Jangan lupa vote!!!
"Sya, Bintang, makan dulu yuk. Udah pada nungguin tuh" ajak Andin sambil menatap kedua remaja yang tengah menatap langit malam.
Kedua remaja itu menoleh dan mengangguk serempak.
"Yaudah jangan lama-lama ya. Mamah ke ruang makan dulu" pamit Andin pergi meninggalkan Keisya dan Bintang yang masih duduk diatas rerumputan.
Mereka berdua kembali menatap langit. Bintang berdiri dan menatap Keisya "Lo ngga mau makan sya?"
"Ngga laper" jawab gadis itu tanpa menatap Bintang.
Bintang kembali duduk "yaudah gue juga ngga ikut makan" cowok itu kembali menatap langit.
Keisya menoleh dan menatap cowok itu. Keisya mengerutkan keningnya "kalau laper mah makan aja kali, ngga usah ngikut-ngikut."
"Ngga papa kali, lagian kalau gue yang kesana sendiri nanti pada nanyain Lo kan ribet"
"Ribet apanya coba? Tinggal makan terus kalau ditanya ya jawab aja gue ngga laper."
Bintang hendak membuka suara. Namun suara dari ponsel Keisya membuat ia mengurungkan niatnya.
Keisya mengambil ponselnya, disana tertera nama Zaenal.
"Siapa?" Tanya Bintang.
"Papah"
"Coba lostpacker"
Keisya mengangguk dan mengangkat panggilan tersebut dan menekan tombol suara "halo, kenapa Pah?"
Bintang diam sembari memperhatikan gadis disampingnya.
"Kamu, sama Bintang ngga mau makan?" Tanya Zaenal dari seberang sana.
"Keisya ngga laper Pah"
"Terus kalau kamu ngga laper Bintang ngga boleh makan? Cepetan kalian kesini, ini kita mau makan harus nunggu kalian loh. Sini cepet, nanti bisa lanjut lagi pacarannya."
"Iya iya ini Keisya sama Bintang masuk."
"Iya cepetan!"
Tut!
Zaenal mematikan sambungan telpon.
Keisya menatap layar ponselnya dengan wajah dongkol. Dengan terpaksa ia bangun dari duduknya dan menatap malas kearah cowok yang masih duduk "Lo ngga mau makan?"
Bintang mendongak "emang Lo mau ke meja makan?"
"Menurut Lo?" Tanyanya gadis itu sambil mengangkat satu alisnya.
Dengan semangat Bintang berdiri "ayok"
Mereka berjalan meninggalkan taman belakang. Dan kini mereka berdua sudah berada di pintu ruang makan. Dan duduk di kursi meja makan yang tersisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHILOCALIST
Teen FictionKeisya Olivia Abraham, cewek cantik, pintar, dan hobbie memasak. Gadis ceria dengan segudang masalah. Dan juga gadis ini menyukai seorang cowok tampan, berpostur tubuh tinggi dan bahu tegap, serta tergolong murid pintar di sekolah, ya cowok itu tak...