"Ck, beban" Cibir Zara
Keisya tak memperdulikan cibiran Zara. Ia terus menaiki tangga, berjalan menuju kamarnya.
Zara tersenyum smrik.
✯✯✯
Gio tengah duduk di meja belajarnya. Cowok itu mengambil ponsel yang ada di sebelahnya.Gio membuka aplikasi WhatsApp. Ia membuka room chatnya dengan seseorang, jari nya mulai mengetik sesuatu.
Sya bsk Lo bnran brngkat?
Ting!
Keisya:
Iya, kenapa emng?Bukan nya membalas pesan gadis itu, Gio malah menekan tombol telpon.
"halo?"
"Kirain udah tidur."
"Belum. Kenapa nelpon?"
"Besok beneran berangkat?"
"Iya, bentar lagi kan bakal ulangan."
"Tapi beneran udah sembuh kan?"
"Iya Gio udah."
"Besok gue jemput ya, titik ngga boleh nolak."
"Yaudah deh. Kalau gitu gue tidur duluan ya ngantuk banget nih."
"Oh iya, istirahat ya. See you."
"See you."
Tut!
Telpon di matikan dari pihak sebelah.
Gio berdiri dari duduknya. Ia berjalan ke arah kasur, dan menjatuhkan tubuhnya disana. Tiba-tiba matanya terasa berat, dan kini perlahan terpejam.
✯✯✯
Keisya berjalan ke arah meja belajar, ia menulis sesuatu di buku diary miliknya.
Zara tengah menaiki tangga. Ia berjalan menuju kamar. Kamarnya berada di sebelah kamar Keisya.
Saat hendak masuk ke dalam kamar ia mengurungkan niatnya. Zara melihat pintu kamar keisya terbuka sedikit. Ia berjalan menuju kamar keisya.
Kini Zara berada di depan pintu kamar keisya. Ia membuka pintu dan dan masuk ke dalam kamar Keisya.
Keisya menoleh menatap Zara malas "ngapain Lo masuk-masuk ke kamar gue?" Tanya Keisya sengit.
Zara melipat kedua tangannya di depan dada dengan satu alisnya terangkat "Lo ngapain balik segala sih?"
Keisya mengerutkan kening "why? Ini kan rumah gue juga emang salah gue balik ke sini?"
"Ck, gue ngga nanya kalau ini rumah Lo. Gue cuma nanya kenapa Lo balik?"
Keisya berdiri "suka-suka gue lah. Kenapa Lo ngga suka gue ada di sini?"
Zara menatap Keisya tajam "kalau gue bilang, gue ngga suka Lo di sini. Kenapa salah?"
Keisya terkekeh, ia manatap Zara sinis "I already guessed."
Zara menatap Keisya tak suka "Lo ngapain balik segala sih? Kenapa Lo ngga tinggal sama nenek kesayangan Lo itu. Harusnya Lo tinggal di sana dan ngga usah balik lagi ke rumah ini!"
Keisya hendak membuka mulutnya untuk membalas kalimat yang Zara lontarkan. Namun, langsung di sela oleh Zara.
"Kebahagiaan yang Lo dapet sekarang ngga akan bertahan lama" Zara tersenyum licik. Ia menepuk-nepuk pundak Keisya dua kali dan berjalan keluar kamar gadis itu.
Keisya menatap kepergian Zara bingung apa maksudnya ngga bertahan lama?
Keisya menutup pintu kamarnya. Kemudian ia berjalan ke arah kasur. Dan membaringkan tubuhnya disana.
✯✯✯
#jangan lupa vote dan komen yaa..
#mau kirim pesan ke siapa:
#Gio:
#Keisya:
#Zara:
#buat auotor juga boleh..
#next di part selanjutnya nya..
KAMU SEDANG MEMBACA
PHILOCALIST
Teen FictionKeisya Olivia Abraham, cewek cantik, pintar, dan hobbie memasak. Gadis ceria dengan segudang masalah. Dan juga gadis ini menyukai seorang cowok tampan, berpostur tubuh tinggi dan bahu tegap, serta tergolong murid pintar di sekolah, ya cowok itu tak...