Keesokan nya setelah pulang dari Jeju, Lisa mendadak demam dan sekarang total sudah hari ketiga anak itu mengalami demam
Limario tentu khawatir ia bahkan menginap di rumah Jennie dan sejak malam pertama Lisa sakit Limario terus menemani putri nya itu tanpa lepas sedikit pun begitu pula dengan Jennie
Pagi ini baik Jennie maupun Limario sama paniknya ketika demam Lisa malah semakin tinggi, di tambah anak itu juga terus menangis bahkan muntah
"Udah Jen siapin keperluan nya ?" Tanya Limario tak formal, iya sejak obrolan di meja makan yang lalu Limario memutuskan untuk mengubah cara bicara nya menjadi seperti dulu
"Udah, ayo" Jennie membawa satu tas berisi perlengkapan Lisa
"Kita bawa ke rumah sakit mana ?"
"Rumah sakit daddy aja" Jawab Jennie
"Aku lupa jalan nya"
"Ishhh nanti aku tunjukin"
Di mobil milik Limario, Lisa duduk di pangkuan Jennie, mata Lisa sayu sekali bibirnya merah dan di dahi nya terdapat plester demam
"Mommy hiks"
"Iya sayang kita ke rumah sakit ya, kita ke dokter" Jennie mengusap punggung Lisa
"Eheeee"
"Sssttt sayang"
Sampai di rumah sakit milik Ji-sub, Jennie langsung meminta dokter spesialis anak yaitu Bogum untuk menangani Lisa
Jennie sendiri juga sudah kenal baik dengan Bogum maka tidak ada kecanggungan sedikit pun
"Bagaimana oppa ?" Tanya Jennie kepada Bogum yang baru selesai mengecek kondisi Lisa
"Lili harus cek darah"
"Tapi kenapa ?"
"Oppa rasa Lili terkena virus dbd Jen, melihat dari demam lalu ada muntah dan lihat kulitnya muncul ruam merah. Maka dari itu untuk mengetahui lebih jelas cek darah harus di lakukan"
"O-oke lakukan oppa"
"Daddaaaa hiks"
"Iyaaa"
"Gendong hiks gendong" Limario menggendong Lisa yang tengah berbaring di bed itu
Di bantu ners, Bogum menyiapkan alat alat untuk mengambil darah. Kini bagian lengan atas Lisa di pakaikan tourniquet agar bagian pembuluh darahnya menonjol dan memudahkan Bogum untuk mengambil darah
"Jen" Limario menatap Jennie
"Apa ?"
"Aku takut jarum suntik"
"Yaahhh kan yang di suntik Lili bukan kamu"
"Pleaseeeee" Rengek Limario
"Astaga, baby ayo sama mommy dulu"
"Nooo hiks daddaa"
"See, cmon Lim jangan payah" Ucap Jennie, Limario seketika cemberut
"Baby apa uncle boleh tau apa yang baby suka ?" Tanya Bogum
"Wall-e" Jawab Lisa
"Wall-e ? Robot itu ? Uncle juga suka" Jawab Bogum membuat Lisa yang tengah merengek itu seketika berhenti
"Uncle suka wall-e ?"
"Iya uncle suka wall-e, uncle juga suka menonton film nya" Bogum mengoleskan alcohol pad ke bagian lengan Lisa yang akan di suntik
"Film nya seru kan uncle, Lili juga sering nonton film nya"
"Iya seru banget"
"Lili punya wall-e sama eve di rumah loh uncle"
KAMU SEDANG MEMBACA
Adopted Child (Completed)
Fiksi PenggemarJennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan pada saat itu. Ada alasan tersendiri bagi Jennie mengapa dia memilih untuk memutuskan mengadopsi se...