18. Ketiduran

11 2 0
                                    

Hai hai hai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hai hai hai.....

Kangen aku ngga? Hehehhe

Sebenernya aku males sih up, cuma aku kasian sama kalian takut kalian kelamaan nunggu..

Keisya berdiri dengan kedua tangan yang memegang nampan "om, semuanya Keisya ke belakang ya" ia berjalan pergi meninggalkan ruang tamu menuju dapur dan menaruh nampan yang ia bawa tadi.

Bukannya kembali keruang tamu Keisya malah berjalan ke arah taman yang berada di belakang rumah. Ia duduk diatas rerumputan dan menatap langit malam yang dihiasi bintang-bintang.


✯✯✯


Bintang celingukan mencari seseorang, namun yang ia cari tak kunjung ia temukan "Tante, Om, Papah, Bintang boleh nyusul Keisya?"

Andin dan Zaenal tersenyum ramah "boleh dong, kebelakang aja. Kayaknya ada di taman deh" ujar Andin.

Bintang mengangguk, ia berdiri dan menghampiri Keisya ketempat yang tadi di sebutkan Andin.

Seulas senyum tipis terukir di bibir milik cowok tampan yang sekarang berada di taman sambil menatap punggung milik gadis yang berhasil membuat hatinya selalu menghangat jika berada di samping gadis itu. Bintang berjalan mendekat dan duduk di samping Keisya dan ikut menatap langit sama seperti gadis di sampingnya.

Keisya menoleh dan mendongak menatap malas kearah Bintang "ngapain kesini?"

Bintang menoleh, ia menaikkan satu alisnya "why?"

"Kenapa Lo ngga temenin Papah Lo ngobrol? Dan Lo milih pergi kesini buat ngusilin gue?"

"Masa gue harus diem aja disana, gue bosen kalau duduk di sana. Mending nenenin eh maksud gue nemenin lo duduk di sini. Lagian juga Lo sendirian disini."

"Gue ngga butuh Lo temenin. Btw Lo kenapa beneran kesini sih? Terus kenapa Lo bisa dapet nomor gue? Lo dapet dari mana? Lo mau porotin harta gue?" Keisya menutup mulut dengan kedua tangannya sembari menatap Bintang tak percaya.

"Lo bisa ngga sih nanya satu satu? Pertama gue emang udah ada di jalan pas ngechet Lo. Kedua apapun bisa gue dapetin termasuk nomor Lo. Ketiga emang penting ya gue dapet nomor Lo dari mana? Kalau gue jawab gue dapet dari bokap Lo gimana? Terakhir, buat apa gue porotin harta Lo? Harta gue aja banyak, tenang gue bukan cowok matre. Tapi di jamin kalau Lo sama gue, Lo ngga akan pernah kekurangan uang sedikit pun" cowok itu tersenyum di akhir kalimatnya.

PHILOCALIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang