16. Ajakan Bintang

9 2 0
                                    

Jangan lupa star-star!!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jangan lupa star-star!!!

Kini kedua wanita tengah berada di dapur. Mereka asik dengan kegiatan yang mereka lakukan.

"Hati-hati ya, jangan sampai kena tangannya."

"Iya ini hati-hati kok" gadis cantik tersenyum manis.

Ting nong!

"Tante kayanya ada tamu, mau Keisya bukain aja?."

Viana mengeleng "iya, ngga usah biar Tante aja."

"Yaudah biar Keisya yang lanjutin masaknya."

"Maaf ya, Tante tinggal kedepan dulu." Gadis itu mengangguk.

Keisya melanjutkan kegiatan memasaknya. Ia begitu lihai. Tak perlu menunggu waktu lama, ia tinggal menaruh makanan yang sudah matang kedalam tempat dan menghidangkan semua makanan ke atas meja.

"Udah selesai cantik?"

Keisya tersenyum tipis dan mengangguk "iya udah Tante. Tinggal di wadahin."

"Sini Tante bantu."

"Ngga usah Tante, ini tinggal dikit lagi kok. Tante duduk aja ya."

Wanita itu mendudukan tubuhnya di bangku meja makan. Ia menatap lekat Keisya, andai saja Gio memiliki pacar seperti gadis itu. Pasti ia senang sekali.

Keisya tengah meletakan makanan yang ia masak tadi ke atas meja. Perhatian nya tertuju pada suara berat milik pria paruh baya. Apa ini suaminya Tante Viana ya? Batinnya.

"Ada siapa mah?" Tanya pria itu.

Pria itu menatap Keisya seksama. Ia melihat dari ujung rambut sampai ujung kaki, ia merasa asing karena tak pernah melihat gadis itu sebelumnya. Siapa gadis ini?

Keisya yang di tatap seperti itu hanya tersenyum kaku.

Viana tersenyum tipis, sepertinya Keisya speechless karena melihat wajah suaminya. Ia mendekat ke arah gadis di hadapannya "ini namanya Keisya Pah, dia yang waktu itu nolongin Mamah pas di jambret"

"Nah Keisya, ini suami Tante namanya om Arsen" sambungnya.

Arsen mengangguk paham. Keisya berjalan mendekat, ia mengulurkan tangan kanannya. Arsen yang paham langsung memberikan tangannya. Keisya meraih dan menciumi punggung tangan Arsen.

Setelah bersalaman dengan Keisya, Arsen melihat banyak sekali makanan di atas meja "wihh banyak banget, Papah jadi laper."

"Ayok-ayok makan" titah Viana yang di angguki Arsen dan juga Keisya. Mereka berjalan dan duduk di bangku yang ada di sana.

Viana sibuk melayani suaminya, sementara Keisya hanya memperhatikan interaksi dua sejoli di hadapannya.

"Sayang kenapa kok diem aja? Mau makan apa?" Tanya Viana yang melihat piring gadis itu masih kosong.

PHILOCALIST Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang