25. binary

59 10 4
                                    

hi guys!!!!!
aduuhhhh maaf bgt baru bisa update, kerjaanku padat bgt bulan iniiii huhuhuhu

ini aja aku sempetin buat update karena minggu, maaf bgt yaa udah nunggu:')

enjoy guys!!!!

=hi you!=

Aldi berdiri di depan pintu apartemen Keyla sejak 15 menit ia sampai di sana. Niatnya untuk menekan bel pun tidak ada. Janjinya ingin bertemu dengan Keyla mala mini sudah ia katakan tadi pagi dan kebetulan Keyla sedang tidak banyak kerjaan.

Setelah meyakinkan diri dia pun akhirnya memberanikan diri untuk menekan bel apartemen itu. Hanya butuh beberapa detik pintu itu sudah terbuka dan menampilkan Keyla yang mengenakan kaos oblong hotpants dan di kepalanya ada handuk yang sedang menggulung. Bisa dipastikan wanita itu baru selesai mandi.

"Hey! Masuk, Di, kamu sudah dari tadi? Maaf aku sedang mandi, aku tak dengar kau menyalakan bel."

"Ah... gak masalah, aku juga baru sampai."

Keyla langsung menuju dapur sementara Aldi langsung duduk di sofa. Sebenarnya hal ini sudah sering terjadi. Setiap Keyla kedatangan tamu, ia akan menyediakan hidangan ke mereka. Termasuk sahabat-sahabatnya.

"Ada apa? Kau bertemu Luis lagi?" tanya Keyla dari kitchen counter.

"Bukan, ini lebih genting lagi."

Keyla membawa dua cangkir teh lalu menaruhnya ke hadapan Aldi satu gelas. Dan satu gelasnya lagi untuk ia santap sendiri. "Lalu? Gak biasanya ada hal genting gini?" tanyanya sembari meniup teh yang ada di tangannya.

"Kemarin aku ketemu mama sama papa, Key."

Setelah sekian lama. Ini memang berita baru yang benar-benar belum pernah Keyla dengar. Sebenarnya Keyla juga masih bingung kenapa Aldi sangat tidak menyukai ayahnya. Tapi, setelah tau kalau ayahnya menentang kalau dia adalah gay, Aldi memberontak dan akhirnya memutuskan untuk pergi dari rumah.

Dan kabar ini cukup fresh. Dia menjadi penasaran bagaimana keadaan kedua orang tua Aldi tersebut. Dia juga sudah lama tidak pernah berkunjung ke mereka. Terakhir ia melihat mereka pada saat pemakaman Akila. Setelah itu, dia tidak pernah bertemu lagi.

"Bagaimana kabar mereka?" pertanyaan pertama Keyla setelah mendengar Aldi memberanikan diri bertemu dengan kedua orang tuanya.

"Papa... papa..."

"Om kenapa?"

"Papa sakit, Key, kata dokter usianya tak lama lagi."

Seketika itu juga Keyla seketika langsung terdiam. Sebelum Aldi mengutarakan perasaannya, ia pasti tau bagaimana perasaan Aldi setelah sekian lama tidak bertemu kedua orang tuanya, tetapi saat diberi waktu untuk bertemu, ternyata dia harus menerima fakta bahwa usia ayahnya tidak lama lagi.

Keyla beranjak dari kursinya lalu duduk di samping Aldi. Ia memberanikan diri untuk memeluk sahabat yang ia sayangi itu.

"It's okey, kamu gak perlu merasa bersalah lagi, Di, kalau Tuhan sudah berkehendak, kita tidak bisa berbuat apa-apa, jangan buat kejadian 10 tahun yang lalu terulang kembali."

Sebelum Keyla mengatakan hal itu, Aldi sudah merasa bersalah selangkah setelah keluar dari rumah sakit. Hati Aldi terlalu lemah untuk merasa kuat. Ia akan selalu merasa dirinya kurang atas semua kejadian yang menimpa orang sekitarnya. Dia akan merasa jadi orang yang tak berguna jika ornag disekitarnya harus merasakan apa yang tidak seharusnya dirasakan.

"Sekarang plan kamu apa?" tanya Keyla setelah melepas pelukannya.

"Papa punya keinginan Key."

"Hm?"

hi you!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang