Hujan deras mengguyur sejak pagi tadi, membuat aktifitas terhenti dan membuat orang-orang yang berada di dalam rumah mati karena bosan.
Bermacam-macam hal dilakukan oleh mereka, ada yang membaca buku, mengamati luar jendela yang tengah hujan deras, berbicara hal random dan ada juga yang tengah berbaring di lantai sambil menatap langit-langit rumah dengan bosan.
"Kapan kiranya hujan akan berhenti?" tanya Lucy bosan.
Peter melirik sang adik kecil yang terlihat sangat bosan. Anne yang tengah berbicara dengan Peterpun ikut menatap Lucy.
"Entahlah, berdoa saja Lu, agar hujan segera berhenti dan kau bisa pergi ke luar untuk bermain" ujar Anne.
Mata Lucy tiba-tiba saja berbinar, seolah ia mendapatkan sebuah ide. Ia berjalan menuju Moana yang tengah membaca buku.
"Moa bagaimana jika kau melakukan sebuah sihir kecil? Untuk bersenang-senang?" tanya Lucy girang.
"Hey Lu, itu bisa berbahaya. Kita tak tahu sihir apa yang ia miliki" sahut Edmund yang masih berbaring.
"Kamu masih trauma akan sihir Ed? Padahal aku tahu kamu suka dengan hal seperti itu" sahut Anne.
"Sok tahu" cibir Edmund.
"Aku bukan sok tahu, tapi memang tahu. Jadi kau yang jangan sok tahu"
"Kau menyebalkan sekali, aku tak suka kau" ujar Edmund kesal.
"Lagipula siapa yang suka kau" balas Anne pada Edmund yang memutar matanya malas.
"Saya tak tahu apakah saya bisa Lucy, saya hanya takut bila itu akan menyakiti salah satu dari kita. Maaf saya tidak bisa" ujar Moana.
Lucy menghela nafasnya lagi dan duduk disampingnya. Rasa bosan itu selalu ada setiap detik, menitnya.
Susan kemudian menyimpan bukunya dan menatap mereka semua sembari menyeringai kecil.
"Mari kita coba pergi ke sana!" ujarnya membuat orang-orang didekatnya sempat tak mengerti dengan ucapannya.
"Kemana maksudmu?" tanya Peter.
Seolah tahu apa yang dimaksud oleh Susan, Lucy segera berdiri dan mulai tersenyum lebar. Anne dan Edmund sepertinya mulai mengerti apa yang dimaksud.
"Mari kita pergi, sudah lama juga. Aku ingin melihat apakah disana sedang baik-baik saja atau tidak" ujar Anne.
Tiba-tiba Moana bersuara,"Mari kita pergi sekarang, tapi persiapkan diri kalian sekarang! Akan ada banyak hal yang nantinya membuat kalian semua terkejut, bersiap-siaplah" ujarnya.
Merasa ada yang sedikit janggal, Anne mencoba menatap Moana. Entah ada perasaan apa, tapi itu pasti hal yang cukup buruk untuk terjadi.
"Sesuatu terjadi bukan?" tanya Anne.
Moana mengalihkan pandangannya dari Anne, ia tahu bahwa Anne bisa saja merasakan apa yang dirasakan olehnya, terlebih lagi kini Anne sudah mengingat dirinya sendiri.
"Sebaiknya kita cepat bersiap-siap" ajak Moana yang berdiri, menyimpan bukunya dan segera bergegas menuju kamar miliknya.
"Ada yang sedikit aneh dari dirinya" gumam Anne yang tak sengaja terdengar oleh telinga Lucy.
"Aneh apanya?"
"Lupakan saja, bersiap-siaplah" ucap Anne tersenyum tipis.
Ia segera bergegas menuju kamarnya sambil menarik lengan Peter. Saat ini Anne memang sudah mengingat apa saja yang terjadi pada dirinya dan itu juga termasuk apa yang dimilikinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
It was Love❤ Peter Pevensie
FantasiaMengisahkan tentang Peter Pevensie yang menikah dengan seorang gadis cantik bernama Anne Eddelwise saat berada di Narnia. Karena sebuah kejadian tak terduga ia harus mengulang pernikahan tersebut demi membuat Anne kembali mengingat tentangnya dan d...