Jennie tersentak ketika ia mendengar tangisan Lisa, tapi ketika baru saja akan menghampiri Lisa si empu sudah muncul di gendong oleh Youra
"Miss"
"Kenapa ?" Tanya Jennie
"Kesal karena mainan nya" Jawab Youra dengan kekehannya, Jennie menghela nafas lega ia kira Lisa menangis karena jatuh
"Mommy hiks heeempphh"
"Apa ? Baby kesel karena mainan yang mana ?" Tanya Jennie, mengambil alih Lisa dari Youra dan Youra memutuskan untuk pergi
"Lego hiks susah lah mommyyyy susun susun nya" Kesal Lisa penuh emosi, Jennie tertawa kecil melihat ekspresi menangis sekaligus emosi itu
"Sabar dong sayang, emang Lili engga minta bantuan suster ?"
"No hiks emmm halga dili Lili mau di kemanain tuh kalau minta bantuan, Lili kan pintel mom hiks"
"Listen, ini bukan sekedar harga diri. Kalau baby merasa kesulitan apa salahnya meminta bantuan sayangku. Orang paling pintar sekali pun bahkan masih sering butuh bantuan orang lain"
"But hueeeee"
"Tsk omg anak Jennie ini yaaaa"
"Engga tau lah, Lili mau mimi aja hiks hemph mau mimi aja"
"Ya udah tapi berhenti dulu marah marahnya"
"Kan Lili kesel argh"
"Sayang"
"Lili kesel kesel kesel, lego nya susah terlalu banyak" Lisa melampiaskan kekesalan nya dengan cara menarik narik baju yang Jennie pakai
"Lili keselllll aaaaaaaa" Lisa menjerit, Jennie menghela nafasnya ia mendudukan Lisa di bed
"Baby" Jennie menyilangkan kedua tangan nya di depan dada sambil menatap Lisa
Lisa mendongkak sembari sesegukan dan sesekali merengut penuh kekesalan
"Take a deep breath" Ucap Jennie, Lisa menatap Jennie kesal tapi ia juga menurut
"Tenang sayang tenang"
"Enhhh" Lisa mengepalkan tangan kanan nya
"Come on, ikuti mommy"
Jennie menarik nafasnya secara perlahan lalu menghembuskan nya secara perlahan juga
"Hitung. Satu, dua, tiga, empat, lima"
"Satu, dua, enhh" Lisa kembali merengek
"Ulangi, tarik nafas buang pelan pelan setelah itu hitung dari satu sampai sepuluh dan atur nafas baby dengan tenang. Kalau masih kesel ulangi terus"
"Oke take a deep breath sayang mommy"
Setelah beberapa kali melakukan hal itu akhirnya emosi dan kekesalan Lisa perlahan mereda, anak itu diam termenung
"All better ?" Tanya Jennie, Lisa mengangguk
"Good job" Jennie memberikan sebuah ciuman di pipi Lisa
"Kalau kesal, emosi, atur nafasnya sayang biar kekesalan Lili tidak terus melonjak. Paham sayangnya mommy ini ?"
"Umm"
"Mommy kan udah sering terapin metode ini"
"Huhh, mommy mau mimi"
"Okay sweetie" Jennie berbaring di bed dan Lisa langsung memposisikan dirinya siap untuk menyusu
Lisa anteng ketika menyusu, anak itu akan fokus seratus persen jika di hadapkan dengan sumber uyyu nya seperti sekarang
"Selesai mimi, kita mandi ya" Lisa mengangguk setuju
KAMU SEDANG MEMBACA
Adopted Child (Completed)
FanfictionJennie Ruby Jane, dia memutuskan untuk mengadopsi seorang anak di usia nya yang baru genap berumur 24 tahun dan sang anak yang masih berumur 10 bulan pada saat itu. Ada alasan tersendiri bagi Jennie mengapa dia memilih untuk memutuskan mengadopsi se...