Seorang pria masuk kedalam kamar miliknya, dimana seorang gadis tengah terduduk ditepi kasur sembari melamunkan suatu hal.
Pria itu menatap gadis itu yang terlihat sudah memakai piyama miliknya. Menunduk seolah ada sesuatu yang tengah dipikirkannya.
Gadis itu kemudian melirik ke arah depannya, dimana pria berambut pirang itu membuka kemeja yang ia pakai saat menikah.
Berjalan mendekati dirinya yang masih diam menatap pria itu.
Peter kemudian duduk disampingnya, menatap gadis itu yang memalingkan wajahnya ke arah lain. Menghela nafasnya, karena ia tahu ini bukan hal yang bagus untuknya.
"Kupikir kau sudah tidur Anne"
Gadis itu tidak menjawab perkataan yang diutarakan oleh Peter padanya dan hanya menunduk, seolah tak mau melihat dirinya.
Peter menyentuh wajahnya dan membawa kehadapannya agar ia bisa melihat gadis itu dengan seksama. Meneliti setiap inci wajahnya yang cantik dan indah.
Anne hanya diam saat Peter menangkup wajahnya. Ia tahu bahwa ia tak punya jalan lain lagi selain menerima semua hal ini. Dirinya juga tidak bisa menolak pria dihadapannya yang kini sudah berstatus sebagai suaminya.
Peter mendekatkan wajahnya pada wajah gadis yang kini menjadi istrinya, menciumi setiap inci wajahnya dan tertahan saat ia melihat bibir ranum yang indah milik istrinya itu.
Deru nafas Peter terdengar saat wajah mereka saling berhadapan. Anne mulai menutup matanya saat ia merasakan benda lembut menempel pada bibirnya, bergerak secara lembut dan tanpa paksaan.
Ia tahu bahwa kini Peter tengah menciumnya dengan lembut. Ia juga merasakan bagaimana tangan Peter memeluk pinggangnya, merengkuh tubuhnya untuk semakin dekat dengan dirinya dan memperdalam ciuman tersebut.
Anne hanya tetap diam diperlakukan seperti itu. Ia masih menutup matanya dengan erat saat Peter menggigit bibir bawahnya dan membuat dirinya meringis dan terpaksa membuka mulutnya. Merengkuhnya lebih erat dan mulai membawanya ke ranjang.
Peter tahu bahwa gadisnya ini tak membalasnya dan hanya tetap diam dengan matanya yang tertutup.
Pria berambut pirang dengan sedikit kecoklatan itu menjedanya dan memperhatikan istrinya yang masih menutup matanya. Sedikit senyuman terukir diwajahnya yang rupawan.
Anne, membuka matanya perlahan saat dirinya merasakan bahwa tak ada lagi pergerakan dari pria yang berstatus sebagai suaminya. Ia hanya bisa merasakan tangan pria itu yang masih memeluk dirinya.
Saat ia membuka matanya, ia melihat bahwa pria itu kini berada tepat di atasnya tengah tersenyum lembut pada dirinya.
"Aku tahu, kau mungkin sedikit takut. Jadi aku akan membiarkanmu kali ini Anne. Tapi tidak untuk hari-hari berikutnya, kau harus sudah siap sayang. Dan juga aku ingin melihatmu membalasnya" ucap Peter.
Peter kemudian membaringkan dirinya disisi gadis itu, masih menatap dirinya dengan lembut dan tak lupa dengan senyumannya.
"Peter"
"Hm?"
"Bisa kau lepaskan pelukannya?"
Gadis itu terlihat seperti memohon padanya, karena ia merasakan bahwa Peter masih memeluk dirinya.
Bukannya melepaskan pelukannya, Peter bahkan dengan sengaja mengeratkan pelukannya dan membawa gadis itu tepat disisinya.
Anne merasakan hangatnya kulit milik Peter, dadanya yang bidang dengan otot-ototnya yang kuat. Yang tertera padanya karena ia tahu bahwa Peter tak memakai bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
It was Love❤ Peter Pevensie
FantasíaMengisahkan tentang Peter Pevensie yang menikah dengan seorang gadis cantik bernama Anne Eddelwise saat berada di Narnia. Karena sebuah kejadian tak terduga ia harus mengulang pernikahan tersebut demi membuat Anne kembali mengingat tentangnya dan d...