1 : Brother (?!)

236 17 3
                                    

✨ Happy Reading ✨





📖📖📖📖








Namanya Alena. Seorang gadis cantik yang kini duduk di kelas 10. Rambut nya yang coklat tua itu tergerai lurus nan indah. Menambah kecantikan wajah yang seputih susu juga semanis madu itu.

"Selamat Pagi, Ayah.." Sapanya dengan ceria. Menghampiri sang Ayah kesayangan nya yang tengah sibuk dengan ponsel nya sembari melahap sandwich sebagai sarapannya.

"Pagi, cantik.." Balas sang Ayah. Tak lupa dengan senyumannya.

Namanya Jason. Pria tampan 40 tahun dengan wajah bule nya yang khas. Itu karena memang Ayahnya yang merupakan orang Jerman dan Ibunya yang merupakan Orang Amerika. CEO Perusahaan e-commerce ternama di Indonesia.

Alena mendudukkan dirinya di salah satu kursi kosong yang berada berseberangan dengan sang Ayah. Melahap sandwich yang sudah disiapkan di atas meja.

"Alena.." Sang Ayah meletakkan ponsel nya. Memanggil nama anaknya dengan nada yang tak seperti biasanya.

"Iya Ayah?" Alena menyahut.

Jason menarik nafas panjang. Bersiap siap menyampaikan sesuatu yang menurutnya cukup berat.

"Hari ini kamu izin sekolah dulu ya.."

"Kenapa tiba-tiba, Ayah?" Alena mengambil segelas susu yang sudah disiapkan pula oleh Asisten Rumah Tangganya.

Jason mengulum senyum kecil, "Kita jemput kakak hari ini."

Alena yang sedang meminum segelas susu nya nyaris saja tersedak mendengar ucapan sang Ayah.

"Uhuk!!" Alena terbatuk sekali kemudian menatap lekat wajah sang Ayah.

"Iya.. Mulai hari ini kamu tak akan lagi jadi anak tunggal. You have a brother."

Alena meneguk ludah. Sebenarnya sejak lama Ayahnya selalu bercerita bahwa dirinya memang mempunyai seorang Kakak laki-laki. Semenjak Orang Tua nya bercerai. Kakaknya dibawa oleh sang Ibunda keluar negri, karena sang Ibunda kembali menikah dengan Lelaki sana. Sedangkan dirinya yang saat itu masih bayi dirawat oleh sang Ayah. Sendirian.

"Sudah Ayah bilang. Jangan pernah membenci kakakmu. Dia tak bersalah. Ayah yakin kalian pasti akan cepat akrab." Ucap Jason sembari melanjutkan sarapannya.

"Kenapa, Ayah? Kenapa tiba-tiba Kakak kesini? Apa Bunda juga ikut datang? Kalau Bunda juga datang, aku tidak ingin ikut." Bibir Alena mengerucut ke bawah.

Jason tersenyum kecil, "Hanya Kakak. Tidak ada Bunda, sayang.."

Alena menghembuskan nafas nya, "Baiklah.."

"Habiskan sarapan mu. Lalu ganti baju. Ayah sudah izin pada wali kelasmu. Setelah itu kita berangkat ke Bandara."

Alena hanya mengangguk. Terdiam. Memikirkan banyak hal. Membayangkan banyak hal. Tentang sang Kakak yang selama ini hanya Ia dengar cerita nya dari mulut sang Ayah. Tanpa pernah bertemu.

Apa Kakak nya tampan seperti Ayahnya? Apa Kakaknya baik dan akan menyayanginya? Seperti apa kakaknya itu?

Ah.. Sebenarnya bukan hanya itu yang Ia pikirkan..

Tak ada yang tahu banyak perihal keluarga kecilnya ini. Yang mereka tahu hanya sang Ayah dan Bunda nya yang bercerai. Tanpa tahu bahwa ada kakak dan adik yang juga terpisahkan. Apa kata orang tentang seorang anak tunggal pebisnis kaya raya yang tiba tiba memiliki seorang kakak?

One MonthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang