Bab 28

2.6K 102 1
                                    

Di pesawat

Angga terus menempel dengan istrinya seakan Novia akan lepas dari pandangannya

"Sayang bisakah kamu menjauh sedikit" bisik Novia di telinga Angga

Angga seketika menjadi tuli tidak mendengar ucapan istrinya sama sekali

Paul dan Nabila hanya bisa menjadi penonton keduanya

"Nabila" Panggil Tuan Dave
"Ya Om" jawab Nabila cepat
"Kapan kalian akan program hamil" ucap Tuan Dave
"Kami sedang berusaha Om" jawab Paul cepat agar istrinya tidak perlu menjawab

❤️❤️❤️

Saat tengah malam rombongan Angga dan Dave tiba di Belanda karena Salma Renata dan Roni yang akan ke Belanda sebelum kembali ke Indonesia

"Lily Tolong tunjukkan kamar tamu di atas untuk tuan Paul serta Nona Nabila dan jangan lupa kamar tamu utama untuk tuan Dave" perintah Angga pada pembantu dimension Narendra
"Kami istirahat dulu ya" pamit Nabila yang sudah sangat lelah karena di pesawat terus berbincang dengan Novia
"Ayo sayang ke kamarku, papa dan tante Sahara mereka sudah tidur" ucap Angga pada Novia

Angga mengajak Novia menuju kamarnya yang berada di lantai atas

"Sayang kamu mau mandi dulu" tanya Angga

Namun matanya melebar melihat istrinya yang sudah berbaring di ranjang dengan mata yang terpejam

"Dari tadi di pesawat bukannya tidur malah sibuk mengobrol" ucap Dewa yang telaten melepaskan sepatu serta mantel yang masih dikenakan oleh Novia

Angga menelan kasar salivanya saat melihat tubuh mulus Novia yang masih memakai bluss warna dusty pink yang sangat sempurna di tubuh istrinya

"Kenapa mesti bangun sekarang sih" omel Angga pada juniornya
"Tahan ya Nyonya kamu masih tidur" ucap Angga penuh semangat

Pagi telah tiba terlihat di meja makan sudah tersaji banyak makanan dan Oma Sahara sudah mengetahui mereka sudah tiba tengah malam tadi

"Selamat pagi tuan Dave Maaf tadi malam saya tidak menyambut Anda" ucap tuan Aksa Narendra pada sang besan
"Pagi tuan Narendra, itu sudah sangat larut" ucap Dave yang ikut bergabung menikmati kopi di pagi hari
"Lily apa ada tamu selain tuan Angga dengan Tuan Dave" tanya Oma Sahara
"Ada sepasang suami istri yaitu dokter Nabila dan Suaminya nyonya" ucap Lily
"Ah iya itu dokter yang akan mendampingi Nona Salma nanti" jelas Oma Sahara
"Dan ada dokter yang mengoperasi tuan besar juga, Tapi beliau menempati kamar yang sama dengan tuan muda" ucap Lily pelan
"Maksud kamu dokter Novia" tanya Oma Sahara terkejut dan dapat didengar oleh Tuan Aksa juga
"Ada apa sih Kak pagi-pagi sudah ribut aja"tanya Tuan Aksa pada Oma Sahara
"Ini Lily bilang jika dokter Novia berada satu kamar dengan Angga" jawab Oma Sahara
"Cepat panggil anak itu" perintah Tuan Aksa cepat pada Lily
"Ada apa sih Papa pagi-pagi sudah ribut" ucap Angga yang baru turun dari kamarnya dengan Novia yang berada di belakangnya
"Sini kamu" panggil Tuan Aksa segera
"Aduh pah sakit" aduh Angga yang dijewer telinganya oleh Tuan Aksa
"Papa tidak pernah mengajari kamu untuk kurang ajar ya" bentak Tuan Aksa
"Maksud Papa apa sih baru juga bertemu sudah marah-marah" ucap Angga
"Apa kamu pikir di mansion ini kekurangan kamar sehingga kamu menyuruh anak gadis orang tidur di kamar kamu" omel Oma Sahara

Oma Sahara menghampiri Novia dan menuntun Gadis itu untuk duduk

"Maafkan keponakan saya yang bajingan ini dokter, pasti anda merasa terganggu" ucap Oma Sahara menyesal

Angga melihat ke arah tuan Dave yang tersenyum melihat Angga teraniaya

" Tuan apa anda tidak berniat membantu saya" ucap Angga pada Dave
"Aduh Pah sakit" kembali Tuan Aksa memukul Angga dengan tongkatnya
"Kamu yang salah malah minta bantuan orang lain" bentak Tuan Aksa

Novia ingin membantu suaminya namun Oma Sahara terus memegangi tangannya sehingga Novia hanya bisa pasrah melihat suaminya disiksa

"Sudah cukup tuan Narendra, Maaf sebelumnya saya tidak memberitahu kalian Kalau Angga dan Novia sudah resmi menikah beberapa hari yang lalu" jelas Tuan Dave

Tuan Aksa serta Oma Sahara terkejut

Bagaimana bisa mereka tidak memberitahunya

Akhirnya tuan Dave menjelaskan apa yang terjadi dengan pernikahan keduanya

"Maaf Pah, Aston sudah aku beri pelajaran yang setimpal" ucap Angga pelan
"Itu tidak penting, begitu tiba di Indonesia segera adakan resepsi pernikahan kalian. Bagaimana bisa menikahi seorang begitu saja" omel Tuan Aksa
"Ya, Novia dan Angga juga sudah membahasnya" jawab Angga tegas
"Terima kasih Dokter mau menikah dengan anak bodoh ini" ucap Tuan Aksa

Angga terus memanyunkan bibirnya saat mereka sarapan

"Makan Sayang jangan diliatin aja" ucap Novia di telinga Angga

Mata Angga seketika berbinar Ini pertama kalinya Novia memanggilnya sayang sambil tersenyum lembut padanya

Angga memakan sarapannya yang telah disediakan Novia tanpa peduli tatapan mengejek yang diberikan Tuan Aksa

"Kau sudah cukup tua sudah tidak pantas untuk Kasmaran seperti itu" ucap Tuan Aksa pada putranya itu

Angga tidak menanggapi ucapan Papahnya seolah dia tuli

"Novia makanlah yang banyak pasti kamu sangat sibuk di rumah sakit dan sekarang kesibukan kamu akan bertambah berat" ucap oma Sahara melirik ke arah Angga dan spontan semua mata mengarah padanya
"Bayi besar itu akan menyulitkanmu" ucap Oma Sahara tertawa
Semua orang tertawa mendengar ucapan Oma Sahara kecuali Angga sendiri

"Permisi tuan muda ada Nona Vanka di depan" ucap Lily

Oma Sahara melirik Tuan Aksa karena kemarin dia lah yang mengundang wanita itu

"Vanka" tanya Angga memastikan

Sudah cukup lama Angga tidak mendengar kabar dari Vanka semenjak Angga memutuskan pindah ke Indonesia dan mereka hanya berhubungan soal Putri Vanka saja

"Siapa sayang" tanya Novia 
"Temanku sayang" jawab Angga singkat dan menggenggam tangan istrinya
"Baiklah temui dia atau ajak makan sekalian" jawab Novia

Akhirnya setelah diizinkan masuk Vanka mengajak anak kecil berusia 6 tahun bersamanya

"Daddy" Panggil Gadis itu pada Angga sambil berlari ke arahnya













❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️❤️
Jangan lupa vote dan jangan baca lompat lompat bab ya
Happy reading

CEO Dingin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang