Chapter 30

24K 1.2K 39
                                    

Beberapa saat kemudian....

"Saya kenapa?" ujar prilly lemah. Prilly yang dahinya diperban dan sebelah pipinya besot , mulai siuman. Namun, sepertinya tidak terlihat luka serius.
Perawat tersenyum hangat. "Kecelakaan , kamu itu tadi ditabrak mobil. Sejauh ini sih, gk ada luka serius . sekarang apa yang dirasa?"

Prilly lalu memegangi kepalanya yang diperban. Ia meringis kesakitan dan mengedarkan pandangan dengan ekspresi bingung.

"Ini dimana ya?"

"Ruangan UGD"

Prilly menggeleng pelan dan matanya tak sengaja melihat kearah jam dinding

22.00

Benaknya tersadar akan sesuatu. Ia harus pulang sekarang, dengan cepat ia bangun dari tidurnya.

"Astaga, sus saya harus pulang. Bolehkan saya pergi?"

Siperawat agak berpikir sejenak  "Emm... Kalau kamu sudah merasa baik baik saja, ya boleh. Tapi, tanda tangan dulu surat pernyataan ini. Titipan dari polisi tadi. Terus, semua biaya kamu sudah ditanggung sama penabraknya. Oh iya, kalau kamu berubah pikiran dan mau menuntut sipenabrak ..." perawat kemudian menyodorkan selembar kertas dan pulpen ke prilly.

"Gak usah sus. Makasih, saya nggak apa-apa permisi, sus. Eehh suster tau gak, tas dan kado saya di mana?"

"Mungkin, ada dikantor polisi yang deket dengan tempat kejadian kamu kecelakaan, atau tidak ada di si penabrak. Kamu bisa tunggu disini kalau kamu mau nunggu si penabrak!"

Prilly mengangguk.

"Oh, baik. Makasih, sus...." prilly pun bergegas pergi

"Mbak . jangan lupa kalau ada keluhan gagar otak.."

"Iya suss... Makasih!"teriak prilly sambil membuka pintu UGD

Tiba tiba

Brukk

Prilly jatuh dipelukan seseorang, mata hazel prilly bertemu dengan mata hitam julian.

Beberapa menit kemudian

Mereka berdua tersadar dari lamunan yang panjang.

"Maaf" ucap prilly sambil menunduk

"Naneun ttohan josimhaji geol-eossdahaji museun (Tak apa saya juga berjalan tak hari hati )" ucap julian

"Geuligo ttohan budijhineun sagwa (Dan saya juga minta maaf telah menabrak anda)" ucap julian

"Simgaghan busang-i issseubnikka? (Apakah ada luka serius?) tanya julian lagi

"Amugeosdo, geunyang pyeongso inha (tak ada cuma luka biasa)" ucap prilly

Mereka berdua terdiam, saling berpandangan satu sama lain. Prilly pun memulai pembicaraan.

"Naneun gabang gyeong-u dangsin-ui seonmul-e Ne o, naega jib-e gaya mian haeyo (maaf saya harus segera pulang, oh ya apakah tas dan kado saya ada dianda)" ucap prilly

"Gabang-gwa nae chaleui pojang a, Ne saie jeoleul boja (Oh ya tas kamu ada dimobil saya, mari saya antar)" ucap julian

Prilly mengangguk, sambil berjalan mengikuti julian dibelakang.

Sesampainya di parkiran. Julian berjalan kearah mobil, kemudian membuka bagasi mobil, dan mengambil tas dan kado milik prilly, kemudian julian memberikan kepada prilly. Namun kado prilly hacur sudah tak berbentuk. Prilly menghela nafas, sesaat kemudian ia langsung memeriksa sekilas isi tasnya dan berdecak kesal melihat ponselnya yang berantakan dengan kondisi batere terpisah dari 'rumah-nya'

Lelah [Aliando-Prilly]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang