Pagi ini jam sudah menunjukan pukul 9 namun Lisa masih belum keluar dari kamarnya, biasanya anak itu jam 6 saja sudah berada di kamar Jennie tapi kali ini tidak
Youra yang hanya bolak balik keluar masuk kamar Lisa mengambil semua keinginan Lisa sedangkan anak itu tidak menampakan batang hidung nya sama sekali
Jennie yang gundah gulana sejak malam pun masih belum berhasil menemui Lisa, tadi tepatnya pada jam 7 Jennie sudah berusaha untuk bertemu dengan Lisa tapi hasilnya nihil karena Lisa menolak lewat Youra sebagai perantara
"Gimana udah minta maaf sama cucu mommy ?" Tanya Hee ae, nenek satu cucu itu masih sinis kepada Jennie
"Belum" Lemah Jennie
"Tsk"
"Selama kamu di rawat sama mommy sama daddy, kita berdua pernah gak bentak kamu ?" Tanya Ji-sub, tubuh Jennie seketika menegang
"Daddy tanya loh ini, di jawab dong" Ucap Ji-sub santai namun malah terkesan menusuk bagi Jennie, Jennie menggelengkan kepala nya pelan
"Lantas, kamu dapat sifat kaya gitu dari ajaran siapa ? Karena daddy dan mommy tidak pernah mengajarkan kamu seperti itu"
"Dulu, kalau kamu melakukan kesalahan pernah gak daddy atau mommy bentak ? Engga kan ? Dulu juga kamu pernah kaya Lili tapi daddy marah gak sama kamu ?" Tanya Ji-sub, Jennie menggelengkan kepala nya
"Daddy tau, poin nya kamu seperti itu karena berkas milik kamu tertumpahi oleh minuman, tapi sekarang daddy tanya apa Lili sengaja melakukan itu ?" Jennie menggelengkan kepala nya
"Daddy tau, itu pasti berkas penting. Tapi apa dengan cara kamu membentak Lili bisa menyelesaikan semua nya ?" Lagi dan lagi Jennie menggelengkan kepala nya
"Kamu terlalu emosioanal untuk perihal kecil tanpa memikirkan perasaan anak kamu sendiri"
"Jennie salah daddy hiks, udah marahin Jennie nya. Jennie tau Jennie salah hiks"
"Hei kenapa nangis ? Daddy engga ada marahin kamu, sejak awal daddy ngomong intonasi nada bicara daddy emang terdengar kaya marah ? Engga kan ? Engga kan mom ?" Tanya Ji-sub kepada Hee ae
"Engga sama sekali"
"Tuhkan, kamu kenapa nangis ?"
"Daddy serem tau. Mommy juga hiks malah engga bela Jennie"
"Gak mau, karena kamu salah. Kalau kamu bener ya mommy bela"
"Hei udah nangisnya, kamu ini. Daddy cuman kasih tau loh bukan marah"
"Ya tetep aja marah pokoknya" Jennie mengusap air mata nya, Ji-sub terkekeh melihatnya
"Haaahh susah ya, selalu aja daddy itu serbasalah di mata kamu. Padahal daddy kasih pengertian bukan marah tapi kamu malah nerima nya daddy marah, gimana ceritanya bisa gitu" Ji-sub mengambil rokok yang masih menyala dari asbak lalu menghisapnya
"Jangan ngerokok disini, keluar sana" Ucap Jennie kesal
"Huh oke sorry" Ji-sub mematikan rokok yang baru habis setengah itu
"Jennie udah berusaha kok minta maaf sama Lili, tapi Lili nya masih gak mau keluar kamar. Mommy sama daddy bantuin Jennie dong"
"Gak gak, jangan dibantu dad. Biarin aja kesusahan sendiri, kesel banget mommy liat kelakuan kamu kaya gitu"
"Ihhh katanya kemarin Jennie harus cepet cepet minta maaf sama Lili tapi giliran Jennie minta bantuan mommy malah pelit hiks" Jennie mengusap air mata nya sendiri bak anak kecil yang tengah berusaha menghentikan tangisnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Adopted Child (Completed)
FanficJennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan pada saat itu. Ada alasan tersendiri bagi Jennie mengapa dia memilih untuk memutuskan mengadopsi se...