13 : Penggemar Misterius (?)

57 12 1
                                    

✨ Happy Reading✨





📖📖📖📖







"Len.. Kenapa lu tiba tiba cengar cengir sendiri? Kesambet apaan. Padahal kemarin ngegalau terus." Tanya Yasmeen yang kebetulan berpapasan dengan Alena yang baru saja turun dari motor Kavin.

"Gapapa.. Lagi seneng aja.."

"Ooowwhh.. Gue tahu. Mesti lu udah berhasil move on dari si Ricky kaan.. Hayo loh.. Ah.. Congrats Alenaaa.." Ledek Yasmeen.

"Ish.. Apan sih lu. Berisik banget pagi-pagi. Dan jangan berani berani nya lu sebut nama itu lagi di depan gue ya, Anjrit.. Sebel banget gue.." Alena mendumel.

"Len, ini dari siapa lagi??" Yasmeen kembali menemukan sebuah barang asing di atas mejanya. Jika kemarin sebuah paper bag, maka sekarang berupa kotak kecil merah seukuran kotak cincin.

"Wih.. Nampak nampaknya Penggemar rahasia lu bukan penggemar biasa, Yas.. Hihi.. Coba dibuka.." Celetuk Alena.

Yasmeen tak ingin bertanggung jawab jika ternyata ada seseorang yang salah lagi menaruh barang ini di atas meja nya. Maka satu persatu Ia bertanya pada semua siswa yang memang sudah datang sebelum nya.

"Kotak itu bahkan udah ada sebelum gue Dateng, Yas.." Itu kata ketua kelas nya yang tidak pernah absen berangkat paling awal.

Yasmeen kembali ke tempat duduknya. Ia menelisik setiap sudut kotak merah itu hingga menemukan ukiran nama yang cantik disana. Tertulis : "Yasmeen".

"Tuh kan.. Itu emang buat lu, Yas.." Kata Alena.

Yasmeen membuka kotak itu. Kedua maniknya dibuat berbinar melihat apa yang ada di dalamnya.

Sebuah cincin. Dengan hiasan bulan yang sangat cantik.


 Dengan hiasan bulan yang sangat cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Len, Gila.. Ini cantik bangeet.." Tanpa pikir panjang, Yasmeen langsung mengenakan di jari manis tangan kanannya.

"Gila, Yas.. Lu kayaknya harus cari tahu siapa yang ngasih ini deh, Yas.. Dia bukan cuman penggemar. Kemungkinan besar dia naruh perasaan sama lu."

"Tapi gue udah terlanjur taruh perasaan gue buat Kak Kavin, Len.."

Alena menatap tajam wajah Yasmeen. Yasmeen terkekeh kecil.

"Gue lagi ga bercanda, lho Len. Kali ini gue beneran. Bukan mainan cinta cintaan kayak waktu gue ngejar Jay.. Haha.."

Alena memutuskan untuk menghela nafas pasrah.

One MonthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang