yang bercerai dan Aca Putri Mas Angga yang bisa kamu minta untuk memberi pengertian pada Aca" ucap Novia tegas
"Kalian tidak ada ikatan dan Mas Angga bukan ayah kandung Aca, jadi berilah Aca pengertian sendiri. Kamu ibu kandungnya, seharusnya lebih paham mental Putri kamu seperti apa" jelas Novia dan menatap tajam Angga yang terdiam sejak tadi
Vanka tidak menyangka jika Novia bisa berbicara seperti itu dia kira Novia dengan senang hati menerima permintaannya

"Dengar Mas, Jika kamu mau menerima permintaan wanita ini silahkan Itu hak kamu dan aku tidak akan menghalangi kamu, aku akan pulang ke Indonesia sesuai jadwalku" jawab Novia dan meninggalkan mereka di kamar Oma Sahara
"Sayang" Panggil Angga namun dicegah oleh Vanka
"Angga gue mohon bantuan lo" mohon Vanka kembali
"Maaf gue nggak bisa, lo bisa kasih Aca pengertian kalau gue bukan Daddynya" jelas Angga sambil berjalan meninggalkan Vanka
"Novia aku tidak akan melepaskan Angga begitu saja" ucapnya yakin

Novia hanya berdiam diri di kamar tanpa menjawab semua perkataan Angga
"Sayang" manggil Angga berkali-kali agar istrinya tidak memunggungnya lagi
"Diamlah Aku malas berdebat lagi masalah ini" ucap Novia

Melihat istrinya seperti ini akhirnya Angga memilih keluar dari kamar dan segera menemui Vanka kembali

"Pulanglah setelah Aca bangun dan jangan pernah menghubungiku apapun yang terjadi padanya, aku tidak ingin istriku terus menerus merasa tidak nyaman" ucap Angga tegas
"Angga Aca masih kecil dia masih butuh kamu" ucap Vanka
"Itu bukan kewajiban Angga" ucap Tuan Aksa tegas
"Tapi om" ucap Vanka terhenti saat Tuan Aksa mengisyaratkan untuk diam dengan tangannya
"Pergilah selagi saya berkata baik, waktu orang tua kamu menentang hubungan kalian kenapa kamu tidak bersikap keras kepala seperti ini" ucap Tuan Aksa mengingat penolakan Tuan Andreas terhadap putranya
"Pergilah gue sudah punya kehidupan sekarang dan loe adalah masa lalu, sudah cukup waktu gue berikan peran seorang ayah untuk Aca, sekarang giliran loe sebagai ibunya memberi pengertian padanya" ucap Angga pada Vanka dan akhirnya Vanka membawa pulang putrinya namun hati Vanka belum bisa merelakan Angga dengan wanita lain

"Hanya kamu Angga yang pantas menjadi Ayah untuk Aca"batin Vanka saat meninggalkan mention Narendra

Pada siang hari Rony, Salma Wisnu, serta Renata tiba dimension Narendra

Mereka juga sudah mengetahui tentang pernikahan Novia serta Angga

"Novia mana ngga" tanya Oma Sahara begitu Angga turun sendirian tanpa terlihat Novia di sana
"Masih tidur Oma" jawab Angga lesu

Novia masih mendiamkan Angga sejak kepulangan Vanka meskipun Angga terus mengajak istrinya berbicara

"Biarkan Novia sendiri, Mungkin dia lagi cemburu, secara Navia belum pernah pacaran sebelumnya" jelas Nabila
"Oh ya? sama sekali belum?" tanya Oma Sahara terkejut
"Belum Oma, nih dia adalah salah satu korban penolakan Novia" tunjuk Nabila pada suaminya Paul yang sedang berbicara dengan Rony serta Wisnu
"Sepertinya pembahasan ini akan terus berlanjut sampai anak cucu kita" ucap Paul pasrah jika masa lalunya terus diungkit
"Sabar Bos yang penting sudah merasakan nikmatnya bercinta sama istri" ledek Wisnu dan disambut lemparan bantal oleh Paul
"Novia itu definisi wanita nyaris sempurna sehingga pria banyak yang minder sama dia, lihat saja baru berusia 30 tahun sudah bergelar Profesor" jelas Nyonya Renata

CEO Dingin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang