Bab 32

2.2K 98 6
                                    

Kediaman Prananta

"Pagi Mah" sapa Syarla saat tiba di meja makan

Renata melihat wajah putrinya yang sudah hampir 1 bulan tidak dilihatnya

"Apa kamu ada kelas hari ini" tanya Nyonya Renata sambil meletakkan nasi goreng pada piring Sang Putri
"Tidak, hari ini jadwal Syarla kosong namun mau ke rumah Kak Rony, Nabila belum pulang dan Kak Novia baru bisa sore ke sana" jelas Syarla yang diminta untuk menjaga Salma hari ini
"Apa papa kamu sudah bicara soal kamu dan Danil" tanya Nyonya Renata 

Flashback on

2 minggu sebelumnya di Bandung

"Syar lu masih jalan sama Rendy" ucap Anggi teman satu kantor Syarla di Bandung

Syarla dan Rendy bertemu saat Syarla baru saja magang di perusahaan Rony cabang Bandung

"Masih, emangnya kenapa?" tanya syarla sambil tetap menatap ke arah komputernya
"Anu... gue nerima undangan pertunangan sahabat gue di Braga Bandung" ucap Anggi

Syarla menatap sahabatnya yang berada di hadapannya karena posisi meja mereka berhadapan

"Terus masalahnya sama gue dan Rendy apa" tanya Syarla polos
"Gimana ya gue bingung mau ngasih taunya" jelas Anggi ragu
"Dih aneh banget sih, loe buat gue penasaran aja" ucap Syarla dan percakapan mereka terputus saat Syarla dipanggil seseorang

"Syarla kamu dipanggil Bu Rosi di ruangannya" beritahu salah satu teman satu ruangan Syarla

Syarla bingung kenapa dia dipanggil, karena Bu Rosi yang tahu siapa Syarla sebenarnya memanggilnya untuk pertama kali

Tok..tok..tok

"Masuk" pinta Bu Rossi
"Ibu memanggil saya" tanya Syarla lalu matanya melihat ada sang asisten pribadi Dave
"Kamu kenapa berada di sini" tanya Syarla saat melihat Danil
"Maaf Nona, Tuan mengkhawatirkan Nona sebab ponsel Nona tidak aktif dari tadi malam" jelas Danil cepat

Tuan Dave tidak pernah bisa berjauhan dengan Putri semata wayangnya itu, itu sebabnya pria paruh baya itu akan menelpon atau berkirim pesan pada putrinya setiap ada kesempatan

"Ponsel saya mati karena jatuh di jalan kemarin sore dan baru nanti pulang kerja akan membeli yang baru" jelas Syarla
"Ini Tuan besar menelepon" ucap Danil sambil memberikan ponselnya pada Syarla, cukup lama Syarla menerima telepon dari Dave, setelah mengakhiri sambungan teleponnya Syarla kembali memberikan ponselnya pada Danil

"Ini ponsel kamu dan tolong bantu saya menghadiri meeting besok, saya memiliki sedikit pekerjaan" pinta Syarla agar Danil menggantikannya untuk meeting direksi besok di perusahaan itu, sebenarnya Syarla sengaja meminta Danil menggantikannya sebab dia tidak ingin Rendy yang baru dalam tahap pendekatan dengannya tahu identitasnya cepat

"Terima kasih bu Rosi, saya akan kembali ke ruangan saya"ucap Syarla
"Baik Nona Saya senang bisa membantu anda" ucapnya kembali

Saat Syarla keluar dari ruangan Bu Rosi yang seorang General Manager di sana Ia bertemu dengan Rendy

"Kenapa dia seperti tidak kenal gue" batin Syarla yang melihat Rendy berjalan menuju ruang direktur
"Woi bengong aja" ucap Martha teman satu ruangan Syarla
"Nggak tadi gue lihat Rendy masuk ke ruangan direktur" jelas Syarla sambil berjalan bareng Martha ke ruangan mereka
"Rendy anak pemasaran" tanya Martha pada Syarla
"Iya" jawab Syarla singkat
"Lah kamu tidak tahu jika Rendy adalah calon menantu Direktur Utama perusahaan ini" jelas Martha yang tidak tahu hubungan Rendy serta Syarla

deg

Syarla terkejut mendengar jika Rendy adalah calon menantu seorang direktur

"Serius loe" tanya Syarla sambil mencoba mengatur nafasnya yang tidak beraturan itu
"Iya Pak Anton menjodohkan keduanya beberapa hari lalu dan yang pasti Rendy setuju secara Putri seorang direktur" ucap Martha tanpa dosa

CEO Dingin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang