Beberapa mahasiswa mulai memeasuki ruang auditorium. Mereka terlihat sangat antusias untuk menghadiri acara yang diselenggarakan oleh UKM Seni dan Budaya dengan Arsitektur itu. Selain karena mereka ingin melihat Deren, banyak diantara mereka juga merupakan penggemar dari Evan. Sang ketua umum Himpunan Mahasiswa Arsitektur yang tampan dan berwibawa. Tak heran mengapa banyak dari mahasiswa yang sangat mengidam-idamkan pria itu. Terutama anak arsitektur itu sendiri.
Desain auditorium saat ini sangat indah dan tertata. Di pintu masuk, kamu akan disuguhkan dengan quotes-quotes indah yang terkenal. Kemudian saat memasuki lorong, terdapat foto-foto serta lukisan populer Mitologi Yunani. Tak sedikit dari mereka juga menyukai foto dan lukisan-lukisan terkenal itu. Beberapa dari lukisan itu ialah lukisan karya Jean-Leon Gerome berjudul Pygmalion and Galatea. Lukisan Pallas and the Centaur oleh Sandro Botticelli. Lukisan The Cyclops oleh Odilion Redon. dan Oedipus and the Sphinx, lukisan yang kini sedang ramai pengunjungnya.
"Ini lukisan apa kak?" tanya seorang mahasiswa kepada Evan yang saat ini harus terjebak kerumunan para gadis-gadis.
"Ini lukisan karya Gustave Moreau namanya Oedipus and the Sphinx. Lukisan ini dibuat tahun 1864. Kalau kamu ada kesempatan ke New York, mungkin kamu bisa lihat lukisan ini di The Met Museum. Nanti kalau di antara kalian semua ada yang ke sana, jangan lupa kabarin aku ya, aku juga pengen ke sana." Evan melemparkan senyum indahnya lalu tak sengaja melihat seorang pria yang kini sedang melihat lukisan. "Aku tinggal sebentar ya," izin Evan kemudian menghampiri pria manis itu.
"Hey!" sapa Evan membuat Deren yang tadinya fokus melihat lukisan langsung mengalihkan pandangannya ke pria yang kini berdiri di sampingnya.
"Hey!"
"Kenapa di sini? gak latihan di backstage?"
"Lagi istirahat, aku juga ingin melihat lukisan-lukisan sama foto-foto yang ada di sini." Deren kembali melihat lukisan yang ada di depannya itu. "Ini lukisan apa?" tanyanya.
Evan menoleh dan melihat lukisan yang Deren tanya itu. "Namanya Narcissus, tokoh mitologi Yunani yang paling rupawan."
"Benarkah?"
"Kau tidak tau kisahnya?" tanya Evan bingung.
Deren menggeleng pelan. Ia tidak pernah tau tentang kisah-kisah terdahulu. Walaupun ada beberapa seperti kisah Hepahaestus yang dibuang karena terlahir buruk rupa. Kisah Cinderella, Princess Ariel, dan kisah Disney lainnya.
"Kamu tau mengapa orang yang suka selfie itu dibilang narsis?" tanya Evan dan dibalas dengan gelengan lagi dari Deren. "Semua itu berawal dari tokoh mitologi ini. Narcissus itu orang paling rupawan. Tapi sayangnya dia tidak mencintai orang lain selain dirinya sendiri. Dia meninggal tenggelam karena dia sangat jatuh cinta dengan bayangannya di air. Nah, kamu tau Echo?"
"Echo?"
"Echo itu kalau dalam musikalisasi adalah gema, tapi itu ada filosifinya juga."
"Apa?"
"Nah, zaman dulu, dewa Zeus itu sangat suka selingkuh, dia suka bercinta dengan para nymph. Nymph biasanya dianggap roh alam digambarkan sebagai gadis cantik yang senang bernyanyi dan menari. Tapi, Hera yang merupakan istri Zeus mau menjebak Zeus waktu dia mau bercumbu dengan para nymph. Salah satu dari para nymph nama nya Echo tahu dan berusahan mengulur Hera. Akhirnya Hera marah lalu mengutuk Echo. Dia hanya bisa mengulang kata-kata terakhir yang ia dengar. Dan kemudian si Echo ini jatuh cinta sama Narcissus tadi, tapi sayangnya Narcissus hanya mencintai dirinya sendiri. Setelah Narcissus tenggelam, Echo patah hati lalu perlahan menghilang sampai hanya tinggal suaranya saja. Itulah mengapa dalam musikalisasi ada echo atau gema."
KAMU SEDANG MEMBACA
hi you!
RomanceKetika sebuah "hi" harus bertemu "goodbye", semua akan sangat merasa kesepian. Jatuh bahkan merasa tidak bisa berdiri karena kaki yang tidak bisa menopang lagi. Memang, perpisahan adalah kata yang harus dihilangkan dari muka bumi. Tetapi, tidak bisa...