CHAPTER 11

24 5 0
                                    


[ZERO]

GAMBLING

Berjudi sesuka hati bisa sangat berisiko, terutama jika tidak dilakukan dengan bijaksana. Lebih baik menghindari praktik semacam itu dan fokus pada hal-hal yang lebih positif dan produktif.
_____________































Waktu latihan dua jam sehari yang berharga di pusat penahanan remaja telah kembali.

Para tahanan memerlukan pelatihan agar dapat menggali potensi dan keterampilan yang bermanfaat setelah mereka bebas. Pelatihan kecakapan hidup melibatkan pemberian keterampilan yang membantu narapidana beradaptasi dengan masyarakat, termasuk keterampilan seperti berkomunikasi, dan mengelola emosi.

Selain itu, pengawasan program pembinaan juga penting untuk memperbaiki kepribadian dan mengurangi pengulangan tindak pidana, itulah fokus latihan beberapa pemuda pada hari ini.

"Kapan Rin akan datang?" Shion, yang sehari sebelumnya telah mendengar bahwa adik perempuan Ran akan datang, menanyakan tentang kabarnya.

"Dia sudah datang tadi." Kata Izana, ia berbicara terus terang tanpa melihat ke arah Shion.

"Apa? Tapi kemarin kamu bilang Rin akan datang besok!"

"Rin sendiri yang meminta untuk berkunjung hari ini, jadi aku tidak bisa menolaknya" Jawab Izana, di tengah antusias Shion.

"Ngomong-ngomong kamu baru saja bertemu dengan Rin tadi kan? Seperti apa dia?" Tanya Shion pada Izana.

Bahkan Mucho dan Mochi yang sedang memperhatikan Izana di sebelah Shion, lumayan tertarik dengan Rin yang sering dibicarakan oleh Ran.

"...Dia lucu" Spontan Izana dan menerima tatapan ketiganya.

"Benarkah...?"

Sambil melihat ke arah Izana, yang menghindari tatapan ketiganya, kini pandang Mochi, Mucho dan Shion beralih ke arah Ran yang sedang berjemur di bawah sinar matahari.

Setelah sebelas bulan menjalani hukuman di dalam pusat penahanan remaja, Ran menghabiskan sekitar dua pertiga waktunya di area latihan bersama.

Ran berusaha untuk tidak memikirkan bagaimana ia akan keluar selama empat bulan kedepan, jika ia belajar untuk menyimpan kekesalannya sendiri sebelum masuk penjara. Sebenarnya itu tidak ada gunanya, karena Ran tidak belajar hal seperti itu.

Tidak ada kesempatan untuknya dalam pembebasan bersyarat.

"Kenapa kamu menatapku seperti itu~?" Ran melirik mata Shion yang penuh rasa tidak percaya dan curiga.

"Ran, apakah kamu mencuci otak Izana? Setahuku kalian tinggal di kamar yang sama!" Shion merasa Ran sudah mempengaruhi Izana sejauh itu.

"Cuci otak? Apakah kamu tahu maksud dari kata-kata itu~" Populasi umum di penjara benar-benar bukan tempat yang tepat untuk orang seperti Ran, mulut yang pintar, wajah yang tampan, dan sifat kejam yang sayangnya hanya diucapkan tanpa kekuatan fisik yang cukup untuk mendukungnya.

"Jangan bertanya balik!"

"Aku tidak berbohong~ Kalian akan tahu saat bertemu dengan Rin, dia sangat manis~" Jawab Ran.

"Rambutnya terlihat seperti padi emas yang menari-nari ditiup angin sebelum dipanen, sembab dan halus, alisnya terangkat dan matanya sangat indah~" Ran sudah lama menyimpan pemikiran seperti itu.

ZERO (RINDOU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang