21. explanation

57 15 1
                                    

"Kenapa lihat aku seperti itu?" tanya Deren saat melihat Aldi yang terpaku menatapnya yang sedang mengenakan blazer biru tua yang terlihat pas dan cocok di badannya. Begitu juga dengan gaya rambutnya yang tertata rapi serta wajahnya yang terlihat putih bersih.

"Aku takut nanti istri Jonas lupa kalau dia sudah punya suami ketika dia lihat kamu," jawab Aldi dibarengi dengan senyuman.

"Kau berlebihan, ayo, kita sudah terlambat."

Deren berjalan sembari mengulum senyumannya. Pujian yang diberikan Aldi tadi berhasil merusak konsentrasi nya sehingga ia salah tingkah saat hendak masuk ke mobil. Tingkah lucu Deren itu membuat Aldi tertawa geli dan mencoba tenang walaupun ia ingin sekali mencium pria yang sekarang duduk di sampingnya itu.

Sementara di sisi lain, ada Derbi yang berdiri tepat di depan apartemen Gino yang saat ini masih belum keluar juga. Dengan blazer biru yang menutupi kaos turtle neck nya membuat Derbi terlihat lebih tampan dari sebelumnya.

Setelah 30 menit menunggu, Derbi melihat sosok pria dengan blazer biru muda dengan yang juga menutupi kaos turtle neck putih miliknya.

"Kenapa kau lama sekali?" protes Derbi saat pria itu benar-besar sudah berdiri tepat di hadapannya.

"Kau yang terlalu cepat," sahut Gino.

"Ya sudah, ayo!"

Mereka pun akhirnya meninggalkan area apartemen Gino menuju pesta pernikahan Jonas.

Sampai detik ini Derbi bingung mengapa ia diundang di acara pernikahan Jonas. Sementara, hubungan mereka tidak pernah sedekat itu. Bahkan Derbi tidak mengenal Jonas. Atau... Mungkin dia lupa.

Tapi, walau begitu, dia sangat menghargainya karena telah diundang diacara sakral itu. Toh juga Aldi bilang kalau Jonas yang menyuruhnya. Mungkin saja mereka telah membicarakan Derbi saat mereka bertemu waktu itu.

Derbi juga tidak menyangka kalau Aldi yang merupakan orang yang sedang dekat dengan adiknya itu ternyata satu kampus dengannya. Siapa sangka ternyata dunia sesempit itu. Ia bahkan tidak menyangka kalau orang yang pernah ia lihat mohon-mohon di depan gedung fakultas teknik itu adalah Aldi.

"Kita sama-sama tidak kenal mempelai, kau jangan jauh-jauh dariku pak Bi," pinta Gino.

"Memangnya kau pacarku, harus dekat-dekat denganmu terus," sahut Derbi kemudian tertawa singkat.

"Kau yang mengajakku sialan!"

"Hh... baiklah, tapi kau harus perbaiki cara panggilmu."

"Apa?"

"Cukup panggil Derbi saja, tak perlu ada 'pak' di depannya, lagian kita seumuran."

"Tapi di kantor jabatanmu lebih tinggi dariku, aku cuma spv."

"Kita sedang tidak di kantor," sambar Derbi memotong ucapan Gino membuat pria itu terdiam sejenak.

"Baiklah kalau kau maksa," jawab Gino pelan.

Tanpa sadar Derbi tersenyum melihat tingkah pria yang ada di sampingnya ini. Terlihat manly tapi tingkahnya seperti anak-anak. Padahal umurnya sudah terbilang cukup matang. Tapi, jika dilihat dari tampang dan penampilan, dia seperti anak usia 20an tahun. Entah apa yang pria itu pakai sampai ia bisa terlihat awet muda seperti itu. Mungkin, Derbi akan menanyakan resepnya nanti. Sekarang, dia mau fokus menyetir dulu.

=hi you!=

Suasana sangat ramai. Para petinggi-petinggi serta pejabat-pejabat ternama datang menghadiri acara pernikahan yang cukup mewah itu. Bagaimana tidak, ayah Jonas seorang direktur perusahaan ternama. Ditambah lagi, ayah mertuanya juga direktur utama di salah satu perusahaan yang ada di Australia. Mereka berdua merupakan anak tunggal kaya raya yang sekarang sedang menyatukan harta.

hi you!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang