"Kita dapet undangan makan malam dari temen lama papah, jadi papah minta tolong sebelum jam 8 kalian harus sudah siap. Dan ingat di sana kalian harus jaga sikap."
Zara dan Keisya mengangguk serempak.
✯✯✯
Kini Keisya sudah siap dengan dress berwarna putih biru tua dan di padukan sepatu slop warna hitam.
Bukan visual!!!!!
Tepat pukul 19.15 Keisya turun ke lantai bawah, gadis itu berjalan menuju ruang tamu.
Terlihat di sana sudah ada Zaenal dan Zara yang tengah duduk.
Keisya berjalan dan mendudukan tubuhnya di atas sofa sambil menunggu Andin. Karena merasa bosan, Keisya akhirnya membuka benda pipih. Ada satu pesan dari Gio yang belum ia baca.
Gio:
Sya? Malem Minggu free?Keisya mengerutkan dahi, jari tangan nya kini mulai mengetik sesuatu.
"Ayok berangkat."
Keisya, Zaenal, dan Zara mengangguk serempak. Meraka semua berdiri dan berjalan meninggalkan ruang tamu.
✯✯✯
Kini Keisya, Zara, Andin, dan Zaenal tengah menunggu seseorang.
"Nal!" Sapa pria paruh baya berkepala 4 itu bersama dengan satu anak nya.
Zaenal berdiri dan berjabat tangan ala pria.
"Sorry lama, macet banget tadi."
Zaenal terkekeh pelan "santai aja kali wan, lagian juga kita belum lama nunggu. Duduk duduk" titah Zaenal.
"Mah, Zara, Keisya kenalin ini temen lama papah namanya om Rizwan" ujar Zaenal memperkenalkan.
"Nah Wan ini istri saya namanya Andin, yang rambut nya di kuncir ini namanya Zara, dan yang terakhir itu namanya Keisya" sambung Zaenal.
KAMU SEDANG MEMBACA
PHILOCALIST
Teen FictionKeisya Olivia Abraham, cewek cantik, pintar, dan hobbie memasak. Gadis ceria dengan segudang masalah. Dan juga gadis ini menyukai seorang cowok tampan, berpostur tubuh tinggi dan bahu tegap, serta tergolong murid pintar di sekolah, ya cowok itu tak...