CHAPTER 1

159 8 0
                                    

[ZERO]

CAPABILITY

Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kemampuan unik, dan apa yang dianggap istimewa dapat bervariasi tergantung pada perspektif dan konteks.
____________________



















Suara tangisan kecil bayi yang baru lahir bergema di seluruh ruang bersalin mewah. Haitani Enmei baru saja melahirkan anak keduanya yang berjenis kelamin perempuan. Ketika dokter memastikan bahwa bayi tersebut dilahirkan dalam keadaan hidup dan sehat, dokter pun menyerahkan bayi tersebut kepada ibunya.

Air mata Enmei membasahi pipinya saat dia berkata, "Kamu cantik sekali. Kakak Ran pasti akan menyukaimu, Rindo kecilku"
























BEBERAPA TAHUN KEMUDIAN...................




























"Rindo" Seorang anak dengan rambut pirang cerah yang dikepang rapi menjadi dua memeluk Rindo, yang saat itu kepala kecilnya dipenuhi pemikiran rumit.

"....Ni-chan" Rindo, gadis kecil yang memanggil saudara laki-lakinya menatap dengan mata berwarna ungu yang hanya memantulkan Ran seorang.

"Apakah kamu ingat apa yang kakak katakan?" Peringat sang kakak.

Yang lebih muda pun menjawab "Yah..."

"Pertama?" Ucap Ran kakak laki-laki Rindo.

"..." Tapi yang ditanya hanya terdiam.

"Rindo." Rin tersadar saat mendengar suara kakaknya memanggil kembali, yang pikirannya melayang ke arah lain.

".... Pertama, jangan berbohong pada kakak. Kedua, jangan keluar tanpa izin kakak." Sebuah janji terpelajar keluar dari mulut Rindo kecil. Dan... ia punya satu janji lagi.

"Bagaimana dengan yang terakhir?"

"Kakak, aku berjanji... kalau aku......." Rin memang membuat janji dengan jari kelingking bersama kakaknya Ran, tapi dia lupa dengan janji yang terakhir.

Rindo memutar otak sebentar barulah ia kemudian teringat akan janji terakhir dari tiga janji yang dibuatnya dengan sang kakak. "Menjaga rahasia ini dengan kakak..."

"Itu benar. Ingat! Kamu tidak diperbolehkan berbicara sembarangan kepada orang lain, mengerti?" Ucap Ran.

Rin mulai memikirkan janji yang ia ucapkan pada kakaknya. Lalu, dia memeluk kakak laki-lakinya yang sedang memeluknya erat.

Orang-orang berseragam polisi pun datang.

"Haitani Ran. Mulai 12 Juli 2000, anda ditahan atas tuduhan menyebabkan cedera fatal dan korban meninggal. Anda dapat menunjuk seorang pengacara, memiliki kesempatan untuk membuat alasan, dan menolak pernyataan..."
Seperti itulah ucapan polisi yang membuka pintu dengan kasar.

Sang ibu memasukkan Rindo ke kamar karena tidak sadarkan diri, tapi kakak laki-lakinya yaitu Ran dimasukkan ke dalam mobil polisi, kemudian pergi ke pusat penahanan remaja dan tinggal di sana selama satu setengah tahun.

Mengapa hanya kakaknya yang dinyatakan bersalah padahal Rindo jelas-jelas melakukan kejahatan yang sama bukan? Apakah karena dia perempuan atau karena penyakit jiwanya?

Rindo segera mendapati dirinya duduk di depan seorang pria yang sedang memberinya nasihat, ia yang tidak biasa dengan pemandangan di depan matanya menjadi gugup.

ZERO (RINDOU)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang