Chapter 38

22.6K 1.3K 107
                                    

Siang ini Ali berniat memberi kejutan kepada marsha, agar semua orang tau kalau ali memang mencintainya. Hari ini adalah hari pertama ali memasuki kuliah, Dan bulan depan pun ali dan marsha segera melaksanakan pernikahan.

###LELAH###

Di siang hari, disebuah taman. Seorang gadis dengan rambut sebahu menghampiri seorang laki laki yang bernama Verel tersebut. Gadis itu tampak anggun dengan gaun berwarna peach ditubuhnya.

"Udah lama?" sapa gadis itu kepada verel. Dia tersenyum manis

"Baru saja... Sini duduk" suruh verel sambil tersenyum kearah gadis itu. Kemudian gadis itu duduk tepat disampingnya. Verel tampak bahagia, sesekali verel memegang tangan gadis itu lembut.

Sementara itu, tidak jauh dari mereka, seorang laki laki yang baru saja datang menghentikan langkahnya dan memperhatikan mereka.

"Aku beli ice cream dulu ya..." ucap verel namun baru saja verel ingin melangkah pergi, gadis itu menarik tangannya.

"Kenapa?" tanya verel pada gadis itu. Namun bukannya menjawab gadis itu malah mendaratkan ciumannya kebibir verel, meskipun sedikit kaget, verel tetap membalas ciuman dan melumatnya dari gadis itu. Sampai beberapa menit, hingga akhirnya keduanya melepaskan ciuman tersebut.

Buk

Tiba-tiba seorang laki laki yang memperhatikan mereka dari tadi datang dan mendaratkan pukulannya kewajah verel. Verel sedikit terhuyung mendapat serangan mendadak tersebut, sudut bibirnya terluka dan mengeluarkan sedikit darah. Gadis itu kaget dan segera membantu verel menegakan tubuhnya. Verel tidak membalas, dia tidak mengenal laki laki tersebut.

"Jadi seperti ini tingkah kalian berdua...!!" ucap laki tersebut dengan menahan emosinya "Licik" sambungnya dengan penekanan.

"Apa maksud lo? Mukul kekasih gue" tanya marsha yang juga tersulut emosinya, sementara verel hanya berdiri dan diam saja.

"Kekasih?" tanya laki laki tersebut yang tak lain adalah Ali " jadi lo selingkuh? Terus gue siapa lo hah?" tanya ali

"Lo itu cuma gue manfaatin, gue cuma mau ngancurin persahabatan lo sama prilly, gue itu gak suka sama lo, inget gue cuma manfaatin lo, lo itu manusia terbodoh ali" ucap marsha "ayo sayang bangun" ucap marsha membantu verel bangun "dan satu lagi lupain tentang pernikahan kita, itu semua gk akan pernah terjadi" ucap marsha dan berlalu dari hadapan prilly.

Ali terduduk dikursi taman, ia meremas rambutnya frustasi.

"Ternyata apa yang dibilang prilly benar, kalo dia cuma mau manfaatin gue, kenapa waktu itu gue gk percaya sama prilly, kenapa gue malah bentak dia dan gk percaya dia, kenapa li, kenapa?" lirih ali.

Ali bangun dari duduknya, menuju parkiran untuk mengambil motornya yang terpakir.

Gue harus minta maaf sama prilly

Ali melajukan motornya munuju rumah prilly

###LELAH###

Sesampainya dirumah prilly, ali langsung mengetuk pintu rumah prilly

"Prill...!!"

"Prill...!!"

"Prilly...!!"

"Prilly.. Gue mau ngomong sama lo!!"

"Please prill, bukain pintunya!!"

Kata demi kata sudah diucapkan, pintu sudah berulang kali ia ketuk namun belum juga ada yang membukakannya. Ali terduduk dilantai, wajahnya menunduk, tangannya belum terlepas dari pintu tersebut.

"Prill gue mau ngomong sama lo, tolong lo keluar sebentar prill"

"Prill gue...!!"

"Gue mau minta maaf sama lo!!"

"Gue minta maaf karna gue gk percaya sama lo!!"

"Please prill lo keluar!!"

Akhirnya pintu terbuka

"Prill.." ali mendongakan wajahnya, namun ternyata bukan prilly yang membukannya melainkan Fero, ali bangun dari duduknya.

"Mau ngapain lo kesini" ucap fero

"Prillynya ada"

"Gue nanya mau ngapain lo, bukan mau nyari siapa lo" ucap fero

"Gue mau minta maaf ka"

"Sudah terlambat"

"Terlambat?" tanya ali bingung

"Prill sudah pergi"

"Bohong pasti prilly ada didalem"

"Gue bilang prilly gk ada, dan dia udah pergi kemarin" ucap fero geram

"Bohong.. Prilly ada didalem" ucap ali mencoba masuk "prill... Prilly... Gue mau ngomong sama lo, please prilly, keluar sebentar" teriak ali, sambil mencoba masuk namun dengan cepat dihempaskannya tubuh ali ke tanah oleh fero

"Gue bilang prilly nya gk ada, mau ngapain si lo, belom puas lo nyakitin adik gue, blom puas lo bikin dia nangis, blom puas lo bikin dia tersiksa, lo belom puas hah!! JAWAB Gue" ucap fero mencengkram kerah baju ali

"Gue cuma mau minta maaf, dengan semua kesalahan gue yang pernah gue lakuin sama dia, gue cuma mau ketemu dia, tolong biarkan gue masuk kak" ucap ali memohon sambil menatap mata fero

"Gue mohon, maafkan gue, kak. Gue bener bener gk bermaksud buat nyakitin prilly"

Fero mendesis "Minta maaf? Apa dengan lo minta maaf,semuanya akan kembali seperti semula, dan bikin adik gue kembali sekarang juga?" ia mengangkat kedua alisnya tinggi-tingga. "Nggak, kan?" fero melepaskan cengkramannya.

Memang mustahil mengembalikan dan membawa prilly kesini, sekarang dalam sekejap. Tapi Ali sendiri juga tidak tahu apa yang harus ia lakukan selain minta maaf

"Nggak, gue memang gk bisa mengembalikan prilly sekarang dalam sekejap" katanya putus asa.

"Nah, yasudah. Kalau gitu nggak perlu minta maaf" fero langsung pergi meninggalkan ali yang sudah menangis dalam diam.

Ali putus asa.
Kini harapan satu satunya, tidak menghasilkan apa apa, jadi percuma ia disini. Ia sekarang pasrah, ia menyesal telah mesiasiakan perempuan yang sangat mencintainya, ia sekarang mengerti cinta sejati, ia sekarang tau siapa cinta sejatinya. Prilly hanya dia yang sekarang membuat ali menangis.

Ali bangkit, dan ia pergi kerumahnya, ia ingin menenangkan pikirannya, siapa tau setelah dirumah ia menemukan petunjuk baru, tentang prilly.


****

Penyesalan telah dimulai

Lelah [Aliando-Prilly]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang