Setelah satu Minggu berlalu. Kini hubungan antara Gio dengan Keisya semakin dekat. Namun, meski mereka semakin dekat. Keisya dan Gio masih belum menyandang status sepasang kekasih. Keduanya masih enggan untuk menyatakan perasaan.Dan kini mereka tengah berjalan beriringan melewati koridor sekolah. Banyak yang berteriak histeris melihat orang yang mereka sukai tengah bersama orang lain, adapula yang mendukung mereka, dan tak jarang pula ada yang mencibir mereka dari mulai ujung koridor.
"Ya ampun! Kalian cocok banget sumpah, Jadi iri."
"Aaaa Gio Lo tega banget, masa Lo jalan berdua sama Keisya di depan gue."
"Keisya Lo cantik banget sumpah ga boong."
"Sya dari pada sama Gio, mending Lo sama gue aja."
"Si Keisya ko mauan ya bertahan sama hubungan yang ngga pasti."
"Iya bener, kalau gue si ogah banget kalau di gantung begitu."
"Gio mata Lo katarak ya?"
Mereka dengar? Pasti, tapi mereka lebih baik mengabaikan. Toh untuk apa meladeni komentar orang lain? Tidak ada gunanya bukan?
Sekarang mereka sudah berada di depan kelas Keisya. Mereka saling bertatap muka beberapa detik "Sya, masuk gih. Nanti bel pulang gue kesini lagi."
Keisya mengangguk "oke, gue masuk ya." Gio tersenyum tipis melihat Keisya langsung berlari masuk kedalam kelas.
✯✯✯
Keisya saat ini tengah berhias di depan cermin, tangan nya kini mengoles lip balm ke bibir ranumnya "dah selesai."
Gadis itu meraih tas yang berada di atas narkas dan langsung berlari menuju lantai bawah.
Sepi, itu lah yang Keisya lihat saat sudah berada di lantai bawah. Zaenal dan Andin pergi sejak siang tadi, mereka tengah melakukan meeting yang katanya sangat penting. Dan Zara, pergi sejak sore. Entah kemana perginya gadis itu.
Keisya tengah duduk menunggu seseorang di teras rumah. Tak berselang lama, mobil berwarna hitam kini memasuki halaman rumahnya.
Gio keluar dari mobil dan berjalan mendekati keisya "sorry, gue lama ya?"
Keisya menggeleng "ngga kok ngga lama, gue baru aja duduk."
"Yaudah sekarang kita langsung berangkat ya."
Keisya mengangguk. Tangan Gio kini meraih tangan Keisya untuk di genggam. Mereka berdua berjalan ke arah mobil. Gio membukakan pintu mobil "masuk."
Keisya langsung masuk kedalam mobil, dan memasang seatbelt.
Setelah menutup pintu Gio langsung berjalan masuk kedalam mobil. Mobil hitam itu kini berjalan meninggalkan perkarangan rumah Keisya.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHILOCALIST
Teen FictionKeisya Olivia Abraham, cewek cantik, pintar, dan hobbie memasak. Gadis ceria dengan segudang masalah. Dan juga gadis ini menyukai seorang cowok tampan, berpostur tubuh tinggi dan bahu tegap, serta tergolong murid pintar di sekolah, ya cowok itu tak...